Malam itu menjadi malam terakhir dirinya dengan Felicia, ia melempar segepok uang ke arah Felicia, “Pergunakan itu,” ucapnya dengan jengkel. “Itu uang terakhir dariku.”
“Terima kasih.”
“Dan, ingat, kalau kau berbohong sekali lagi dengan diriku aku tidak segan-segan Felis,” ancamnya.
Felicia menelan salivanya, ia ingin angkat bicara namun ia merasa sudah tidak pantas lagi bagi dirinya untuk berbicara kepada Micko, “Boleh aku bicara?”
“Katakan.”
“Ini informasi rahasia antara aku dengan dirimu,” Kendra melihat ke sekelilingnya, berharap tak ada yang melihat ia dengan Micko, “Temui aku di sebuah cafetaria, pura-pura kau tak mengetahuinya, akan aku beritahu dimana itu.” tuturnya.
Micko tidak menjawabnya, ia hanya menganggukan kepalanya tanda setuju. Ia pergi meninggalkan Felicia dia ruangan tersebut, ia mengirimkan pesan kepada Felicia.
[Micko:
Bos Adela yang bernama Yohan menghampirinya, ia bertubuh setengah lebih kurus di bandingkan dengan Varrel, wajahnya terlihat tua dan menyebalkan menggunakan kacamata yang seperempat kotak berkacak pinggang di hadapannya, “Kau baru datang belum lama lalu sekarang kau ingin keluar!” umpatnya dengan kesal.“Bukannya kau yang membuat aku seperti ini?” tanyanya dengan menyilangkan kedua tangannya tersebut.Yohan kesal dengan omongan Adela tersebut, ia menggertakkan giginya dan mengepalkan tangannya tersebut, ia bertingkah seperti ingin marah namun mau marah sama siapa, “Kau kesal?” sahut Adela yang melihat tingkah aneh Yohan.Yohan menunjuk dengan jarinya, “Aku bukan saja kesal denganmu, lakukan tugasmu dengan benar!” bentaknya.“Aku akan kembali dengan membawa berita eksklusif.” ketusnya. Ia meninggalkan Yohan yang tengah berusaha melampiaskan kemarahannya tersebut. Di saat kepergian Adela, Yohan men
Hari ini menjadi hari yang melelahkan bagi Micko, selurus isi kantor sudah pada tahu dirinya adalah anak konglomerat yang memiliki beberapa asset. Pegawai yang biasanya menggunjingkan tutup mulut dengan segala perbuatan yang telah dia lakukan, bahkan sudah tidak berani lagi unuk menggunjingkan Micko lagi. Angela pun juga ikut ragu, mengapa wartawan tersebut bisa mengetahui bahwa Micko adalah anak konglomerat.Micko sedikit merenggangkan dasinya, ia keluar dari kantor bak pangeran. Beberapa orang yang menggunjingkan dirinya tidak ingin menatap wajahnya lagi, takut-takut malah mereka yang di pecat, “Kenapa kalian jadi diam?” ledek Micko yang hendak mengabsen pulang.“Maaf, Pak, kami tidak akan mengulangi lagi,” jawab salah satu dari mereka.“Kalian takut?”Mereka menelan salivanya, salah satu dari mereka menghampiri Micko dan dia memberikan permintaan maaf langsung di hadapan karyawan semuanya. Micko yang mendengarnya men
“Kamu yang bernama Yohan?” tanya Alice.Yohan menelan salivanya, ia ingin berbicara namun takut bahkan ia tidak berani menatap ke arah Alice, “Kamu siapa?” tanyanya dengan suara tercekat.“Boleh di kata aku adalah Ibu Tiri dari Micko,” jawabnya dengan tegas.“Apa maumu?”Alice tidak akan berdiam diri saja, dia sudah kehilangan suaminya yang sudah dia anggap sebagai boneka dan ia menggunakan Adela yang sebagai boneka juga, “Bagaimana kalau kita rapatkan saja?”Yohan ketakutan ia mau tidak mau harus menyediakan ruang rapat dadakan yang sebenarnya harus melakukan proses beberapa jam, “Bagaimana kalau di ruang kerjaku saja?” tanya Adela. Yohan yang tidak tahu siapa wanita itu mendekat kepada Adela.Adela yang tak suka melihat bosnya mendekat dengan cara seperti itu berusaha mengelaknya, sedangkan Yohan yang memiliki temperamen yang lemah berusaha mencari perlindungan, ia ber
Sekali lagi Adela akhirnya menang dalam satu langkah besar. Adela bersiap dengan berita yang akan bawakan. Ia masuk ke dalam ruang penyiaran berharap berita tersebut akan menjadi berita yang menggemparkan seluruh dunia, “Kau sudah siap?” tanya salah satu kawan sekerjanya.“Apapun aku siap untuk membongkarnya,” katanya yang tersenyum. Adela berganti pakaiannya dan sedikit memoles wajah cantiknya, ia tidak percaya bahwa dirinyalah yang akan memenangkan hari bahagia tersebut.Seluruh penyiaran bersiap untuk membuka berita yang tengah terjadi beberapa hari yang lalu. Status ruangan berubah menjadi on air yang berarti sedang mengudara untuk menyampaikan berita. Wajah Adela terlihat begitu senang, “Selamat Malam, permisa sekalian kali ini saya Frisia Adela, akan menyampaikan berita,” sapaan yang hangat terdengar.Selama beberapa menit Adela mengudara, ia menjelaskan bahwa penyerangan yang terjadi di rumah sakit milik Ibu Micko, Annn
Adela keluar dari ruangan Yohan bersama dengan Varrel. Varrel melihat ke arah Adela, “Lalu, apa yang harus kita lakukan?” “Setidaknya sekarang kita harus memancing siapa pelaku sebenarnya,” “Setelah itu?” “Mungkin Annete akan keluar dari tempat persembunyiannya,” “Kita berdoa saja,” “Betul hanya Tuhan yang bisa membantu kita,” Mereka akhirnya kembali untuk melakukan pekerjaan mereka, Varrel mencari keberadaan Felicia. Sedangkan berita tersebut semakin menyeruak kemana-mana bahkan terdengar kepada Anneta. Anneta yang merupakan istri sah dari George Alexander Angelo akhirnya mendengar seluruh berita tersebut. Ia masih bersembunyi di Villa miliknya, “Halo,” sapanya kepada seseorang yang sedang ia hubungi. “Ya, ada yang bisa saya bantu?” “Bantu aku untuk meluruskan apa yang sudah terjadi saat ini,” Seseorang yang meneleponnya akhirnya paham, “Kau mendengar berita itu?” “Ya. Itu rumah sakit milikku, a
“Bu Annet!?” Jarvis terkejut melihat sosok majikannya berdiri di depan dirinya. Ia tak percaya bahwa Annet akan menunjukkan dirinya lebih cepat dari yang ia kira selama ini. “Kau terkejut?” tanyanya dengan senyum anggun. “Silakan duduk,” ujar Jarvis. Jarvis menyiapkan teh untuk di minum oleh Annet, mereka berbasa-basi apalagi mereka juga sudah tidak lama bertemu mereka hanya mengobrolkan melalui telepon. Setelah berbasa-basi tak penting, tiba-tiba saja Anneta menanyakan pertanyaan yang berhubungan dengan keluarganya tersebut, “Apakah berita yang aku dengar tersebut berasal dari seorang yang aku kenal?” Jarvis menurunkan cangkir yang ia minum, ia mengusap wajahnya tak percaya. Ia merasakan shock dengan pertanyaan yang di lemparkan oleh Anneta kepada dirinya, “Ada kemungkinan betul,” jawabnya yang tidak mungkin membuat Anneta membuatnya menunggu lama. Anneta berdiam cukup lama, ia menyesap teh buatanan Jarvis, “Kalau begitu mungkin ini saatnya,
“Akhirnya,” kata Farah. Farah mendekat ke arah Micko, ia mencium pip Micko, “Kasih lihat mama aku nanti surat cerainya,” “Pasti, sayang,” Micko membelai Farah. Anneta mendekat ke arah Micko dan Farah, ia membelai putra tersayangnya yang sudah lama tidak ia jumpai. Ia juga melihat Farah, “Siapa wanita cantik ini?” tanyanya. Farah yang mendengarnya tersipu malu, ia tidak percaya bahwa dirinya di puji oleh Anneta, “Ma…maaf, saya Farah,” jawab Farah. “Kau yang bernama Farah? Perutmu?!” Anneta melirik ke arah Micko dan melihat Micko tertunduk. Micko merapatkan bibirnya dalam sejarah hidupnya, baru kali ini dirinya tidak bisa berkutik di depan Ibuny, “Ulahmu?!” “Hmm…I…ibu, bisa aku jelaskan,” katanya gelagapan. Sedangkan Farah berusaha untuk tidak ikut campur antara Ibu dan anak tersebut. Ia memegang perut buncitnya dan menghindar sedangkan Micko beberapa kali kena pukul Anneta. Adelard akhirnya mau tidak mau memisahkan Anneta dengan Micko,
Micko berusaha untuk mempercayai apa yang baru saja ia dengar dari Adela. Ia menghela nafasnya, “Temui aku,” sahut Micko. “Kau dimana?” “Temui aku di tempat biasa, aku akan sampai sana lebih cepat dari biasanya,” “Baiklah, aku akan menemui dirimu,” Micko menutup teleponnya, ia pergi menemui Adela tetapi tidak lagi kepada Felicia. Ia ingin mendengar langsung bagaimana mereka bisa menemukannya ayah kandung dari Farah. Mobil Micko menderu di lapangan parkir, ia masuk ke dalam dan memesan pesanan yang sama, “Kau ikut aku,” katanya kepada Siska. “Micko, aku tak ada hubungannya,” “Kau sudah mengetahui apa yang kami cari. Dua orang tersebut sudah tahu siapa ayah kandung Farah,” Siska sama terkejutnya dengan Micko. Pintu cafe tersebut berderit dan tepat saja dua orang tersebut tiba tepat waktu, “Ayo, duduk aku akan ceritakan,” sahut Adela. Adela menceritakan sejelas mungkin bagaimana mereka bisa menemukan ayah kandung Far