"Tang!"Surya langsung terguncang beberapa meter jauhnya karena energi yang kuat dan jatuh dari udara. Surya menatap Raman, lalu saat ini, Raman segera mengambil dua langkah ke depan dan tubuhnya berubah menjadi tidak terlihat lagi, lalu bergegas ke arah Surya.Baru saja, Surya bertindak untuk membela diri dan tidak berniat bertarung dengan Raman. Namun, kini Raman menolak menyerah. Karena demikian, Surya tidak punya pilihan selain terlibat dalam pertarungan sesungguhnya.Bilah pedang petir ditebaskan, lalu energi pedang biru muda dan energi pedang hitam saling bertabrakan. Suara ledakan yang kencang terdengar dan angin kencang menyebar. Detik berikutnya, Surya memegang pedang petir dan Raman berdiri di atas tanah bersamaan.Surya menggertakkan gigi, kemudian berkata, "Kalau ada masalah, bagaimana kalau kita berhenti dan membicarakannya?"Raman mencibir dan menjawab, "Huh, tujuanku cuma satu, yaitu membuatmu mati!"Detik berikutnya, keduanya saling mengayunkan pedang tajam di tangan me
Surya mengeluarkan kaldron naga dari ruang penyimpanan, memegangnya di telapak tangannya dan berjalan cepat menuju kedalaman Tambang Isaac. Karena aura naga di dekat bagian luar tambang telah diserap oleh kaldron naga, Surya ingin mempercepat dan pergi ke kedalaman tambang untuk menyerap lebih banyak aura naga.Setelah berjalan beberapa saat, di dalam tambang benar-benar gelap gulita. Surya menggunakan Jurus Cahaya Terang. Tiba-tiba, bola cahaya putih muncul di atas kepalanya dan menerangi jalan di depannya. Surya terus berjalan ke depan lebih dari sepuluh langkah. Saat ini, kaldron satu naga telah mengalami perubahan.Aura naga yang samar dapat dirasakan di sini, lalu cahaya redup muncul di tubuh kaldron satu naga. Saat Surya terus bergerak maju, aura naga di dalam tambang semakin kuat. Kaldron satu naga di tangan Surya juga secara bertahap menyerap lebih banyak aura naga dan terbang dari tangan Surya.Surya mengendalikan kaldron naga yang melayang di udara dengan pikirannya dan membu
Pada saat yang sama, di ruang bawah tanah yang gelap, Buck masih duduk di sofa dan cairan kental hitam di bak tempat dia merendam kakinya telah berkurang setengahnya."Byur."Raman berlutut di tanah seraya berkata, "Pak Buck, aku kembali."Buck melirik Raman dan bertanya, "Bagaimana, Raman, apa kamu sudah membunuh orang yang aku suruh?""Aku ... aku gagal."Buck tiba-tiba membuka matanya, menegakkan tubuh dan melambaikan tangannya untuk menampar Raman, kemudian memakinya, "Dasar bodoh, aku suruh kamu untuk membunuhnya!""Maaf ... Pak Buck."Raman menundukkan kepalanya. Di hadapan Buck, Raman tidak diragukan lagi adalah sosok yang lemah. Raman tidak berani menghadapi kemarahan Buck. Dia hanya bisa menundukkan kepalanya, seluruh tubuhnya gemetar dan menjawab dengan rendah hati, "Pak Buck, jangan khawatir. Meskipun aku bukan tandingan orang itu, aku melihatnya berjalan ke Tambang Isaac dengan mataku sendiri.""Aku ... aku nggak langsung pergi saat itu. Setelah dia memasuki tambang, aku me
Namun, meski demikian, ini hanyalah masalah memahami kekuatan aturan ruang bawah. Kultivator yang memahami kekuatan aturan ruang bawah dapat dengan mudah dikalahkan oleh orang-orang kuat di ruang tengah. Dari sini terlihat, bahwa orang yang dipilih oleh surga telah meninggalkan sebagian besar kultivator di seluruh ruang bawah jauh di belakang sejak awal.Orang-orang seperti ini sungguh sangat beruntung.Karena setiap kultivator ingin sekali melakukan perjalanan ke ruang tengah atau bahkan ruang atas, begitu pula dengan Raman. Raman iri pada orang yang dipilih oleh surga, tetapi sayang, dia bukan termasuk orang yang dipilih oleh surga. Setelah setengah kehidupan berkultivasi, meskipun sangat berbakat, Raman baru mencapai ranah Alam Raja setengah langkah.Raman telah mencapai ketinggian yang tidak dapat dicapai oleh kebanyakan kultivator, hanya dengan mengandalkan dirinya sendiri. Namun, semakin dia berkultivasi, semakin kuat rasa cemburu di hati Raman. Dia tidak rela menjadi orang yang
Batu adalah salah satu material paling keras di bumi. Hanya alat-alat dari besi atau perunggu yang bisa menghancurkannya. Selain itu, magma dengan suhu yang tinggi juga bisa melelehkan batu. Namun, cairan hitam yang tiba-tiba muncul ini bukanlah magma. Kenapa cairan ini bisa melelehkan batu?Surya melihat sekeliling. Dia melihat batu-batu yang berserakan di tanah tadi kini telah ditelan oleh cairan hitam tersebut, membuat tambang itu hampir kembali ke keadaan semulanya. Surya memperhatikan cairan hitam yang terus mengalir di bawah. Jika cairan hitam ini bisa mengalir ke pintu gua, batu-batu yang runtuh karena getaran hebat tadi akan sepenuhnya tertelan, sehingga memudahkan Surya untuk keluar.Tak peduli apa sebenarnya cairan hitam ini, kehadirannya menunjukkan bahwa Surya sudah hampir mencapai ujung tambang ini. Hal ini juga berarti tidak ada lagi aura naga di depan meski dia melangkah lebih jauh.Pada saat itu, cahaya di atas kaldron satu naga perlahan memudar. Kemudian, kaldron satu
"Groar!"Naga besar itu mengeluarkan suara raungan. Cairan hitam yang menempel di tubuh Surya seketika mengeras, lalu meledak seperti balok es, terlepas dari tubuhnya. Namun, saat jatuh ke tanah, cairan itu kembali menjadi lunak, lalu menyatu dengan cairan hitam lainnya."Groar!""Groar!"Naga besar terus meraung, membantu Surya menghancurkan cairan hitam yang menempel di tubuhnya. Pecahan-pecahan cairan itu jatuh ke tanah, lalu menyatu kembali dengan cairan hitam di bawah. Namun, meski begitu, naga besar itu tidak bisa menghilangkan cairan hitam di bawah mereka. Pada saat itu, di sekitar tubuh Surya, muncul empat pilar air hitam dengan cepat.Pilar-pilar air itu membentuk empat manusia air yang memegang pedang panjang. Mereka bergegas mendekati Surya, lalu dengan keempat pedang panjangnya, mereka menusuk tubuh Surya secara bersamaan."Groar!"Naga besar mengeluarkan raungan marah, melindungi Surya dengan tubuhnya. Empat pedang panjang itu menusuk naga besar. Detik berikutnya, naga itu
Tambang yang luas itu kembali menjadi tenang, hanya menyisakan Surya yang berdiri di sana. Di tanah, tak ada lagi yang tersisa selain genangan air.Surya mengerutkan kening sambil bertanya-tanya, "Makhluk macam apa itu?"Makhluk cairan hitam tadi jelas bukan manusia bayangan. Kekuatan manusia bayangan tidak mungkin berubah menjadi cairan. Selain itu, makhluk itu masih tetap hidup dalam dua bagian terpisah setelah terputus. Yang satu menuju ke dalam tambang, yang lain menyelinap ke bawah, lalu menghilang.Pada saat ini, Surya tiba-tiba merasa bahwa ada suatu rahasia tersembunyi di dalam Tambang Isaac ini. Karena penasaran, Surya melanjutkan perjalanannya ke dalam. Karena dia sudah masuk cukup jauh, jadi kali ini Surya tidak perlu berjalan terlalu jauh sebelum sampai ke ujung tambang.Di sini, tiga sisi dinding dipenuhi dengan batu-batu yang berantakan, tidak ada hal lain lagi. Surya mengulurkan tangan untuk meraih segenggam tanah tambang. Dia menemukan bahwa tanah itu sangat kering. Jik
Surya dengan santai menciptakan bola cahaya di telapak tangannya. Polisi tua itu mengangguk sembari berkata, "Oh, ternyata kamu memang seorang kultivator. Sebenarnya, urusan antar kultivator memang bukan urusan kami. Tapi kamu tahu sendiri keadaannya tadi. Sekarang, kamu bisa menunggu sebentar di sini. Nanti malam, setelah gelap, kamu bisa pergi, oke?""Nggak masalah. Terima kasih atas bantuannya.""Nggak masalah. Hal semacam ini sudah nggak pernah terjadi lagi dalam dua puluh tahun terakhir. Jadi para pemuda ini nggak tahu. Tapi dua puluh tahun yang lalu, aku sering menangani masalah seperti ini. Jadi aku tahu bagaimana cara menghadapinya."Polisi tua itu berjalan ke dispenser, mengambil segelas air panas, lalu menyerahkannya pada Surya sembari berujar, "Minumlah air ini, lalu istirahatlah sejenak di sini. Nanti malam, aku akan mengantarmu pergi.""Terima kasih."Surya mengambil gelas itu, lalu menyesap airnya. Dia meletakkannya kembali, lalu bertanya, "Kamu mengatakan kalau kamu seri