Share

19

Besoknya telah menjadi hari yang baru.

Jam pelajaran pagi dimulai, anak-anak yang dikomandoi oleh ketua kelas memberi salam kepada wali kelas yang baru masuk.

“Sikap! Beri salam!” teriak ketua kelas.

“Seeeelaaaaamaaaattt....pagiiiiii....Buuuuu....!!!!!” Salam dengan irama yang seolah merupakan sebuah lagu, rutin kami lakukan setiap hari sekolah, sampai enam tahun ke depan.

Seperti yang kuduga, Rendy dan Gacok masih bermain bersamaku, seperti tidak pernah terjadi perkelahian. Mereka memang benar-benar masih anak kecil. Tidak seperti jika perkelahian kemarin terjadi sepuluh tahun dari sekarang, kejadian kemarin sangat bersih dari dendam. Kami bermain bola, ucing-sumput, galasin, dan lainnya. Bedanya, aku adalah pemimpin mereka sekarang.

Aku memimpin permainan ucing-sumput dengan strategi yang brilian. Ini adalah permainan petak-umpet versi anak-anak Bandung. Seorang anak yang terkena giliran menjadi “uc

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status