Share

22. Melabrak Maya

Shinta menutup mulutnya yang menganga, hanya untuk melontarkan tanya. “Kamu serius, In? Yakin dengan semua akibatnya?”

“Apa akibatnya?” Indira mengerlingkan mata, penuh rasa ingin tahu. Saat ini, di dalam pikirannya hanya ada nafsu untuk melabrak. Ia belum memikirkan efek yang mungkin muncul akibat perbuatannya, seperti yang ditanyakan oleh Shinta.

“Kamu bakal ribut besar. Bayangkan, kamu mungkin akan menjadi tontonan banyak orang. Belum lagi akan ada yang terluka. Bisa jadi kamu, bisa jadi wanita itu,” Shinta menguraikan pemikirannya dengan suara yang pelan. Ia tak ingin membuat Indira yang sedang terluka merasa tersinggung.

Indira memikirkan ucapan Shinta selama sejenak. Ia mengangguk-angguk setuju. Ya, semua itu bisa jadi akan terjadi. Tapi ….

“Aku tanggung semua risiko itu. Dilihat orang? Biar saja. Toh, aku tidak kenal mereka semua. Peduli amatlah,” ujar Indira cuek. Perasaan dendam sudah membuat Indira gelap mata. Pikirannya tak lagi mempertimbangkan hal selain pelampiasan ra
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status