Share

Bertemu kembali

***

Terlihat Radit masih menelusuri jalanan kota,karena tergolong agak jauh, dia harus kembali ke Villa yang ada dipuncak karena Radit dan Mamanya itu  lebih senang menginap di Villanya dari pada harus menginap dihotel karena itu adalah Peninggalan Eyangnya dari Ibunya.

Lagi pula dia besok akan kembali ke Singapur,karena Radit tinggal di Singapur dia hanya pulang ke indonesia bila ada urusan saja.Memang hubungannya dengan Ayahnya sudah membaik, dia lebih memilih untuk tinggal dekat Ayahnya karena dia berantusias belajar bisnis dengan Ayahnya itu. 

Sementara Julie  berfikir kalau  papanya masih bertemu dengan  relasinya.Dia berfikir mana mungkin ada orang dirumah sekarang Julie masih didalam mobil memang jalanan memang sudah sepih tapi Julie tetap santai memang ini sudah kebiasaannya kurang lebih sudah satu tahun lamanya  Julie menjadi dokter umum di rumah sakit disalah satu dikota itu.

Tiba-tiba ban mobilnya kempes  Julie terpaksa  turun untuk memeriksanya. Julie memakai dress membuat mata laki-laki yang melihatnya menjadi nakal.

Julie digoda sejumlah laki-laki yang berfikir kotor.Tapi  Julie  tetap seperti yang dulu wanita yang tangguh ini yang membuat Radit jatuh cinta padanya.

Segerombol laki-laki itu menghampiri  Julie yang gugup.

"kenapa mobil cantik? "ucap salah satu dari gerombolan laki-laki tersebut.

Julie  takut mencoba untuk menghindar tapi sayang tangan  Julie dicengkram paksa oleh mereka.

Julie  berteriak sekuat-kuatnya 

dari seberang mobil sport mewah melintas dan menghampiri Julie  dan gerombolan laki-laki tersebut.

Turunlah laki -laki perparas tampan dan langsung menghampiri Julie.

perkelahian pun terjadi Julie menunduk karena takut laki-laki cukup tangguh berkelahi walau ia hanya sendiri disana tapi salah seorang mengambil sebilah pisau dan menusukkan tepat diperut laki-laki yang menolong Julie itu.

Dengan kejadian itu segerombolan laki-laki itu menghindar dan berlalu dari hadapan Julie dan laki- laki itu yang sudah bersimbah darah.

Julie langsung memapah laki-laki yang menolongnya itu.

"kamu berdarah."ucap Julie  gugup.

Julie langsung membawanya kerumah sakit dan meninggalkan mobilnya disana karena ban mobilnya kempes.

Dirumah sakit Julie langsung menangani laki- laki yang menolongnya itu,lukanya cukup parah melukai dinding perutnya.

Julie sangat merasa bersalah karena dia laki-laki itu terluka.Hari itu Julie tidak pulang dia tetap menjaga laki-laki itu.

Pagi itu sekitar tujuh pagi laki-laki yang menolongnya itu sudah sadar.Julie  cepat berlari menuju ruangan dimana laki-laki dirawat.

"Maaf,ini semua salah saya,jika saya lebih hati-hati semua ini tidak akan terjadi."ucap Julie memulai percakapannya,seraya mengecek infusnya.

"Tidak apa-apa, mungkin ini kebetulan saja Jul,,,,!"ucap laki-laki itu pelan.

 

Julie terbelalak karena Jul ingat panggilan itu panggilan kecil hanya kerabat dan Radit yang tahu nama panggilannya.

"Kamu?"ucap Julie gusar.

"Aku Radit."ucap Radit pelan 

"Ada yang beda dengan wajah dan tubuh kamu dit,dulu kan gak setampan ini."ucap Julie bergurau. 

"Kita kan sudah lama tidak  ketemu mungkin dua tahun atau lebih aku  gak pernah ketemu kamu,apa lagi kamu,seperti bukan Julie yang menabrak aku dulu,tambah cantik tanpa jeans yang selalu disobek-sobek "ucap Radit memuji akan kecantikan wanita yang tidak bisa hilang dari benaknya.

"argggghh,kamu Dit bisa aja,"ujar Julie  memukul Radit

"Auuuu"ucap Radit merintih.

Julie panik."Tapi,boong deh!"goda Radit.

"Kamu sudah menikah sama Vino pilihan Papamu itu Jul?"ucap Radit pelan.

 

Julie terdiam sejenak,Julie hanya menggelengkan kepalanya.

Ada secercah harapan dihati Radit untuknya.

Tapi jauh-jauh dibuang dari benaknya karena Radit pikir Julie sudah ada yang memiliki.

Julie  juga demikian berfikir laki-laki setampan ini tidak mungkin belum ada pendampingnya.

"kamu Dit!?"ucap Julie penyasaran.

"Sudah,dari dulu cewek ini ada dihati aku Jul, "ucap Radit pasti.

 

Julie  terdiam dia lesuh mendengar ucapan Radit barusan.

"Dok,Dokter disuruh keruangan Dokter Laras Dok"ucap salah seorang suster rumah sakit tersebut.

Julie  pun pergi meninggalkan Radit sendiri.

Sejenak Radit berfikir mengenai hatinya yang masih mencintai Julie wanita yang tidak bisa jauh dari hatinya.

Sore tiba Julie  kembali ke kamar Radit,Julie menyuapi Radit dengan penuh perhatian

"Dit,besok kamu sudah bisa pulang kok Dit,"ucap Julie datar seakan tidak rela mereka akan berpisah lagi.

"Jul,kamu gak tanggungjawab lagi kan seperti yang dulu saat kamu menabrak aku.!"ledek Radi.

Julie  tersipu malu,"Aku dokter kamu Dit,bukan perawat kamu seperti yang dulu Dit"ucap Julie manja menggit bibir bawahnya membuat Radit ingin mengganti gigitannya dengan bibirnya  tapi jauh-jauh diurungkan niatnya.

Keesokan harinya Radit tengah siap-siap untuk pulang kebetulan jatah Libur Julie hari itu.

Julie mengantarnya ke villa,Radit disana benar-benar sepih membuat mereka jadi canggung karena sudah lama tidak bertemu.

"Jul, tunggu sebentar kamu jangan pulang dulu ya,"pinta Radit

Julie  tersenyum kaku

Julie memasak makanan untuk Radit,Julie juga melepaskan perban dan menggantinya dengan perban yang baru.

Radit tersenyum

"Tidak disangka ya perubahan kamu ini,"ucap Radit pelan.

"Dit,nanti kamu makan ya! aku juga sudah siapin dua menu tinggal kamu panasin nanti dimikrowet ya Dit. Aku mau pulang dulu!"ujar Julie melangkah keruang tamu.

Radit memeluknya dari belakang sentuhan itu membuat Julie tidak mampu gusar atau menolak pelukan Radit, laki-laki yang memberinya cinta pertamanya itu. 

"Dit,,,,"desah Julie

Radit mencium tengku Julie  bertambah tak karuan dan membalik tubuhnya.Dan membalas pelukan Radit dalam dekap mereka menikmatinya.

Radit mendaratkan ciumanya tepat dibibir tipis Julie. Julie  membalas dengan seadanya.

Radit tahu Julie belum punya pengalaman untuk itu tapi Julie ingin mengimbangi setiap lumatan yang diberikan oleh laki-laki itu.Julie seakan tidak ingin melepaskannya karena dia juga sangat menikmati hal itu.

"Aku mencintai kamu Radit....!"ucap Julie dalam Hati

Radit melepaskan ciumannya dan mencium kening  Julie.

"Jangan pergi"Pinta Radit seperti memohon

Julie  menginap  di villa tersebut dikursi taman Radit kembali memberikan sentuhan  di bibir tipis Julie.

"Dit,kita ini gak dosakan Dit,aku masih terikat dengan perjodohan dari Papa ku Dit.Aku sudah berjanji mana mungkin aku menghindarinya."ucap lirih Julie berusaha untuk menghindari Radit. 

"Sebenar nya aku juga juga sudah dijodohkan dengan anak teman Mama"

"Kita ini sama ya Dit,tapi aku mencintai kamu Dit.....!"ucap Julie berkaca-kaca

Radit memeluk Julie dengan erat seakan dia tak mau lepas lagi.

Malam tiba mereka makan malam bersama Radit tidur di kamarnya sedangkan Julie tidur dikamar tamu.

Malam itu sekitar jam Dua malam Julie haus dia berjalan menelusuri ruang villa yang gelap mungkin kalau malam Radit memakai seperlunya saja penerang disitu.

Di dapur Julie  mengambil satu gelas air dan meminumnya terdengar  dikamar Radit yang terbuka pintunya Radit tengah menonton 

"kamu belum tidur Dit?"ucap Julie memecahkan kesunyian malam itu

"Belum Jul, aku belum ngantuk,sini temani aku saja nonton"ucap Radit memegang tangan  Julie. 

Julie  duduk bersama Radit dan menemaninya menonton walau Julie  tidak suka menonton.

Lagi-lagi Radit memberi sentuhan dibibir manis milik wanita itu.Kali tapi ini lebih agresif dia memainkan lidahnya dirongga mulut Julie. 

Julie sedikit sesak tapi menikmatinya,perlahan tangan Radit menjalar menelusuri tubuh ramping Julie. 

Tidak ada perlawanan disana Julie benar-benar terhanyut akan cintanya

pergulatan pun terjadi,Julie pasrah memberikah mahkota kesuciannya ke Radit yang belum jadi Suaminya

Pagi itu Julie terbangun dari tidurnya Julie terkejut dan menangis tubuhnya hanya berbalut selimut yang menutupi tubuhnya.

 

Julie berteriak Radit seakan terbelalak disampingnya.

"Dit,ngapain kita  semalam Dit!"ucap Julie  gusar dan panik.

bersambung dulu ya....

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status