Satu Eder nggak ada artinya bagi seluruh Wilayah Teluk Bratt. Terlebih lagi, begitu Pemimpin Suci mengetahui situasi di sini, dia pasti akan mengirim seseorang untuk segera menanganimu. Tapi, aku adalah orang yang sangat berbakat dan kamu memang sangat kuat. Kalau kamu bersedia bergabung denganku, aku bisa membiarkanmu mengambil alih militer Eder.""Mulai sekarang, di Eder, kamu akan menjadi orang dengan status tertinggi selain aku.""Huh, menurutmu aku akan setuju?"Aliden menatap Surya dan menjawab dengan tenang, "Menurutku, kamu nggak punya pilihan.""Kamu salah. Aku punya pilihan lain, yaitu membunuhmu, lalu duduk di tempatmu dan menunggu Pemimpin Suci muncul."Saat berbicara, Surya membalikkan tangan kanannya dan Pedang Naga Iblis muncul di tangannya. Pada saat ini, Geno yang sedang berlutut di tanah, merasakan niat membunuh. Dia menatap Aliden dengan ngeri seraya menyela, "Pak Aliden, bantu aku, selamatkan aku!"Surya mengangkat pedangnya dan menebaskannya. Sementara itu, Geno ja
Hanya pertempuran yang terus-menerus yang dapat membuat manusia merasakan kesakitan yang tiada habisnya. Kelaparan, kedinginan dan kesedihan dapat membangkitkan pikiran jahat di dalam hati manusia. Awalnya, Skerman lolos dari pertempuran karena keberuntungan. Namun, sekarang tujuan Pemimpin Suci telah tercapai dan lebih dari lima juta pengungsi telah berdatangan ke Skerman.Orang-orang ini adalah persembahan yang akan digunakan Pemimpin Suci untuk dikorbankan kepada Dewa Iblis. Pikiran jahat yang mereka hasilkan adalah sumber daya yang sangat penting bagi Pemimpin Suci. Oleh karena itu, Pemimpin Suci tidak siap untuk membiarkan Skerman keluar dari pertempuran. Dia membiarkan Aliden mengendalikan Biluk dan melancarkan serangan terhadap Skerman.Aliden menatap Surya dan berkata dengan gugup, "Pak, aku sudah memberitahumu semua yang aku tahu. Sekarang, bisakah kamu mengampuni nyawaku?""Nggak bisa.""Kenapa?"Aliden menatap Surya dengan keterkejutan di matanya. Detik berikutnya, wajah Sur
Utusan Kegelapan mengepalkan tinjunya dan menggertakkan giginya seraya bergumam, "Surya, tunggu aku. Cepat atau lambat, aku akan memotongmu menjadi beberapa bagian!"Utusan Kegelapan menggertakkan gigi dan berjalan ke dalam serikat kultivator, pergi ke ruang bawah tanah dan duduk di singgasana Aliden. Setengah jam kemudian, sosok manusia datang ke ruang bawah tanah dan melihat Utusan Kegelapan dengan sangat ketakutan. Dia segera berlutut di tanah dan bersujud dengan cepat seraya berkata, "Aku ... aku memberi hormat kepada Pak Utusan Kegelapan.""Seriza, aku mau tanya. Apa kamu datang karena niat Pemimpin Suci?""Benar sekali," ucap Seriza gemetar, menundukkan kepalanya dan tidak berani menatap Utusan Kegelapan. Kemudian, dia kembali berkata dengan hati-hati, "Yang Mulia, dia meminta ... dia memintaku untuk memeriksa situasi Aliden. Tapi aku nggak menyangka kalau semua ini adalah niat Yang Mulia. Aku pikir pasti ada kesalah pahaman.""Nggak ada salah paham!""Baik, aku mengerti!"Utusan
Holt menatap Utusan Kegelapan. Utusan Kegelapan berkata, "Holt, izinkan aku bertanya padamu. Apa kamu ingin agar Skerman juga ikut bergabung dalam Pertempuran Bratt?""Benar, Pak."Utusan Kegelapan langsung murka. Dia pun berkata, "Kalau begitu, katakan padaku. Apa tujuanmu menciptakan kekacauan perang semacam ini di Wilayah Teluk Bratt? Aku butuh jawaban yang paling jujur darimu."Holt merasa ragu-ragu selama beberapa saat sebelum berkata, "Pak Utusan Kegelapan, orang-orang di Wilayah Teluk Bratt nggak punya keyakinan. Sebagai pengikut Lembah Cahaya, agar memiliki pengaruh di wilayah Bratt, Organisasi Cahaya Dewa harus memulai perang di wilayah ini. Setelah mengalami begitu banyak penderitaan, orang-orang di wilayah ini akan mulai mengembangkan keyakinan. Dengan cara ini, mungkin bisa membuat Lembah Cahaya tetap abadi.""Yang kamu katakan memang benar. Sekarang, harusnya kamu tahu betul mengenai masalah Surya, 'kan?""Ya, Pak.""Sekarang, aku memintamu untuk memancing Surya keluar. Gu
Pasukan Eder sudah mendirikan barak di tengah-tengah padang pasir, di perbatasan antara Eder dan Skerman. Mereka mengarahkah peluru artileri besar ke kota kecil Anganas di perbatasan yang sudah dibom.Setengah jam yang lalu, Pemimpin Kecil Holt datang langsung ke barak militer. Dia memerintahkan pasukan untuk menembaki dan membombardir Anganas, sebuah kota kecil di perbatasan Skerman. Setelah pengeboman selesai, Holt memerintahkan seluruh pasukan untuk waspada.Alasan kenapa Holt melakukan ini, adalah karena dia sudah menerima kabar jika serikat kultivator Skerman sudah merencanakan untuk melancarkan serangan balik. Menurut perhitungan awal, kultivator Skerman seharusnya bersembunyi di Anganas saat ini.Ketika pengeboman dimulai, para kultivator ini tentu bisa memilih untuk melarikan diri. Namun, sekarang setelah pengeboman selesai, mereka pasti akan maju di posisi terdepan untuk melakukan serangan balik. Seorang kultivator yang sudah mencapai tingkat suci, hanya satu orang saja sudah
Akan tetapi, Pak Holt malah meminta para penembak untuk sembunyi. Tampaknya, kali ini pasukan Eder akan mendapat masalah. Komandan itu merasa ragu di dalam hati. Dia melihat kelima sosok tersebut makin mendekat dan melewati area di mana tembakan terakhir ditembakkan. Komandan itu menghela napas tak berdaya di dalam hati.Melihat kelima sosok itu makin dekat, tiba-tiba saja Holt melotot dan berteriak, "Pemanah es, bersiaplah."Sekitar 30 meter di depan Holt, muncullah sepuluh orang pemanah es. Sepuluh pemanah es ini bertubuh gempal. Mereka semua adalah para kultivator, yang memegang busur dan panah raksasa di tangannya. Setelah mendengar perintah Holt, mereka mengibaskan busurnya dan memasang anak panah. Kemudian, mereka langsung mengarahkannya pada lima kultivator yang terbang ke arah mereka.Melihat hal tersebut, komandan itu diam-diam menghela napas dan berkata di dalam hati, "Pak Holt yang kuhormati, zaman apa sekarang ini? Kamu masih ingin menggunakan cara kuno semacam ini untuk me
"Ya."Komandan itu mengangguk dengan penuh semangat dan berkata, "Pak Holt, bisakah kamu memberitahuku bagaimana kamu bisa melakukannya? Ini, kenapa sepuluh pemanah es itu bisa memiliki kekuatan yang begitu hebat?""Hmph."Holt tersenyum tipis. Sebenarnya, sebelum melihat kekuatan Dewa Kejahatan, Holt juga merasa takut dengan kekuatan seperti itu. Namun, sekarang Holt memiliki kekuatan seperti itu. Jadi, Holt merasa bangga akan hal itu."Sebenarnya, kamu nggak perlu khawatir. Kamu hanya perlu tahu kalau kekuatan ini adalah kekuatan dariku, Holt. Dengan adanya diriku, Holt, aku bisa membunuh semua kultivator Skerman hanya dalam waktu tiga hari saja dan aku juga bisa meratakan seluruh Skerman dalam waktu sepuluh hari.""Kultivator Skerman, kali ini akhir riwayatmu telah tiba.""Benarkah?"Pada saat ini, aura yang kuat tiba-tiba saja muncul di atas barak militer. Surya tengah melayang di udara. Dia menatap Holt dan yang lainnya, yang berada di bawah."Holt, apa kamu nggak berpikir kalau c
Ketika melihat ke bawah, panah es di tangannya sudah berubah menjadi bubuk dan berhamburan tertiup angin. Segera saja Surya menoleh untuk melihat ke arah Holt. Muncul beberapa retakan tanah yang terbuka di bawah kakinya. Dalam sekejap, Surya berubah menjadi bayangan dan meluncur untuk meraih leher Holt dengan satu tangannya."Holt, akhir riwayatmu sudah tiba."Namun, pada titik ini, sebuah bayangan hitam berkelebat dan langsung muncul di depan tubuh Holt. Detik berikutnya, sosok itu mencengkeram tangan Surya. Kerudung pria bertopeng itu terlepas. Wajah yang sudah tidak asing muncul di depan mata Surya. Utusan Kegelapan menatap Surya dengan tatapan sedingin es dan berkata, "Akhirnya kita bertemu lagi, Surya.""Apa? Jadi itu kamu?" Surya menatap Utusan Kegelapan dengan terkejut."Benar, ini aku.""Kamu.""Holt berasal dari Lembah Cahaya. Kalau kamu ingin membunuhnya, kamu harus bertanya padaku, apakah aku menyetujuinya atau nggak.""Hmph."Surya mencibir dan berkata, "Jadi, kamu juga sud