Sesaat kemudian, seorang pria yang memakai jas hitam muncul dari belakang Surya. Dia bertanya, "Apa kamu Surya?"Surya menjawab, "Kultivator Organisasi Cahaya Dewa? Aku harap kamu nggak datang ke sini untuk membuat masalah denganku.""Pak Surya, aku harap kamu nggak salah paham. Kami hanya ingin bekerja sama denganmu.""Bekerja sama?""Benar. Apa kamu masih ingat Lembah Wilson? Kamu dan Tracy melakukan perjanjian kerja sama di sana.""Tracy adalah orang kami."Senyuman muncul di sudut bibir Surya saat dia berkata, "Jadi, kalian datang ke sini untuk Baju Besi Cahaya?""Benar. Aku pikir, mungkin kami bisa mengundang Pak Surya untuk bekerja sama dengan kami melalui kesepakatan kerja.""Aku bisa bekerja sama dengan kalian, tapi kalian harus memberitahuku dulu, apa yang kalian temukan kali ini?""Helm Cahaya. Ini sangat penting bagi kami. Sebenarnya, Pak Surya seharusnya juga sudah tahu kalau Prajurit Cahaya adalah Sang Suci dari Organisasi Cahaya Dewa kami. Jadi, baju besi Prajurit Cahaya
Bagaimanapun juga, setidaknya untuk saat ini Lembah Cahaya belum berselisih dengan Surya. Surya merasa bahwa dia bisa memanfaatkan identitas khusus ini dengan baik untuk mendapatkan pemahaman lebih lanjut tentang Organisasi Cahaya Dewa dan Lembah Cahaya.Saat berbincang santai, Surya mengetahui bahwa pria berjas itu bernama Seran. Dia adalah utusan berjubah ungu dari Organisasi Cahaya Dewa. Kemudian, Seran mengemudi, membawa Surya ke sebuah vila di pinggiran Kota Wendis.Keduanya masuk ke vila bersama-sama. Kemudian, Seran membawa Surya masuk ke ruang bawah tanah vila. Di ruang bawah tanah itu, Surya bertemu dengan dua ketua agung berjubah hitam dari Organisasi Cahaya Dewa.Seran memperkenalkan mereka, "Pak Surya, keduanya adalah ketua agung berjubah hitam, Soren dan Alice."Surya tersenyum sambil mengulurkan tangan, lalu berkata, "Aku sangat senang bisa bekerja sama dengan kalian berdua."Soren dan Alice saling melempar pandang sejenak. Kemudian, keduanya tersenyum simpul sambil menja
Kemudian, Seran mengatur kamar untuk ketiga orang tersebut, lalu pergi dengan mengendarai mobil.Mobilnya segera tiba di sebuah dermaga, di mana seorang pria berjas hitam berdiri. Jika Surya ada di sini, dia akan langsung mengenali pria itu sebagai Utusan Kegelapan. Seran turun dari mobil, berlari menuju dermaga.Seran berlutut dengan satu kaki, berkata dengan penuh hormat, "Seran memberi hormat pada Pak Utusan.""Seran, bagaimana dengan urusannya?""Pak Utusan, kamu jangan khawatir. Aku sudah mengatur tempat tinggal untuk Surya dan dua orang lainnya. Dalam tiga hari ini, mereka akan menuju Pulau Kuke untuk mencari Helm Cahaya."Utusan Kegelapan tersenyum simpul saat dia berkata, "Ini jadi makin menarik. Pak Penguasa sudah melakukan banyak usaha untuk Surya. Semoga dia nggak mengecewakan Pak Penguasa."Malam itu, Surya duduk bersila di tempat tidurnya, memikirkan mantra dari Pedang Naga Iblis sambil terus mengulanginya dalam hati. Tiba-tiba, dia membuka matanya. Sebuah pedang panjang y
Surya tersenyum simpul. Dia hendak berbicara ketika suara tepuk tangan terdengar dari belakang."Pak Surya, Soren, selamat. Kalian berdua sudah berhasil."Surya dan Soren menoleh ke belakang secara serentak, melihat Alice yang sedang berdiri di sana memandang mereka dengan ekspresi tak berdaya."Kalian berdua punya kemampuan yang luar biasa, sedangkan aku nggak punya apa-apa. Aku bahkan nggak tahu apa tujuan Organisasi Cahaya Dewa mengirimku ke Pulau Kuke. Aku khawatir, kali ini aku hanya akan menjadi beban bagi kalian."Surya membalas, "Tenang saja, Nona Alice. Nanti kamu hanya perlu mengikutiku dari belakang. Aku akan melindungimu.""Huh!"Soren mendengus dingin, lalu berkata, "Alice, kamu sebaiknya bersembunyi di belakang pria Aerovia ini. Pada saatnya nanti, aku akan mengendalikan raksasa cahaya di depan untuk membuka jalan. Kali ini, aku harus mendapatkan Helm Cahaya dengan tanganku sendiri. Dengan begitu, Pemimpin Suci pasti akan lebih menghargaiku.""Apa kamu benar-benar mengang
Soren berkata, "Sialan, apa lingkaran sihir aneh itu menghilang dengan sendirinya?"Ketiga orang itu menaiki kapal kecil, menuju pulau kedelapan. Pulau-pulau kecil di Kuke tersebar seperti rantai. Pulau kedelapan ini adalah pulau utamanya, Pulau Kuke.Di atas kapal, Soren dengan marah berkata, "Lingkaran sihir sialan itu sebaiknya nggak menghilang karena kehabisan energi. Kalau nggak, ini benar-benar akan menjadi lelucon. Dua ketua agung berjubah hitam, datang ke Pulau Kuke yang terpencil ini untuk mencari lingkaran sihir khusus, Helm Cahaya.""Sebaiknya berita ini adalah informasi yang akurat. Kalau nggak, aku pasti akan membuat orang yang menyebarkan tentang berita ini menjadi abu!"Surya memandang Soren yang marah dengan tenang. Dia merasa bahwa Soren mungkin terlalu peduli dengan reputasinya. Meskipun sekarang dia sudah menjadi ketua agung berjubah hitam dari Organisasi Cahaya Dewa, tampaknya dia dibatasi oleh identitas ini, menjadi boneka yang dimanfaatkan oleh Organisasi Cahaya D
Surya memandang Soren sambil bertanya, "Apa yang harus kita lakukan sekarang?"Soren menjawab, "Tampaknya, kita hanya bisa kembali ke pulau tadi. Mungkin kita sudah meninggalkan Alice di sana. Bagaimanapun juga, Alice adalah teman lamaku, aku harus menemukannya."Surya mengerutkan keningnya, mengingat kembali manusia gurita tadi. Kekuatan manusia gurita itu tidak terlalu kuat, jadi tidak mungkin dia bisa mengalahkan Alice. Mungkin ada lingkaran sihir teleportasi khusus di pulau tadi, yang membuat Alice tiba-tiba ditarik oleh manusia gurita itu ke dalam suatu ruang khusus.Oleh karena itu, setidaknya bisa dipastikan bahwa Alice masih hidup. Jika mereka bisa kembali tepat waktu, mereka pasti bisa menemukannya."Baiklah, ayo kita segera kembali."Baru saja Surya selesai mengucapkan ini, tiba-tiba sebuah tentakel gurita menembus dasar kapal, muncul dari bawah.Seketika itu juga, dasar kapal memiliki lubang yang besar. Namun, ini belum berakhir. Detik berikutnya, tentakel lain muncul, membu
"Nona Alice!""Kamu ada di mana?"...Kedua orang itu berlari dari sisi selatan pulau langsung ke sisi utara, tapi mereka tidak menemukan Alice. Soren mengusap keringat di dahinya sambil berkata, "Cepat, kita kembali. Ayo kita cari lagi."Oke."Surya berbalik, mulai berlari ke depan. Namun, pada saat itu dia tiba-tiba merasakan adanya energi kuat di belakangnya. Surya dengan cepat menghindar. Seketika itu juga, sebuah sinar putih menembus di sampingnya. Surya menunjukkan ekspresi terkejut, lalu berkata, "Soren, apa yang kamu lakukan? Kita ini sekutu!""Haha, sekutu? Siapa yang mau bersekutu dengan manusia bumi menyedihkan seperti kamu? Kalian seharusnya nggak berada di sini. Sekarang, aku ingin kalian semua mati!"Saat berkata demikian, penampilan Soren berubah menjadi seorang pria tua kurus dengan rambut yang seluruhnya putih. Pria tua itu memegang tongkat sihir di tangannya, tubuhnya seolah-olah lepas dari gravitasi, perlahan melayang ke udara. Selanjutnya, pria tua itu merentangkan
Saat melihat sekeliling, pulau itu tampak sunyi senyap. Surya merasa sedikit putus asa. Faktanya, pada saat Tombak Naga Biru berubah menjadi Naga Biru, Surya sudah tahu bahwa mereka bertiga telah memasuki lingkaran sihir khusus.Surya awalnya berpikir mereka bertiga bisa bekerja sama untuk memecahkan lingkaran sihir ini, tapi sekarang, tampaknya lingkaran sihir ini memiliki kesadarannya sendiri, ingin memisahkan mereka bertiga.Soren dan Alice pasti sudah dibawa pergi ke tempat lain, mungkin ke lingkaran sihir lainnya atau mungkin ke ruang lainnya. Namun, entah mengapa lingkaran sihir ini memilih untuk meninggalkan Surya di sini.Sekarang, tampaknya satu-satunya cara untuk menemukan jawaban adalah terus bergerak maju. Dengan kekuatan Soren dan Alice, Surya yakin mereka berdua pasti masih hidup. Karena lingkaran sihir ini sengaja memisahkan mereka bertiga, tidak peduli seberapa keras Surya mencoba menemukan mereka, mereka bertiga akhirnya tetap akan terpisah lagi.Lingkaran sihir ini pa