Saat mendengar jawaban William, tiba-tiba Urria tertawa sambil berkata “Sudah, sudah, aku hanya menggodamu saja, mana mungkin suamiku tercinta yang juga seorang anak dari keluarga Hawk mencuri barang orang lain”, saat mereka sibuk berbincang tiba-tiba terdengar suara ketukan lalu terdengar sebuah panggilan “Papa, mama, apakah kalian sudah siap?”, lalu Urria keluar untuk membuka pintu dan dilihatnya Jessica yang memakai gaun panjang berwarna putih cerah, kemudian dia berkata “Wah kamu cantik sekali sayang, apakah kamu suka dengan gaunnya?”, “Aku suka sekali mama”, ujar Jessica sambil tersenyum. “Putriku kemarilah sebentar, papa punya hadiah untukmu”, ujar William sambil mengambil sebuah kotak yang ada disebuah laci, lalu Jessica menuju kearah William dan setelah itu William berkata “Sekarang tutup matamu dulu putriku”, kemudian Jessica menutup matanya dan beberapa saat kemudian William kembali berkata “Nah
Kemudian Jeni kembali berkata “Aku juga ingat saat itu, kak Will adalah seorang pemalas, bahkan dia sering membolos selama jam pelajaran berlangsung, tapi sikapnya tiba-tiba berubah setelah kakak ipar masuk ke akademi, dia tiba-tiba menjadi anak yang rajin sekali dan tidak pernah membolos lagi”, Setelah mendengar ucapan Jeni, William membalas sambil tergagap “Hei, hei sudahlah, berhenti menggodaku”, “Hehe, lihatlah wajah itu, itukan wajahmu sewaktu menyatakan cinta pada kakak ipar saat di akademi dulu”, ujar Jeni yang tertawa sambil menutup sedikit mulut dengan jari tangannya. Urria yang melihat Jessica kebingungan dengan pertengkaran kakak-beradik tersebut lalu berbisik pada Jessica “Tidak perlu takut putriku sayang, ini sudah biasa terjadi diantara mereka, mereka tidak benar-benar bertengkar, itu hanya sebatas bercanda diantara mereka”, lalu Jessica membalas berbisik kepada Urria “Wah mama sangat hebat, pasti banyak yang suka k
Saat mendengar perkataan Jessica, tiba-tiba Nyonya Jill menangis dan memeluk-nya sambil berkata “Kamu mengingatkanku kepada adik laki-laki dulu semasa dia masih hidup, apa yang kamu ucapkan persis seperti apa yang dia ucapkan dulu kepadaku, saat itu kami hanya anak yatim piatu yang dibuang oleh orang tua kami, dia anak yang ceria dan alasanku masih hidup sampai sekarang adalah karena-nya juga, saat itu kami diserang oleh seekor monster saat mencari makanan dihutan, saat monster itu ingin menyerangku, dia melempari monster tersebut lalu monster itu mengejar-nya, akan tetapi disana ada jurang, monster itu menerkam adikku dan masuk kedalam jurang tersebut”, Jessica yang mendengar cerita Nyonya Jill kemudian ikut menangis sambil berkata “Nek, jangan menangis lagi, aku janji aku membunuh semua monster jahat itu”, Nyonya Jill kemudian mengusap air mata Jessica lalu dia berkata “Maafkan aku sayang sudah membuatmu menangis, ini terimalah gelang buatan adikku, a
“Kenapa aku harus takut, Nyonya Seira berkata padaku jika ada orang memberimu sesuatu kamu tidak boleh menilai penampilan-nya, tapi kamu harus hargai niat baik-nya”, ujar Jessica, “Menarik, menarik sekali kamu gadis kecil, dari sekian abad menurutku kamu yang paling menarik, berbaliklah dan lihat”, Kemudian Jessica berbalik dan dia melihat seekor elang yang sangat besar berdiri di hadapan-nya lalu Jesicca terdiam sejenak sambil menunduk, “Bukankah kamu tadi ingin melihat wujudku, kenapa sekarang kamu menunduk, apa kamu takut?”, “Kee,, kee,,”,ujar Jessica sambil tergagap, “Sudah kuduga, manusia itu lemah sekali, sepertinya kamu tidak akan,,,,”, sebelum elang tersebut bisa melanjutkan perkataan-nya, tiba-tiba Jessica berteriak “Keren, keren sekali, bagaimana kamu bisa begitu besar? Apa yang kamu makan? Apakah aku boleh menaikimu? Kamu bahkan lebih besar ruphels-nya papa”, elang tersebut sangat kaget kemudian dia b
Elang tersebut menghela nafas lalu kemudian berkata “Baik, kamu lulus”, “Hore, akhirnya aku bisa menaikimu”, ujar Jessica dengan riang, “Hei, siapa yang berjanji seperti itu”, ujar elang tersebut sambil marah, kemudian Jessica membalas “Huh, dasar pelit”, Setelah itu elang tersebut tiba-tiba mengecil sampai seperti ukuran tubuh Jessica lalu dia meletakkan sayap-nya di dahi Jessica sambil berkata “Karena kamu sedikit spesial, aku akan memberimu sedikit bonus, ingatlah jangan pernah menyebutkan wujudku di depan orang kecuali anggota keluarga Hawk, sekarang di darahmu mengalir darah keluarga Hawk, gunakanlah kekuatan itu untuk kebaikan, jika kamu berbuat kejahatan kekuatan tersebut akan berbalik menyerangmu”, “Apakah kita akan bertemu lagi?” ujar Jessica, “Hahhh? Yang benar saja! Aku tidak akan menemuimu lagi, ini sudah selesai, jangan pernah berharap kamu bisa menaikiku, sekarang pergilah!”.Saa
Saat mendengar perkataan Jessica, Urria langsung membangunkan William dari kursi tempat dia tidur, karena Urria terlalu kuat memberikan goncangan terhadap kursi William, dia akhirnya terjatuh dan bangun lalu berkata “Hei sayang, bisa tidak lembut sedikit, sakit tau”, “Oh maaf-maaf sayang, Putriku ceritakan lagi apa yang rasakan kepada papamu”, ujar Urria sambil melihat kearah Jessica. Setelah mendengar pernyataan Jessica, William menghampiri Urria dan berbisik “Ini tidak salah lagi, aku yakin sekali, aku akan beritahu ayah tentang hal ini, dia pasti sangat kaget dan akan sangat senang”, “Papa, mama kenapa kalian berbisik-bisik”, ujar Jessica dengan heran, “Oh tidak apa-apa sayang, eh iya itu bulu yang kamu pegang sebaik-nya segera kita pasang di pergelangan tanganmu, nanti akan seperti ini”, ujar William sambil menunjukkan pergelangan tangan-nya, saat Jessica melihat pergelangan tangan William terdapat bulu yang sama sepert
Setelah William keluar dari kamar Jessica dia dihampiri oleh Jack yang berkata “Tuan Will, Tuan Trench sedang menunggu anda di ruang tamu”, “Oh kebetulan sekali, aku juga ingin menemui-nya, oh iya tolong kamu siapkan pelayan untuk Jessica, sebentar lagi kami akan pergi menuju kota Grace”, ujar William kemudian dia pergi meninggalkan Jack yang sedang mengangguk padanya. Setelah dia sampai di ruang tamu, dia melihat Tuan Trench sedang duduk di sofa sedang minum teh, lalu William berkata “Ayah bagaimana pendapatmu tentang Jessica?”, “Tidak salah lagi, dia yang terpilih untuk mendampingi pahlawan di suatu saat nanti, tapi untuk saat ini jangan memberitahunya hal tersebut karena dia masih anak-anak, aku tidak ingin proses pertumbuhan-nya terganggu, aku ingin kamu mengajari dia semua teknik keluarga kita, aku berharap banyak padamu anakku dan jangan kecewakan leluhur kita”, ujar Tuan Trench kepada William. Setelah mendengar pernyataan Tuan T
Saat William hendak masuk kedalam rumah dia melihat Jessica sudah berdiri di dalam bersama Urria dan berkata “Papa aku sudah siap, ayo kita pergi”, “Oh bagus sekali, papa baru saja ingin memanggilmu, baiklah ayo pergi”, ujar William sambil mengandeng tangan Jessica, lalu Urria berkata “Aku akan mengantar kalian kedepan”. Saat mereka sampai disana Frans kemudian berkata “Halo Urria bagaimana kabarmu, mainlah kerumah sesekali, Diana sudah lama ingin bertemu denganmu dia selalu memberitahukan-nya padaku”, “Hmph aku juga sangat ingin menemui-nya, tapi keadaanku sekarang tidak memungkinkan untuk pergi terlalu jauh, setelah melahirkan nanti aku pasti akan menemui-nya” ujar Urria sambil mengelus perutnya. “Oh baiklah, aku akan memberitahu-nya nanti, ngomong-ngomong aku melihat wajah baru disini”, ujar William sambil melirik kearah Jessica yang sedang melihat kearah Zen, dan sangat kelihatan dia ingin menaiki-nya. Lalu
Ketika tiba diluar yayasan, Nyonya Seira melihat satu pasangan suami istri dan seorang wanita yang sudah berada di halaman yayasan, lalu Nyonya Seira menyapa mereka “Halo Nona Rins”, “Halo Tuan dan Nona Rose”, “Halo juga Nyonya Seira” ujar mereka semua, “Tidak enak kita mengobrol disini, ayo mari masuk dulu kedalam”, saat mereka ingin menuju kedalam tiba-tiba terdengar gemuruh petir di atas langit sekita itu juga mereka menoleh dan melihat seekor naga yang di samping nya terbang seekor ruphels menuju kearah yayasan. “Hah hewan sihir? Hei Nyonya apa bangsawan kelas atas ingin mengadopsi anak disini, yang benar saja!” ujar seorang wanita. “Sudah-sudah, nanti akan kujelaskan didalam lebih baik kita sambut mereka dulu”, ujar Nyonya Seira. “Zen kembalilah dulu, aku akan terbang menggunakan sihirku menuju kesana, halaman itu tidak akan cukup untuk menampung tubuhmu, ini terimalah sebagai permintaan maafku&