Share

Hinaan (2)

Jika mendengar suara yang sejak tadi memprovokasinya, Anna yakin seratus persen bahwa orang yang menghinanya adalah satu orang! Dan itu adalah orang yang sama!

Mengepalkan tangannya, Anna membalikkan badan dan mencari sosok wanita yang terus mengatainya. Wanita itu menyeringai seraya menatap remeh Anna, seolah-olah mengatakan 'Memangnya kau berani?' dengan tatapannya.

Dengan napas memburu dan tangan mengepal, Anna berjalan menghampiri wanita itu untuk menuntaskan rasa marahnya.

Plak!

Tamparan keras mendarat di wajah wanita itu hingga meninggalkan bekas merah dan erangan darinya.

"Dasar mulut sampah! Jaga ucapanmu itu! Berani-beraninya kau menghina teman baikku yang sangat aku sayangi! Sekali lagi aku mendengarmu mengatai temanku, akan kupastikan mulutmu robek hingga tak bisa berbicara lagi!" murka Grace.

Tampaknya Anna kalah cepat dengan Grace. Tamparan yang tadinya ingin Anna layangkan pada wanita itu sudah diwakilkan oleh Grace yang tiba-tiba muncul entah dari mana.

Anna mengh
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status