Share

32. Tawa Dalam Tangis

Ares mengajak Alfred dan Alvin keluar dari kamar Athena. Ia sengaja memberikan Sidney ruang untuk mengajak Athena bercerita. Ares sangat paham bahwa biasanya para perempuan akan selalu mencurahkan hati ketika mereka merasa sakit, baik batin maupun fisik. Yah, sama seperti Mamanya—Hera, pasti akan selalu meminta Ares bercerita tiap ia sedang demam, katanya mendengar suara orang lain saat sakit itu menciptakan suasana positif, kata Hera.

“Mau ngomong apa, Bang?” Alfred buka suara lebih dulu.

Ares menggaruk pelipisnya yang tidak gatal, kedua lelaki yang lebih muda darinya 3 tahun itu paham kalau Ares hanya mencari alasan.

“Pasti mau ngasih Nana dan Sidney ruang.” tebak Alvin.

“Kelihatan banget, ya?” tanya Ares dengan tawa canggung.

Dua lelaki kembar itu mengangguk bersama.

“Gue cuma ngasih kesempatan ke Ana buat numpahin semuanya ke Sidney. Gue tahu banget kalau alasan orang sakit itu bukan cuma d

atriaskhaer

Hai Readers! Gimana menurut kalian bab ini? Hehehe. Mungkin di antara kalian banyak pembaca baru. Tetap ikuti terus kelanjutannya, ya! see you! <3

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status