“Apa kita bisa ganti hotel saja jika di sini tidak bisa ganti kamar?” tanyaku tanpa melihat ke arah Ethan. “Aku tidak nyaman berada di sini!”
“Ini sudah malam, susah mencari hotel yang lain,” jawab Ethan dengan singkat. “Apa kau lapar?” tanya Ethan lagi mengalihkan pembicaraan agar aku berhenti mengeluh.
“Menurutmu?”
“Kita akan turun untuk makan malam, atau kau mau makan di sini?” tanya Ethan menawarkan.
“Sayang sekali jika kita tidak menikmati makan malam di hotel ini, Ethan,” jawabku sambil merenggangkan tanganku.
“Apa itu berarti kau ingin makan malam di luar kamar?”
Aku menganggukkan kepalaku mengiyakan pertanyaan Ethan. “Baiklah, mari kita makan malam!”
Ethan mengulurkan tangannya untuk meraih tanganku. Namun, aku berjalan lebih dulu dan tidak ingin meraih tangannya. Ethan hanya menghembuskan napasnya dengan kasar melihat tingkahku lalu berjalan mengejarku. Aku berjalan beriringan bersama Ethan menuju sebuah restoran yang
“Nona ... Cassandra?” tanya Ethan membeo.“Ya, kalian beruntung mendapatkan undangan itu,” balas pelayan itu lalu pamit pergi meninggalkan kamar kami.Ethan kembali menutup pintu seraya melihat undangan itu dengan kening berkerut. Ia menoleh ke arahku lalu memberikan undangan itu padaku. “Apa kau ... mengenal wanita bernama Nona Cassandra ini?”Aku menggelengkan kepalaku pelan. “Tentu saja aku tidak mengenalnya.”“Lalu ... kenapa dia bisa mengundang kita?” tanya Ethan lagi seraya duduk di kursi sambil menyimpan makanan di atas meja.Aku menggelengkan kepalaku karena aku sendiri tidak tahu alasan wanita yang bernama Nona Cassandra itu tiba-tiba mengundang kami ke acara ulang tahunnya. Padahal jelas-jelas kami tidak mengenalnya. Apakah ada sesuatu dibalik semua ini? Ah, aku overthinking lagi. Aku hanya menatap undangan itu dengan kening berkerut. “Untuk apa Nona Cassandra mengundang ki
Aku mengerutkan keningku setelah mendengar jawaban dari Ethan. “Apa maksudmu, Ethan? Aku tidak mengerti.”“Maksudku, aku ingin kau melupakan jika dulu aku adalah Ayah tirimu dan aku juga akan melupakan bahwa kau pernah menjadi anak tiriku, Kiran,” jelas Ethan lagi. “Mulai sekarang, kau anggap aku adalah suamimu, karena kita memang sudah menikah, ‘kan?”“Jadi ... kau ingin aku melupakan status di masa lalu kita?”Ethan menganggukkan kepalanya. “Bukan hanya kau saja, tapi aku juga. Aku ingin kita memulai lagi dari awal hubungan kita. Bagaimana Kiran? Apa kau mau melakukannya?”Selama beberapa saat, aku hanya terdiam memikirkan ajakan dari Ethan. Haruskah aku melupakan status yang pernah melekat kepada diri kita masing-masing dan memulai semuanya dari awal?“Adriani juga pasti menginginkan kita berdua hidup bahagia bersama, ‘kan?” tanya Ethan lagi sambil tersenyum meny
Deg!Jantungku berdebar tak karunyaan, mataku terbelalak mendengar perkataan Ethn barusan. Selama beberapa detik, aku hanya terdiam mematung.“Apa ... maksudmu Ethan?” tanyaku dengan mata yang berkaca-kaca.“Aku mencintaimu,” ucap Ethan dengan lirih.“Apa?!” Aku terpekik mendengar perkataan Ethan yang mencintaiku.Aku sampai terlonjak bangun, membuatku berdiri dari dudukku. Aku berjalan beberapa langkah sambil menggelengkan kepalaku. “Tidak, Ethan! Kau tidak boleh mencintaiku!”“Kenapa, Kiran?” tanya Ethan yang ikut bangkit dari duduknya. “Bukankah ini yang kau inginkan? Kau ingin aku mencintai dan juga menyayangimu?”Aku memegang pagar pembatas yang terbuat dari besi itu dengan erat. Air mataku kembali turun membasahi wajahku. Memang, seharusnya aku senang karena Ethan sudah memberikan hatinya untukku. Namun, kenapa perasaanku malah sebaliknya? Apa yang sebenarny
Wajah Ethan semakin mendekat ke arahku. Aku hanya bisa memejamkan mataku karena tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Perlahan-lahan aku merasakan kecupan manis dari bibir lembut Ethan untuk yang pertama kalinya. Ethan menyesap bibir bawahku secara perlahan. Aliran darah tiba-tiba saja naik, membuatku melayang merasakan nikmatnya sentuhan-sentuhan Ethan yang mulai aku rasakan di bagian-bagian tubuhku. Awalnya, aku terdiam tidak menanggapi apa yang dilakukan Ethan padaku. Namun, pikiran dan perasaanku bertolak belakang. Pikiranku seolah mengkhianati perintahku. Aku yang mencoba menolak, malah membuat Ethan semakin menenggelamkan bibirnya ke dalam mulutku. Entah apa yang sedang aku lakukan saat ini, tapi yang pasti aku sedang menginginkan lebih dari apa yang Ethan lakukan padaku.Ethan melepaskan bibirnya lalu menatapku dengan tatapan yang membuatku menggairahkan. Detik berikutnya, Ethan membawaku dengan cara membopong tubuhku ala bride style. Kami saing memandang satu sama l
Selama beberapa saat aku dan Ethan saling terdiam. Aku juga sama terkejutnya karena tidak sengaja membentak Ethan. Aku sedang panik, membuatku tidak mau diganggu dengan pertanyaan Ethan seperti itu. Aku ingin tenang sendirian merenungkan semuanya. “Maaf,” lirih Ethan sambil menundukkan kepalanya. “Bisakah ... kau keluar dulu?” tanyaku sambil membelakangi Ethan. “Ba-baiklah,” ucap Ethan dengan nada suara yang terbata-bata. “Aku akan membiarkanmu sendirian dulu.” Detik berikutnya, aku mendengar suara pintu tertutup. Aku menoleh ke belakang, rupanya Ethan sudah keluar dari kamar. Aku menghela napasku panjang sambil duduk di tepi ranjang dengan gelisah. “Apa yang baru saja aku lakukan?” tanyaku yang merasa bersalah sudah membentak Ethan. Harusnya, aku tidak perlu melakukannya. Karena bagaimanapun Ethan tidak tahu apa pun. Tunggu, Ethan sudah merasakan tubuhku tadi malam. Wajar saja aku marah, ‘kan? Tapi ... Ethan juga suamiku, ia berhak me
“Namaku Kiran,” jawabku sambil mengulurkan tanganku.Olivia menjabat uluran tanganku. “Senang berkenalan denganmu.”Detik berikutnya, Olivia pamit dari hadapanku kembali bersama teman-temannya. Aku hanya bisa tersenyum melihat hidup Olivia yang sangat beruntung itu. Menikmati masa muda bersama teman-temannya dan dimanjakan oleh kedua orang tuanya. Sangat berbeda sekali dengan hidupku, bukan?***Aku kembali ke kamar hotel setelah cukup lama berjemur di pantai di pagi hari. Terlihat Ethan sedang duduk di kursi yang terletak di balkon. Aku berjalan menghampiri Ethan dengan perasaan bersalah. Detik berikutnya, aku duduk di sampingnya. Ethan menoleh ke arahku ketika sadar aku datang.“Kiran, apa sekarang perasaanmu sudah membaik?” tanya Ethan sambil tersenyum kecil melihatku.Aku menganggukkan kepalaku perlahan sambil mengalihkan pandanganku melihat lurus ke depan di mana Ethan yang sedang menikmati pemandanga
Aku menoleh ke arah Ethan dengan kening berkerut. “Apa yang sebelumnya kau pikirkan tentangku?” Aku jadi penasaran apa yang Ethan pikirkan sebelumnya.Ethan terkekeh sambil mengalihkan pandangannya. “Haruskah aku mengatakannya padamu?”“Tentu saja, aku penasaran,” balasku yang membujuk Ethan untuk mengatakannya.“Baiklah, saat pertama kali bertemu denganmu dan melihat sikapmu, aku berpikir kau adalah wanita yang arogan, tidak bisa diatur, dan egois. Aku menyimpulkannya karena saat itu aku tidak mengenalmu lebih dalam,” jawab Ethan sambil melihatku. “Sekarang, aku tahu jika kau hanya membutuhkan kasih sayang karena kau kecewa melihat Mommy-mu menikah lagi denganku. Aku anggap sikapmu waktu itu sebagai pemberontakan saja karena tidak setuju dengan pernikahan Mommy-mu, kan?”Aku terdiam mendengar perkataan Ethan yang benar itu. Bagaimana bisa Ethan tahu apa yang ada di dalam hatiku saat itu. Apa aku
Aku menatap Ethan dalam-dalam sambil menajamkan pendengaranku. Aku tidak ingin salah dengar ketika Ethan mulai berbicara lagi. “Aku tidak mengerti, kenapa Mommy tidak ingin aku tahu masalahnya. Apa karena ia takut kalau dirinya memang bersalah selama ini?”Ethan menggelengkan kepalanya lagi. “Tidak, Kiran. Kau salah selama ini. Adriani tidak pernah meninggalkan Julian, tapi ... Ayahmulah yang meninggalkan Adriani dan juga kau, Kiran.”“Apa?” Aku terpekik mendengar perkataan Ethan barusan lalu tersenyum karena tidak percaya. “Tidak mungkin!”“Aku akan menjelaskan semuanya padamu, apa kau siap untuk mendengarkannya?” tanya Ethan sambil melihatku dalam-dalam. “Tapi ... aku tidak ingin kau merasa bersalah setelah tahu semuanya.”Aku terdiam, memikirkan apa aku harus mendengar semua perkataan Ethan selanjutnya atau tidak. Namun, aku penasaran apa yang sebenarnya terjadi diantara kedua oran