Share

Usaha Keluarga Clara

“Aku terlalu gegabah hari itu, maaf,” Paman Tiok  memasang wajah serius sembari memperbaiki letak dasinya yang serasa mencekik.

“Kau tahu salahmu!” sahut suara sambungan telepon genggam diseberang sana.

“Iya Bos, maafkan saya.”

“Lain kali jangan gegabah, saya bisa tahu itu pasti ulah kamu, mainmu terlalu kasar itu,” nasihat orang yang sangat dihormati oleh Pamannya si Ria itu mengema seakan menghunus dadanya.

“Saya akan ingat itu,dan tak akan mengulanginya.”

“Baik, saya pegang kata-kata kamu.”

Sambungan pun diputus. Paman Tiok menghela napas berat. Wajahnya terlihat kelam. Tentunya tindakannya kemarin memang terlalu tergesa-gesa. Saat ini di kepalanya muncul rencana yang harus dilaksanakan, dan tentunya tidak bisa lepas dari bantuan dari anak serta istrinya. Paman Tiok memutuskan untuk menjumpai mereka segera.

Lelaki perlente berperut buncit itu menggeser lay

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status