Share

Kesepakatan²

Lucas masih tertawa melihat Ashley keluar dari ruangan ini dengan wajah memerah menahan malu. 

Jujur saja tingkah Ashley seperti membuat Lucas gemas. Lucas menggeleng-gelengkan kepalanya, mengingat kejadian yang baru saja terjadi membuat Lucas tak percaya. 

"Sial, kenapa aku bisa melakukan itu padanya.  Kenapa otak dan pikiran ku selalu saja tidak bekerja setiap bersamanya, sialan" Umpat Lucas di dalam hatinya.

Lucas tersadar, pengaruh Ashley begitu besar pada dirinya, setiap Lucas berada di dekat Ashley, Lucas selalu saja kehilangan kendalinya, seperti yang terjadi hari ini.

Di tempat ini, Lucas mencium Ashley tanpa permisi sebanyak dua kali. Dan itu membuat juniornya harus menahan segala hasrat dalam dirinya. 

Mengingat juniornyq, Lucas menundukan kepalanya. Benar saja, juniornya masih mengembang di balik celana yang Lucas gunakan. Begitu sesak sampai Lucas pusing untuk meniduri juniornya kembali. 

"Tunggu sebentar, aku akan mencarikan sarang untuk kau masuki, tapi tidak sekarang tunggulah beberapa jam lagi, okay"-  ucap Lucas 

Sembari mengelus juniornya dengan sayang.

Beruntung juniornya masih bisa berdiri tegak setelah Ashley memelintirkan juniornya secara tidak elite. 

©©©©©©©©

Di luar ruangan, Ashley masih memicingkan matanya pada Alena, sementara Alena mengumpati Ashley dengan makiannya. 

Ashley tidak begitu peduli dengan umpatan Alena, Ashley sengaja memancing siluman kerbau agar marah padanya

"Selain kau buta, ternyata kau tuli hah" Itulah umpatan Alena pada Ashley, secara terang-terangan

"Wah, ternyata selain nenek grandong, kau juga merangkap menjadi siluman kerbau, pantas saja kau selalu marah-marah tidak jelas" Ejek Ashley sarkas dengan raut wajah yang ikut mengejek Alena

Alena bertambah kesal setelah mendengar ejekan Ashley yang selalu membuatnya naik darah dan tepat sasaran. Terlebih lagi melihat wajah Ashley yang ikut mengejeknya

"Kau" Alena geram dan menunjuk-nunjuk Ashley dengan telunjuk jarinya. 

"Kenapa, ada yang salah dengan ucapanku huh"

"Dasar Sialan, jelas saja kau salah, kau menabrak ku lalu pergi begitu saja tanpa meminta maaf padaku, dimana letak mata dan otak mu hah" Alena geram, ia berteriak di depan muka Ashley

"Buta, apa aku tidak salah dengar hah, seharusnya kau berpikir dan bercermin pada dirimu sendiri, siapa yang buta dan tidak punya otak di mansion ini" Ashley menjawab ucapan Alena dengan tenang dan  begitu santai. 

Ucapan Alena tidak berpengaruh buat Ashley. Ashley menganggap ucapan Alena hanyalah sebuah angin lewat di kupingnya. 

"Brengsekk, kau" Emosi Alena semakin tersulut mendengar Perkataan Ashley yang selalu membuatnya panas. 

"Sudahlah, kerbau. Aku malas meladeni mu yang tidak pernah mengerti bahasa manusia, lebih baik, kau merapikan tatanan mu atau sedikit merapikan busana mu yang terlihat seperti jalang"

Sesudah menekankan kata jalang, Ashley memutar tubuhnya lalu pergi meninggalkan Alena di sana 

Baru beberapa langkah Ashley berjalan, lengan tangan Ashley di cekal oleh Alena. Alena menatap sinis padanya. Tampak tak suka dengan ucapan Ashley menyebut dirinya jalang. 

©©©©©©

Baru saja Lucas menutup pintu ruangan itu, ia mendengar dua wanita sedang beradu mulut tidak jauh dari tempatnya berada.

Lucas pun mencari sumber suara itu yang masih terdengar samar olehnya. Sampai Lucas menangkap suara yang pernah ia kenali sebelumunya

Suara yang selalu terdengar merdu dan pedas saat bersamanya. dan benar saja tidak jauh dari sana, hanya beberapa meter, Lucas melihat kedua wanita bertengkar

"Ashley" Ucap Lucas pelan, disaat Lucas Melihat Ashley di cengkram tangannya oleh Alena. 

Lucas terdiam sambil memegang dagunya, ia sengaja menonton kedua gadis itu bertengkar, ia tidak ingin membantu memisahkan keduanya

Yang menarik perhatian Lucas, adalah disaat melihat Ashley yang tidak terpengaruh oleh ucapan Alena. Sungguh baru kali ini Lucas melihat seorang gadis yang terlalu santai menghadapi sebuah pertengkaran. 

Biasanya, Lucas melihat wanita lain beradu mulut atau saling memukul. Tapi yang di lihat Lucas justru berbeda, Ashley terlihat tidak peduli dengan makian Alena. 

"Dasar brengsek, seharusnya aku melakukan ini sejak dulu pada mu, dan mulut mu itu harus di beri pelajaran"

"Jika kau tidak merasa, kenapa kau marah Ale-Ale, apa ucapan ku selalu benar? Selain kau nenek grandong madesu kerbau, ternyata kau juga seorang keladai dungu, aku tidak habis pikir kenapa daddy mau menampung mu di mansion ini, atau jangan-jangan kau dan ibu mu tidak bisa hidup mewah"

Lucas terkekeh mendengar ucapan Ashley. Ia mengakui, Ashley memang memiliki mulut pedas, setiap kali Ashley berbicara pasti mengeluarkan umpatan-umpatan sarkasnya, termasuk pada dirinya. 

Sampai Lucas pun terkejut melihat Alena yang mau menampar Ashley, tapi di urungkan niatnya saat melihta Lucas di belakang Ashley. 

©©©©©©©

Alena mengurungkan niatnya, setelah ia melihat Lucas yang berada di belakang Ashley. 

Alena berpura2 meringis kesakitan saat Ashley berbalik mencengkram tangannya. "Auuuuu.... Sakit Ashley, kenapa kau selalu bertindak kasar padaku Ashley" Alena berakting di depan Lucas, Alena sengaja melakukan itu agar mendapatkan simpatik dari Lucas. 

Tidak sampai disitu, Alena sengaja membuat dirinya terjatuh agar Lucas pecaya, kalau Ashley melakukan tindakan kekerasan padanya

"Sekarang, kau mendorong ku sampai aku terjatuh. Hiks.. Hiks.. Hiks.. Apa salah ku Ashley.. Apa salah ku" Teriak Alena sembari menitikan air mata palsunya di depan Lucas

Ashley mengernyitkan matanya, tampak bingung melihat Alena berteriak dan menangis padanya. 

Lucas yang melihat itu, sontak saja terkejut. Lucas tidak menyangka Alena akan menjatuhkan harga dirinya demi menarik simpatiknya. 

Akhirnya Lucas pun mendakati mereka,  Lucas berjalan dengan pelan tanpa menimbulkan suara sepatunya. 

Sesampainya Lucas dibelakang Ashley, Lucas berdehem pada kedua gadis itu. Lantas, Ashley pun terkejut melihat Lucas yang sudah berada di belakangnya. 

"Sejak kapan jailangkung ini berada di belakang ku, jangan-jangan, waittt.. Sial.." Ucap Ashley di dalam hatinya, menatap Lucas dan Alena, lebih tepatnya menatap Alena punuh kecurigaan. 

" Wahh, Akting mu sangat bagus, tapi sayangnya aku tidak terpengaruh dengan kedatangan makhluk astral seperti Lulu, akhh kenapa mansion ini semakin panas, sepertinya daddy harus menambah pendingin, oh tidak-tidak seharusnya daddy mendatangkan juru agama untuk mengusir roh jahat di mansion ini" Jawab Ashley mengejek Alena, sembari melipat kedua tangannya di dada. 

Lucas tidak tersinggung dengan perkataan Ashley yang menyebut dirinya makhluk astral, justru Lucas tersenyum mendengar perkataan Ashley yang absurd. 

Sementara Alena mengepalkan kedua tangannya, mendengar ucapan sarkas Ashley dan mendapati Lucas yang tidak menoleh ke arahnya sama sekali. 

"Sialan, kalau tau begini, aku tidak akan menjatuhkan harga diriku di depan gadis bodoh itu" Ucap Alena dalam hati. Ditambah  lagi Alena kesal pada Lucas yang tidak meliriknya sama sekali

Tak mau berlama-lama disana, Ashley meninggalkan Lucas dan Alena disana tanpa menoleh sedikit pun ke arah mereka. 

©©©©©©

Selepas kepergian Ashley, Alena melancarkan aksinya untuk menggoda Lucas secara terang-terangan. 

Ya, Alena yang sengaja menggoda Lucas, ia sedikit menurunkan dressnya tepat di bagian dada, agar lucas melihat dua buah dadanya yang besar. 

Melihat dua buah dada Alena tepat di depan matanya, Lucas mendadak sedikit terkejut, Lucas tidak mengira Alena bisa seberani itu terhadapnya. Bahkan secara terang-terangan memperlihatkan dua buah dadanya yang menyembul nampak terlihat jelas nipple Alena yang sudah siap untuk di hisap. 

Lucas mensejajarkan posisinya sedikit berjongkok ke arah Alena, sesudah memastikan posisinya tepat di depan Alena, Lucas sedikit mengelus bagian atas dada Alena dengan sedikit gerakan nakal yang Lucas buat dengan jarinya. 

Desahan keluar begitu saja dari mulut Alena. Alena membayangkan tangan Lucas yang memegang setiap inci tubuhnya pasti terasa nikmat. Apalagi di saat jari Lucas masuk kedalam inti pusatnya. 

Alena masih menikmati sentuhan Lucas sembari memejamkan matanya, sungguh baru kali ini Alena merasa seperti tersengat aliran listrik, berbeda dengan pria-pria yang pernah tidur dengannya. 

Alena yakin, Lucas sangat piawai dalam urusan ranjang dan membuat para wanita pasti ingin melakukan kegiatan panasnya bersama Lucas lagi dan lagi. Alena semakin tidak sabar ingin merasakan Lucas di atasnya. 

"Wah, selain pintar berakting, kau juga pintar menggoda pria, huh" Tanya Lucas yang masih mengelus dua buah dada Alena. 

"Apa kau ingin memegang yang lain selain dua buah dadaku"- ucap Alena sambil menggigit bibir bawahnya, supaya Lukas makin tergoda olehnya. 

"Apa itu sebuah pernyataan langsung padaku nona" Bisik Lucas.

Lucas memegang tangan Alena, dan menuntun tangan Alena untuk memegang juniornya yang sudah mengembung akibat perbuatan Ashley. 

Alena tidak percaya dengan apa yang di lakukan Lucas. Lucas membawa tangannya untuk memegang juniornya yang sudah mengembung. Siap untuk di masukkan ke pusat intinya. 

"Pilihan mu sangat tepat Luke, aku bisa memuaskan mu, dan aku pastikan junior mu akan meminta untuk di masukan lagi ke inti tubuhku" Jawab Alena penuh percaya diri. 

"Baiklah, tapi aku punya kesepakatan yang harus kau turuti, jika kau tidak mau, kau tidak bisa merasakan junior ku yang besar ini. 

"kesepakatan, maksudmu" Tanya Alena tidak mengerti. 

"Aku tidak suka, wanita yang terlalu basah atau selalu keluar orgasmenya berkali-kali, bahkan melebihi diriku, kalau itu sampai terjadi, aku tidak akan menyentuhmu lagi"

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status