"Baiklah, baiklah, tampaknya aku nggak perlu meragukannya. Kalau Pak Wilon yang memberikan nomor ini, tentu nggak akan salah. Anak muda, kalau kamu ingin menemukan kaldron sembilan naga, datanglah ke Galser untuk menemuiku.""Galser? Maaf, dimana letak tempat bernama Galser ini?"Surya ingin bertanya lebih lanjut, tapi pria tua itu sudah menutup teleponnya. Jelas sekali kalau pria tua itu tidak ingin bicara lebih banyak lagi. Mungkin itu adalah caranya menunjukkan sikap penolakannya. Namun, demi bisa menemukan kaldron delapan naga, asalkan ada petunjuk, tak peduli betapa sulit tempatnya, Surya akan tetap mencarinya.Segera, Surya membuka ponselnya untuk mencari informasi tentang Galser di internet. Dia menemukan bahwa tidak ada tempat yang bernama Galser di dunia ini. Hal ini membuatnya sangat terkejut. Jika Galser tidak ada, mungkinkah tempat yang disebutkan pria tua itu berada di ruang yang lain?Pengalaman di Lembah Wilson membuat Surya makin yakin bahwa di dunia ini ada kultivator
Untungnya Sival adalah negara kecil. Surya mulai mengemudi pada pukul delapan pagi, lalu sebelum pukul dua belas dia sudah tiba di Provinsi Kurt, yang hanya berjarak seratus kilometer dari Burlant. Di Provinsi Kurt, tidak ada jalan lalu lintas yang layak untuk menuju Burlant. Karena cuaca bersalju yang terus terjadi sepanjang tahun, jalan tanah yang ada di sana juga tertutup salju, tidak dapat terlihat.Karena Surya sudah memikirkan situasi ini sebelumnya, dia sudah membeli kompas sebelum berangkat. Melalui penentuan posisi sinyal satelit, Surya bisa menemukan arah ke Burlant. Setelah persiapan sederhana, Surya berangkat menuju Burlant.Saat meninggalkan Kurt, Surya melihat kembali kota yang dikenal dengan ibu kota Provinsi Kurt itu. Tempat ini terlihat seperti kota kecil yang tertutup salju. Surya menghela napas, merasa orang yang bisa tinggal lama di tempat seperti ini pasti memiliki ikatan emosional yang kuat dengan daerah tersebut.Begitu pula dengan Burlant yang berjarak lebih dar
Mendengar ini, Surya menghela napas lega. Karena orang ini dikirim oleh Senior Zony, dia tidak perlu merasa takut. Selama dia bisa mengalahkan orang ini, dia pun bisa terus maju."Benar sekali, kalau kamu bisa menjadi murid Senior Zony, maka kamu akan menjadi adik seperguruanku, tapi saat ini, kamu masih belum memenuhi syarat.""Huh, benarkah?"Surya turun dari udara, melihat sekeliling dan berkata, "Apa yang ingin kamu bandingkan?"Begitu selesai berbicara, sebatang pohon di belakang Surya tiba-tiba bergerak, kemudian cabang-cabangnya hendak menghantamnya. Surya buru-buru menghindar, tetapi pada saat itu, pohon di sebelahnya juga bergerak dan mengayunkan dahannya untuk menyerang ke arah Surya.Surya mengelak beberapa kali berturut-turut, tetapi tanpa disangka, saat ini Surya berada di dalam hutan dan dikelilingi pepohonan lebat. Bahkan dengan kemampuan lincahnya, sulit untuk menahan serangan dari dahan. Pada akhirnya, dengan suara keras, sebatang ranting menghantam punggung Surya dan
Menghadapi serigala salju, Surya buru-buru mengelak dan menghindari serangannya. Ketika dia menstabilkan tubuhnya dan melihat lagi, serigala salju itu bergegas ke arahnya dari kedua sisi pada saat yang bersamaan.Serigala salju itu melompat dan bergegas menuju Surya. Surya mengelak lagi dan menghindari serigala salju itu. Menghadapi kedua serigala salju itu, Surya merasa bingung dalam hatinya. Ketika terdengar suara gemerisik di belakangnya, serigala salju baru saja berputar di belakangnya."Roar!"Ketiga serigala salju itu menyerang pada saat yang bersamaan. Surya melangkah sedikit dan melompat menggunakan kekuatan. Tubuh Surya berada di udara ketika sebuah pohon besar di sebelahnya bergerak dan merentangkan dahannya untuk menampar punggung Surya dan sontak menjatuhkannya dari udara."Argh!"Punggungnya terasa sakit dan dia terjatuh di atas hamparan salju. Surya membalik tangan kanannya, kemudian Pedang Petir muncul di tangannya. Dia melihat sekeliling ke arah serigala salju, menggert
"Roar!"Pada saat ini, seekor serigala salju terbang menuju Surya. Surya mengayunkan Pedang Petir di tangannya dan menebasnya dengan satu serangan. Namun, pada saat itu, sebatang pohon berayun ke arah Surya dan langsung menerbangkan Surya menjauh. Selain itu, saat ini serigala salju tidak bergegas mengepung Surya lagi. Mata mereka tertuju pada Surya dan dipenuhi sorot ketakutan.Tidak lama kemudian, sembilan serigala salju menyebar dengan cepat dan kembali ke kedalaman hutan. Surya bangkit dari tanah dengan susah payah. Kejadian tadi membuat tangan Surya mati rasa. Dia menggertakkan giginya sambil berkata, "Apa yang kamu lakukan?"Pada saat ini, sosok berjubah hitam dan berambut putih muncul dari hutan. Meskipun dia berjalan sangat lambat, kecepatannya sangat cepat. Bayangan hitam itu melintas dan dia berada di depan Surya dalam sekejap mata.Pria berjubah hitam itu langsung mengeluarkan botol porselen putih dari lengan bajunya, menyerahkannya kepada Surya seraya berkata, "Ambillah, in
Pada saat ini, umpan di atas lubang es bergerak. Pria tua itu menariknya dengan kuat dan berteriak sambil tersenyum, "Aku dapat, ayo!"Tali pancingnya langsung meregang dan detik berikutnya, pria tua itu berlutut sambil memukul es dengan keras. Pria tua itu tersenyum tipis, kemudian berkata, "Nggak semudah itu untuk melarikan diri!"Pria tua itu berdiri dari tanah, memegang pancing di tangannya, lalu menariknya dengan kuat. Tiba-tiba, seekor ikan besar terbang keluar dari air dan menghantam es dengan keras."Plak!""Plak!"Ikan besar itu terus mengibaskan ekornya dan menghantam es dengan suara keras. Setelah ikan besar itu mengibaskan ekornya beberapa kali, muncul retakan pada es yang tebal. Melihat hal ini, Surya tampak terkejut seraya bergumam, "Ini ... kekuatan ikan ini bukankah terlalu besar?"Surya menyadari bahwa ikan ini memiliki kekuatan yang jauh lebih besar dari ikan biasa. Namun, ia terlihat seperti ikan mas biasa."Hehe."Pria tua itu mengeluarkan belati dari tangannya, ber
Pria tua itu mencari kapak di dalam rumah kayu dan meminta Surya pergi ke belakang rumah kayu untuk memotong kayu bakar kering, agar bisa digunakan untuk memasak ikan nanti. Surya mengambil kapak dan pergi ke belakang rumah kayu itu, kemudian menemukan tumpukan kayu yang tertumpuk rapi.Surya mengambil sebatang kayu, meletakkannya di atas tunggul pohon, lalu memukulnya menggunakan kapak dengan kuat. Namun, ketika kapak itu mengenai kayu, kapak itu terpental. Surya melepaskan tangannya dalam situasi yang tidak terduga dan kapak itu jatuh ke salju di dekatnya."Ini ...."Surya melirik kayu itu, mengambil kapak, kemudian mengamati kayu itu dengan cermat. Surya menyadari bahwa kapak yang dia gunakan tadi, tidak membelah kayu, bahkan kayunya tidak retak.Adegan ini sontak mengejutkan Surya. Lagi pula, ketika Surya membelah kayu tadi, dia menggunakan banyak tenaga. Logikanya, kayu itu seharusnya terbelah menjadi dua, tetapi kayunya justru tidak berubah sama sekali.Surya mengambil kayu di ta
"Benar, ada banyak kultivator yang tahu rahasia kaldron naga. Meskipun beberapa dari mereka meninggal dalam perjalanan mencari kaldron naga, ada juga orang pintar yang bersembunyi.""Orang-orang pintar ini sudah mengamati secara diam-diam. Selama mereka menemukan orang yang mendapatkan kaldron naga, mereka pasti akan merebutnya. Jadi, kalau kamu nggak punya kekuatan yang mumpuni, walaupun kamu berhasil mendapatkan kaldron naga, kaldron itu nggak akan bisa jadi milikmu."Surya terdiam. Bagaimanapun, ada banyak kultivator di dunia. Meskipun Surya sangat kuat, dia tahu betul masih ada banyak kultivator terpencil di dunia. Jika mereka tidak segera mengambil tindakan, itu bukan berarti bahwa mereka pasti lebih lemah dari Surya. Jika orang-orang ini benar-benar muncul untuk mendapatkan kaldron naga, khawatirnya Surya juga tidak akan bisa mendapatkan kaldron naga.Pria tua itu berkata, "Dunia ini adalah dunia di mana yang kuat akan selalu memangsa yang lemah. Selama kamu memiliki sesuatu yang