Share

18 | Bukan Pria Biasa

Keesokan harinya aku bangun saat subuh, setelah melakukan ibadahku, aku mencari bahan-bahan mentah yang tersedia di kulkas. Di dapur Afrina sungguh bersih, tidak ada makanan sama sekali, hanya ada panci-panci yang tengkurap. Meski hanya menemukan telur, bahan spageti, kornet dan beberapa sayuran beku, tapi aku berusaha membuat masakan apapun sebisaku dengan bahan yang ada.

Jadilah aku memasak di dapur Afrina. Aku berusaha untuk tidak berisik agar tidak mengganggu, aku rasa Afrina masih tidur. Aku mengolah semua bahan itu dengan sebaik mungkin. Supaya semua segera selesai tepat waktu, aku masih harus menjenguk Romi pagi ini di rumah sakit sebelum kembali bekerja di bar. Sial! Karena keteledoranku aku menyenggol botol minyak goreng hingga tumpah ke bajuku. Aku lupa pakai celemek, lebih tepatnya memang aku ogah memakai celemek.

Setelah beberapa saat, akhirnya nasi, telur orak arik, spageti, tumis wortel kentang buncis, telur rebus, lengkap dengan saus mayo dengan lada hitam
Azra Tyas

Jangan lupa tolong tinggalkan vote dan ulasan kalian setelah membaca ya... aku sayang kalian semua ....

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status