Share

Kebohongan Sekar

Maman bekerja sangat rajin. Aku mulai akrab dengannya.

Seperti biasa setelah pulang dari pabrik, aku langsung membersihkan tubuhku dan setelah itu beristirahat sebentar sebelum makan malam.

Ketika sedang beristirahat ponselku bebunyi.

Aku langsung mengangkatnya karena tahu siapa yang menelepon.

"Hallo... Mbak Sekar."

"Malam Bu... Maaf malam-malam begini mengganggu."

"Iya gak apa-apa. Ada apa ya? Kok tumben mbak menelepon saya?"

"Begini, Bu... Saya butuh uang untuk beli beras, mau minta uang sama mas Ahmad, tapi sekarang lagi keluar kota. Jadi saya dengan sangat terpaksa ingin meminta tolong sama ibu."

"Oh... Untuk beli beras?"

"Iya, bu... karena mas Ahmad tidak meninggalkan uang ketika berangkat kemarin sore."

"Ya sudah mbak kirim saja nomor rekeningnya."

"Maaf lho Bu... Jadi gak enak saya selalu ngerepotin ibu."

"Tidak apa-apa, mbak... selagi saya bisa pasti saya bantu."

"Sekali lagi terima kasih ya Bu Airin."

"Sama-sama... Ya sudah mbak matikan teleponnya dan kirim nomor
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status