Surya berdiri di tempatnya, terdiam selama dua detik, lalu dia tiba-tiba tersadar. Dia melihat kedua tangannya dengan penuh kegembiraan, berkata dengan antusias, "Aku mengerti. Cahaya berasal dari dalam hati. Kalau hati nggak memiliki cahaya, itu adalah tempat kegelapan."Saat itu di ruang gelap tadi, ketika Surya kehilangan segala sesuatu yang bisa diandalkan, hanya sinar cahaya di dalam hatinya yang bisa membangkitkan Surya kembali, memberinya kekuatan besar.Meskipun Sarung Tangan Cahaya bisa mengubah energi lain menjadi kekuatan cahaya, itu semua berasal dari luar. Meskipun memang sangat kuat, itu bukan kekuatan cahaya yang paling murni."Untuk melindungi bumi, untuk melindungi impian semua orang!"Surya mengangkat tangan kanannya. Kemudian, dalam sekejap bola cahaya terbentuk di tangannya. Kekuatan cahaya yang murni bersinar pada saat itu, menyembuhkan hati Surya dengan cara yang aneh, seolah-olah itulah kekuatan yang telah dia tunggu.Bola cahaya perlahan menghilang. Pada saat it
...Enam tombak perang itu semuanya patah. Detik berikutnya, Surya melesat keluar dari badai. Sebuah pedang menusuk dada seorang prajurit berbaju besi perak. Dalam ekspresi terkejut prajurit itu, dari tubuh Surya muncul sebuah inkarnasi. Dua orang Surya menyerang dua prajurit berbaju besi perak lainnya secara serentak.Dalam waktu kurang dari sepuluh detik, enam prajurit berbaju besi perak semuanya sudah tertusuk oleh pedang Surya. Tubuh mereka berubah menjadi serbuk cahaya putih yang kemudian menghilang tanpa bekas. Kaldron satu naga melayang di udara, aura naga yang terpancar membentuk menjadi seekor naga hitam yang melilit di pinggang Surya, sembari mengamati keadaan sekitarnya.Surya menggertakkan gigi, lalu berujar, "Aku sebenarnya nggak mau membunuh kalian, tapi sayang, kalian mau membunuhku. Kalau begitu, aku pun nggak akan berbelas kasihan pada kalian."Pada saat itu, Surya melupakan arti dari cahaya. Karena dia menyadari bahwa cahaya tidak akan bisa digunakan untuk menghadapi
"Huh!""Hanya setetes air saja? Apa kamu ingin mengujiku dengan ini?"Bayangan hitam itu membalas dengan santai, "Aku sarankan agar kamu nggak meremehkannya. Kalau nggak, kamu bisa tanggung sendiri akibatnya."Detik berikutnya, tetesan air itu terbang mendekat. Surya mengangkat Pedang Naga Iblis untuk menahannya. Tiba-tiba, terdengar suara retakan. Pedang Naga Iblis patah menjadi dua bagian, sementara tetesan air itu tetap melaju dengan kecepatan yang sama. Surya segera menarik kembali kedua tangannya, menyilangkan di depannya untuk mencoba menahan tetesan air itu."Bum!""Bum!""Bum!"Kekuatan tetesan air itu langsung menghantam Surya, membuatnya terlempar jauh hingga menabrak, juga mematahkan tiga pohon besar. Akhirnya, Surya terjatuh ke tanah."Kamu!"Surya menggertakkan giginya sambil memandang bayangan hitam itu. Pada saat itu, bayangan hitam tersenyum simpul, lalu berujar, "Tampaknya kamu memang terlalu lemah. Dengan kekuatanmu saat ini, kamu nggak mungkin bisa mengalahkanku.""I
Detik berikutnya, tinju Surya dan bayangan hitam bertabrakan. Cahaya putih yang kuat menyapu seperti gelombang laut. Kekuatan bayangan hitam berhasil diredam, sementara Surya hanya berdiri diam di sana. Kemudian, bayangan hitam mengangkat kepalanya, memandang Surya, lalu berkata, "Kamu sudah melihatnya? Kalau yang bertarung denganmu tadi bukanlah utusan dari Dunia Cahaya, kamu pasti sudah lenyap menjadi debu."Setelah berkata demikian, bayangan hitam menarik kembali tangan kanannya. Surya mengerutkan kening, lalu berkata, "Ini ... sebenarnya apa yang terjadi? Apa itu utusan dari Dunia Cahaya? Bukankah kekuatan yang kamu gunakan tadi adalah kekuatan penghancur?"Saat menghadapi pertanyaan Surya, bayangan hitam merasa sedikit pusing, lalu berkata, "Tadi aku sudah bilang, 'kan? Cahaya dan kegelapan nggak bisa dipisahkan. Kekuatan cahaya dapat menghancurkan semua bayangan yang tercipta dari kekuatan penghancur. Baik atau jahat itulah yang membedakan cahaya dan kegelapan."Sebenarnya, semua
Dalam keadaan genting, Surya mengepalkan tangan kanannya, lalu meninju ke arah anak cahaya. Anak cahaya mengulurkan tangan untuk menahan tinju Surya. Kemudian, energi dari tubuh Surya mulai mengalir deras ke tubuh anak cahaya dari tangan kanan Surya.Dalam waktu kurang dari setengah menit, Surya merasakan lebih dari setengah energinya sudah terserap. Pada saat itu, anak cahaya menunjukkan senyum jahat, lalu berkata, "Ternyata kekuatanmu biasa saja. Kalau begitu, mati saja kamu!"Anak cahaya mengeluarkan raungan marah, lalu energi dalam tubuh Surya terasa makin cepat terserap. Surya menyadari bahwa dirinya akan mati jika ini terus berlanjut, dia dengan marah mengeluarkan aura naga, menciptakan badai energi naga."Bum!"Badai energi naga meledak, membuat Surya dan anak cahaya sama-sama terlempar. Saat mendarat, Surya membalikkan tangan kanannya, membuat Pedang Naga Iblis muncul di tangannya. Namun, anak cahaya tidak berniat membiarkan Surya lepas begitu saja. Segera setelah mendarat, dia
Surya segera berlari ke atas platform batu. Namun, sayangnya anak cahaya sudah menghilang tanpa jejak. Surya tidak ada waktu untuk ragu. Tiba-tiba, terjadi guncangan yang hebat. Tubuh Surya terjatuh ke bawah dengan cepat. Kilatan cahaya putih melintas. Ketika Surya membuka mata lagi, dia mendapati dirinya masih berada di pusat hutan belantara.Setelah mengamati sekeliling, Surya merasa terkejut saat menemukan sebuah helm yang memancarkan cahaya putih samar melayang di depannya. Surya bisa merasakan keberadaan helm ini. Tidak diragukan lagi, ini adalah Helm Cahaya dari Baju Besi Cahaya.Surya memegang Helm Cahaya itu erat-erat, lalu berkata, "Yang Mulia Anak Cahaya, jangan khawatir. Aku nggak akan membiarkan bumi ini menjadi pengikut Dewa Iblis."Pada saat itu, cahaya putih di Helm Cahaya perlahan menghilang, kembali ke kondisi normalnya. Namun, tiba-tiba terjadi guncangan yang besar.Seluruh Pulau Kuke tampak terguncang, seakan ada energi kuat yang meletus dari bawah tanah.Ketika tana
Di langit, muncul lima bola cahaya yang bersinar terang seperti matahari. Kemudian, sosok-sosok terbang masuk ke dalam lima bola cahaya yang berbeda, meninggalkan dunia ini."Terima kasih semuanya. Terima kasih karena sudah menyelamatkan bumi!""Terima kasih semua!"Surya melihat sosok-sosok yang terbang ke langit, mengingat kembali momen-momen bahagia yang pernah dia rasakan sejak kecil. Sinar matahari yang hangat, serta kehidupan yang tenang. Surya tak bisa menahan diri untuk mengucapkan terima kasih pada mereka.Pada saat itu, satu sosok berhenti di depan Surya."Cotlin.""Pak, terima kasih banyak.""Pak Cotlin, seharusnya aku yang mengucapkan terima kasih padamu."Cotlin tersenyum simpul pada Surya, lalu berkata, "Lingkaran sihir ruang akan menghilang dalam tiga hari. Dalam tiga hari ini, kamu harus mengubah semua aura kegelapan dalam lingkaran sihir menjadi kekuatan cahaya. Dalam tiga bulan ke depan, kamu harus membuat Wilayah Teluk Bratt kembali menjadi tenang. Hanya dengan cara
Oleh karena itu, baik Soren maupun Alice sangat ingin mendapatkan Helm Cahaya. Namun, pada saat ini Surya yang sudah melihat pikiran keduanya berkata dengan tenang, "Tentu saja aku nggak lupa dengan kerjasama kali ini. Nona Alice, tolong diingat kalau aku nggak tertarik untuk bersaing denganmu atas Helm Cahaya ini. Sekarang, Helm Cahaya ini adalah milikmu."Surya langsung melemparkan Helm Cahaya pada Alice. Saat Alice akhirnya mendapatkan Helm Cahaya, dia tampak sangat senang. Dia berujar, "Kalau begitu, aku juga nggak akan menolaknya. Pak Surya, semoga kita bisa bekerja sama lagi di lain waktu.""Tentu saja," sahut Surya sambil mengangguk, lalu menambahkan, "Maksudku adalah kalau Organisasi Cahaya Dewa bersedia memberiku imbalan yang sesuai, aku tentu akan bersedia untuk bekerja sama dengan kalian lagi."Sebenarnya, Surya tidak ingin banyak bicara dengan Alice. Namun, ini karena dia secara kebetulan melihat ekspresi Soren yang penuh dengan niat membunuh. Jelas bahwa Soren juga ingin m