Lingkungan sangat sepi. Melalui televisi, Surya beserta yang lainnya mengetahui bahwa Negara Kamber telah mengalami perubahan besar dalam beberapa hari terakhir. Badai reformasi industri farmasi telah melanda seluruh negeri. Karena industri farmasi adalah industri pilar Negara Kamber, reformasi ini mempunyai dampak yang sangat besar terhadap semua lapisan masyarakat.Kejadian ini segera menyebar ke seluruh dunia, bahkan orang-orang dari Federasi Internasional pun mengetahuinya. Di hari kelima, Surya mengira setelah beberapa hari hujan lebat, langit akan cerah. Namun, dia tidak menyangka langit masih diselimuti awan gelap dan hujan deras terus mengguyur.Surya hendak membeli bir dan mabuk dengan Desmon lagi, tetapi sebelum dia turun, Shakira mendatanginya. Shakira menatap Surya dengan serius seraya berkata, "Pak Surya, Pak Paolo ingin menanyakan sesuatu kepadamu.""Pak Paolo? Di mana dia?""Ikuti aku."Shakira membawa Surya ke kamarnya, lalu Surya bertemu Paolo di sini. Saat ini, Paolo
Oleh karena itu, sekarang seseorang perlu menyelam di bawah air untuk membantu memulihkan kabel di bawah air, kemudian kandangnya dapat dibuka dan monster laut tersebut bisa dilepaskan."Utusan Kegelapan lebih kuat dariku. Kenapa kalian nggak menemuinya daripada mencariku?""Utusan punya tugas dan sekarang sudah meninggalkan Negara Kamber. Oleh karena itu, hanya bantuan dari Pak Surya yang bisa menangani masalah ini. Tentu saja, setelah masalah ini selesai, kami juga akan memberikan hadiah yang besar kepada Pak Surya."Surya menjawab, "Aku cuma punya satu permintaan, bantu aku menjaga Tina dan Ibunya. Selama kamu setuju, aku akan pergi.""Baik, nggak masalah."Sore itu, Surya dan Paolo berangkat bersama. Paolo mengantar Surya keluar dari Edmilton dan berkendara sampai ke pantai. Saat berkendara ke Pusat Grup Greenergy di tepi pantai, Paolo langsung meminta para teknisi untuk mengeluarkan struktur kandang besi yang tersembunyi di dalam air.Pola 3D muncul di komputer. Paolo menunjukkan
Ukuran monster laut itu begitu besar hingga Surya tampak seperti seekor semut di depannya, tidak bisa dibandingkan sama sekali. Namun, monster laut itu tampaknya sangat peka terhadap lingkungan air di sekitarnya. Saat Surya muncul, monster laut yang sebelumnya tertidur perlahan-lahan membuka matanya.Saat ia melihat Surya, monster laut itu tiba-tiba bangkit berdiri. Tampaknya ia sangat membenci manusia. Ia terus mengibaskan ekornya, membentur kandang besi, hingga mengeluarkan suara yang memekakkan telinga.Surya belum pernah melihat makhluk sebesar ini sebelumnya. Sekarang, setelah melihat monster laut itu, Surya merasakan hawa dingin di punggungnya. Dia tertegun sejenak, tidak tahu harus berbuat apa."Bum!""Bum!""Bum!"Pada saat ini, benturan yang keras menyadarkan Surya. Detik berikutnya, Surya tidak lagi ragu-ragu. Dia melihat sekeliling untuk mencari lokasi kabel tersebut dengan cepat. Namun, berdasarkan petunjuknya, kabel seharusnya berada di sudut depan monster laut. Hanya saja
Namun, untuk bisa melepaskan monster laut, kabel harus terhubung kembali terlebih dahulu. Jika tidak, hujan lebat di Edmilton akan terus berlanjut, bahkan bisa menyebabkan banjir di dalam kota. Surya melihat kabel yang jatuh kembali ke dalam lumpur. Ketika dia melihat monster laut itu, dia tiba-tiba menemukan bahwa monster laut itu juga sedang memperhatikannya.Secara logika, dengan ukuran tubuh monster laut yang besar, makanannya seharusnya berupa hewan besar seperti hiu, paus, atau ikan besar sejenisnya. Manusia terlihat sangat kecil di hadapannya, bahkan tidak cukup besar untuk dijadikan makanan pembuka. Namun, sekarang monster laut itu justru sedang menatap Surya dengan tajam, membuat Surya merasa sedikit takut.Bagaimanapun juga, ditatap oleh raksasa sebesar itu pasti membuat siapa pun merasa tidak nyaman. Namun, Surya tidak tahu bagaimana mengungkapkan bahwa dia ingin membantu monster laut itu. Jadi dia hanya bisa berenang dalam diam ke lokasi kabel di bawah, lalu menarik kabel i
Melihat situasi ini, Surya melompat langsung ke punggung monster laut. Monster laut terus mengubah arah embusannya. Namun, karena Surya sudah berada di punggungnya, monster laut itu tidak bisa melakukan serangan yang efektif terhadap Surya.Pada saat ini, Surya melihat monster laut yang ada di bawah kakinya. Tebersit dalam pikirannya keinginan untuk membunuh monster laut ini. Meskipun Surya sebenarnya sedang berusaha menyelamatkannya, monster laut itu justru ingin membunuhnya.Kebodohan seperti itu membuat Surya ingin memukulnya sampai mati. Namun, Surya teringat kesepakatan antara dirinya dan Paolo, sehingga dia menahan kemarahannya. Kemudian, Surya berpikir sejenak. Monster laut ini sudah dijebak di sini oleh orang-orang dari Grup Greenergy, juga telah disiksa entah dengan cara apa. Ia pasti sangat membenci manusia di dalam hatinya.Sekarang, tindakan monster laut ini tidak sepenuhnya bisa disebut salah. Surya merasa lebih memahami situasinya, jadi dia berencana untuk memikirkan cara
Selama perjalanan naik ke atas, Surya sesekali menoleh ke bawah untuk melihat monster laut itu. Monster laut yang memiliki ukuran tubuh besar itu tampak seperti kadal raksasa. Ia terus merunduk di dasar laut tanpa bergerak sama sekali, seolah-olah sedang menyembah dengan sangat tulus.Sikap monster laut itu membuat Surya merasa bingung. Meskipun dalam mitologi Aerovia ada cerita tentang naga yang menguasai lautan, tapi itu hanyalah legenda. Jadi Surya tidak begitu percaya.Sekarang, saat melihat monster laut yang besar seperti kadal raksasa bersujud dengan tulus di tanah dengan matanya sendiri, Surya mulai menyadari bahwa cerita dalam mitologi Aerovia mungkin tidak sepenuhnya legenda belaka. Mungkin naga memang adalah penguasa lautan. Jika tidak, monster laut ini tidak akan bersimpuh dengan begitu tulus.Dalam waktu kurang dari satu menit, Surya sudah kembali ke pantai dari dasar laut. Para staf datang untuk membantu melepaskan rantai besi dan gesper dari tubuh Surya. Staf yang bertang
Paolo menganggap ini hanya masalah waktu, jadi setelah berbicara sebentar dengan staf, dia mengantarkan Surya kembali ke Edmilton dengan mobilnya. Setibanya di tempat tinggal, Surya menutup pintu kamarnya. Akhirnya, dia tidak bisa menahan diri. Ada sedikit darah mengalir dari sudut mulutnya.Sebenarnya, dalam pertempuran di dasar laut tadi, arus listrik kuat dari monster laut telah melebihi batasan Surya. Meskipun dia melepaskan energi listrik ke dalam air laut tepat waktu, tubuh Surya masih sangat terpengaruh. Tanda kepala naga di punggungnya terus terasa panas.Karena melihat situasinya, Surya tidak pernah menceritakan hal tersebut. Kini, setelah kembali ke kediamannya, Surya akhirnya tidak bisa menahannya lagi. Darah mengucur dari mulutnya.Setelah menyeka darahnya, Surya buru-buru mengeluarkan Pil Penyembuh Petir, meminumnya, lalu duduk bersila di tempat tidur untuk mengatur auranya. Dari pagi hingga sore, Surya tidak pernah keluar dari kamar. Tubuhnya pun pulih dengan cepat setela
Tina menggerakkan bibirnya. Sebelum dia bisa mengucapkan apa-apa, ibu Tina sudah berbicara duluan, "Shakira dan Desmon sudah pergi. Desmon bilang dia akan meninggalkan Kamber untuk menemui Mia. Dia juga bilang kalau kamu adalah temannya selamanya.""Oh ya, dia juga meninggalkan surat untukmu."Ibu Tina mengeluarkan sebuah surat, lalu menyerahkannya pada Surya. Surya tidak membukanya, melainkan hanya berkata, "Terima kasih, Bi. Ayo kita makan."Setelah selesai makan, Surya kembali ke loteng. Surya duduk di kursi, lalu membuka surat itu. Desmon adalah orang yang tidak pandai berkata-kata, biasanya dia juga tidak banyak bicara. Namun, dalam surat tersebut Desmon mengungkapkan rasa terima kasihnya pada Surya. Dia juga menceritakan sesuatu pada Surya.Ternyata, malam ketika ibu Tina mengungkapkan pikirannya pada Tina, Tina menangis sepanjang malam. Dia tidak punya pilihan. Jadi, Desmon berharap Surya tidak akan marah pada Tina.Setelah membaca surat itu, Surya menghela napas. Pada saat itu,