Begitu Jorzy melihat Surya, dia langsung membungkuk hormat dan berkata, "Jorzy memberi hormat pada Pak Surya."Surya melambaikan tangannya dan berkata, "Jangan begitu sungkan.""Apa Rizam sudah menyinggung Pak Surya? Aku pasti akan menghukumnya dengan berat," ucap Jorzy.Surya mengerutkan kening, lalu menjawab, "Cuma salah paham, jadi nggak perlu dibesar-besarkan.""Rizam, cepat kemari dan minta maaf." Jorzy berkata dengan tegas.Rizam mendekat dan meminta maaf dengan sungguh-sungguh. Surya berdiri, lalu berkata, "Aku sudah bilang, ini cuma salah paham. Aku terima maaf kalian, jadi hentikan masalah ini sampai sini saja."Surya tidak ingin membuang-buang tenaganya untuk mengurus masalah ini.Melihat Surya tidak mempermasalahkan hal ini lagi, Jorzy menjadi lega. Lalu, dia berkata kepada Rizam, "Bawakan kartunya kemari."Rizam seketika mengerti. Dia mengeluarkan kartu berwarna emas dan menyerahkannya kepada ayahnya.Jorzy menyerahkan kartu itu kepada Surya dan berkata, "Pak Surya, Keluarg
Keduanya pun mengobrol, membicarakan masa-masa indah mereka di bangku sekolah.Namun, saat ini Rania merasa sangat sedih.Kali ini suatu kebetulan dia bisa bertemu dengan Surya, karena keduanya dulu adalah teman sebangku, dan dia juga tahu bahwa Surya sejak kecil sudah kehilangan orang tuanya. Pria itu tinggal bersama kakeknya, menjalani kehidupan yang tidak mudah.Jadi saat di bangku sekolah, dia sangat peduli pada Surya, bisa dibilang keduanya memiliki perasaan satu sama lain.Sayangnya saat itu mereka belum dewasa, mereka tidak memahami perasaan satu sama lain, hingga suatu ketika akhirnya mereka putus. Sepuluh tahun telah berlalu, begitu mereka bertemu, Surya sudah berubah menjadi orang yang berbeda, dia saat ini sudah memiliki kekuatan supernatural.Rania tidak bodoh.Dari perkataan Zoldik di ruang VIP, dia sudah bisa menebak bahwa Bos Rizam bukan orang dengan status biasa.Begitu Surya muncul, Bos Rizam langsung bersikap hormat padanya, maka Surya pasti juga bukan orang dengan s
Tendangan itu terlihat kuat dan juga cepat, bahkan Rania di dalam mobil menutup mulutnya dengan terkejut.Sedangkan Surya malah mendengus, melawan serangan itu dengan tinjunya.Di tinjunya muncul sebuah cahaya, cahaya itu sangat silau.Seketika tinju dan tendangan itu saling bertemu sehingga menimbulkan suara kencang.Tinju Surya tepat mengenai telapak kaki pihak lawan, seketika ada sebuah kekuatan yang membuat kaki orang itu pecah hingga berkeping-keping.Orang itu berteriak kesakitan. Tubuhnya terdorong mundur, dia dengan susah payah berdiri menggunakan satu kaki, lalu menatap Surya dengan tatapan terkejut.Surya segera menoleh pada Rio dan bertanya, "Orang lemah seperti ini ingin membunuhmu?"Rio berkata dengan malu, "Pak, aku yang terlalu lemah jadi nggak bisa melawannya."Namun, saat ini Rio akhirnya sedikit mengetahui tingkat kekuatan Surya.Kekuatan Rio sendiri sudah mencapai tingkat untuk melepaskan energi sejatinya, tapi tetap saja ada perbedaan dalam satu tingkat yang sama.H
Saat ini, Surya kembali melayangkan tendangannya ke perut Parto.Ketika terdengar dentuman keras, tubuh Parto terpental dengan mulutnya yang memuntahkan darah. Kemudian, Parto terjatuh dan pingsan.Saat tubuh Parto tersungkur di tanah, lencana seukuran telapak tangan pun terjatuh dari tubuhnya dan bergulung ke kaki Surya.Surya mengulurkan tangannya, lalu mengambil lencana itu.Lencana itu adalah lencana berwarna hitam yang sangat sederhana. Sekeliling lencana itu dipenuhi dengan ukiran awan dan pedang panjang berwarna merah darah di tengahnya.Ada kekuatan aneh dari lencana itu yang mencoba untuk memasuki tubuh Surya.Namun, begitu Surya mengerahkan tenaganya, sebuah kekuatan pun langsung mengisolasi lencana itu dan menyegel semua kekuatan aneh tersebut.Setelah berpikir sejenak, Surya pun menyimpan lencana itu.Terlihat jelas bahwa lencana itu sangat mencurigakan. Surya berencana membawa pulang lencana itu dan mempelajarinya dengan perlahan.Semua kejadian ini terjadi dalam sekejap m
Setelah berjalan mendekat, Surya berkata sambil mengerutkan keningnya, "Maya, apa yang kamu lakukan?"Ternyata orang yang berlutut di depan pintu adalah mantan istrinya, Maya.Mendengar ucapan Surya, Maya pun mendongakkan kepalanya dengan perlahan. Begitu melihat Surya, Maya langsung menangis dengan suara kencang, "Surya, aku yang salah. Aku bersedia menerima hukuman apa pun. Tolong maafkan Keluarga Lintang.""Apa maksudmu? Aku tidak melakukan apa pun pada Keluarga Lintang," kata Surya.Maya menjawab sambil terisak, "Kamu tidak melakukan apa pun pada Keluarga Lintang, tapi tekanan dari Konsorsium Pelita sudah membawa Keluarga Lintang ke ambang kebangkrutan. Aku akan pergi meninggalkan Keluarga Lintang dan menerima semua hukumanmu, tapi Lintang Harapan adalah hasil jerih payah tiga generasi Keluarga Lintang. Bolehkah kamu melepaskan Perusahaan Lintang Harapan?"Surya memapah Maya sambil mengerutkan keningnya, lalu berkata, "Masuklah, kita bicarakan di dalam."Saat berbicara, Surya memen
Namun, trik ini benar-benar rendahan. Surya hanya memanfaatkan kepercayaan Sendi untuk menyelesaikan masalah ini dengan mudah.Setelah beberapa saat, Surya berkata dengan suara rendah, "Masalah ini diselesaikan seperti ini saja. Linda, jangan memperpanjang masalah lagi."Surya juga mengerti bahwa tekanan Linda telah membuat Maya terpojok, sehingga dia memilih untuk memohon kepada Surya.Meskipun Surya sangat kecewa dengan Keluarga Lintang, dia masih berterima kasih kepada Mona.Bagaimanapun, tiga tahun ini hanya Mona yang benar-benar peduli padanya. Oleh karena itu, Surya tidak bisa membiarkan Keluarga Lintang hancur.Mendengar hal ini, Linda pun menganggukkan kepalanya dalam diam. Akan tetapi, wajahnya diam-diam tersenyum sinis.Setelah mendengar ucapan Surya, Maya segera berdiri lalu membungkukkan badannya ke arah Surya dan Linda sambil berterima kasih.Maya sudah merasa puas dengan hasil seperti ini.Saat ini, Linda berkata dengan sinis, "Pergilah."Setelah diusir oleh Linda, Maya p
Saat mendengarkan suara yang ada di telepon, Surya tidak terkejut. Sebaliknya, dia malah berkata dengan santai, "Bukannya hidup dengan baik itu enak?"Suara di ujung telepon terdengar sangat garang ketika berkata, "Kamu sudah mencuri perusahaanku dan hampir menjebloskanku ke penjara! Jadi kalau bukan kamu yang mati, ya aku yang mati!"Surya tersenyum dan berkata, "Kalau begitu, nggak perlu berdebat lagi. Kalau kamu memang punya kemampuan, tunjukkan saja padaku!"Setelah mengatakan hal tersebut, dia menutup telepon tanpa ragu-ragu. Di masa lalunya sebagai tentara bayaran, dia sering menghadapi ancaman yang membahayakan nyawanya. Dia bahkan menghadapi serangan peluru, misil dan terlibat dalam pertempuran mematikan dengan para ahli kelas dunia, baik dalam pertempuran terbuka maupun terselubung.Jadi, ancaman seperti ini benar-benar tidak ada artinya bagi Surya.Saat ini, Linda merasa ada yang tidak beres dan segera bertanya, "Ada apa ini?""Nggak ada apa-apa. Sepertinya Adhi sudah muncul
Rio segera membungkuk untuk memberi hormat dan berkata, "Berkat perawatan Anda, saya sudah agak baikan."Surya memandang Rio dari atas ke bawah. Seketika itu juga, Rio merasa seolah-olah dirinya sedang diperiksa dengan saksama.Surya mengangguk dan berkata, "Lumayan. Tingkat pemulihanmu sudah di angka tujuh puluh sampai delapan puluh persen. Istirahatlah beberapa hari lagi. Aku yakin kamu akan sembuh sepenuhnya.""Semua ini berkat kekuatan luar biasa Anda. Saya benar-benar sudah baikan sekarang. Kalau ada sesuatu yang ingin Anda lakukan, saya siap melaksanakannya." Rio membungkuk lagi.Pada saat itu, Linda juga berjalan turun dan bersiap untuk berangkat kerja.Saat melihat Linda, Surya berpikir sejenak dan berkata, "Kamu datang di waktu yang tepat! Mulai sekarang, kamu akan aku jadikan sopir sekaligus pengawal untuk Bu Linda.""Saya akan melakukan yang terbaik dan tidak akan mengecewakan Anda!" kata Rio dengan penuh antusias. Dia merasa sangat senang karena memiliki kesempatan untuk me