Share

62. RAJA KETIGA DAN RASA LUPA

“Sudah kukatakan, aku baik – baik saja, Surendra.” 

Arsyanendra mengulang lagi kalimatnya ketika melihat Surendra yang berdiri di samping tempat tidurnya dengan wajah cemas. 

“Kenapa Yang Mulia melakukan hal berbahaya itu lagi?” tanya Surendra yang telah kehilangan kesabarannya. “Sebelum ini, Yang Mulia terluka karena kelalaian saya yang tidak cakap dalam menjaga Yang Mulia. Hari ini. . . lagi – lagi, Yang Mulia menerjang bahaya padahal ada banyak pasukan yang bisa menangkap pelaku penembakan itu tanpa harus turun tangan dari Yang Mulia.” 

Arsyanendra menghela napas panjang sembari menahan rasa sakit di kaki kanannya yang terluka karena tergores peluru yang datang ke arahnya. 

“Aku maju bukan tanpa alasan, Surendra. Aku maju karena aku yakin, aku tidak akan terbunuh dalam penembakan tadi,” jelas Arsyanendra. “Tadi saat melihat peluru yang meluncur ke arah Indhira, aku mengenali peluru itu. Peluru itu adalah milik pelayan kesayangan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status