Share

Raisa

Pagi-pagi sekali ponselku berdering dan dengan mengucek mata, aku segera bangkit  dan meraihnya dari dalam tas. Malam tadi aku tidur di rumah sakit menjaga Bapak sedangkan Raisa masih di rumah Bi murni, syukurnya Bi murni punya cucu yang umurnya sebaya dengan anakku sehingga Raisa merasa nyaman dan betah di titipkan di sana, peraturan rumah sakit juga melarang membawa balita, membuatku juga mau tak mau menitipkannya.

Kulirik layar ponsel dan nama Bi murni tertera di sana.

"Ya halo, Bi," sapaku. 

"Aduh, Nduk ... Bibik harus bagaimana," ucapnya setengah panik.

"Kenapa, apa terjadi sesuatu pada anak saya?"

"Anu, nduk, tadi pagi ayahnya datang dan membawa Raisa, Bibik udah coba tahan dengan banyak alasan, ayahnya bersikeras mau membawa, katanya cuma mau Jajan di Alfamart tapi, kok ya, belum kembali juga, Nduk."

Deg.

Seketika aliran darahku rasanya tersengat dan tiba tiba emosiku mendidih, kuraih kunci
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status