Share

Harga diri

"Aku malas sekali jika harus datang ke rumah pria sombong itu!" gumam Zoya saat sedang duduk sendiri di bangku taman sekolah, dengan buku buku tebal yang menjadi temannya.

"Malas? Rumah? Pria sombong? Apa maksudmu Zoy?" tanya Gio yang tiba tiba saja sudah berada dibelakang Zoya.

"Hah! Gio!" Zoya terperanjat, "mengagetkan saja! Ternyata, bukan hanya matamu saja ya, yang plus, tapi juga telinga mu, yang sama plus nya dengan matamu!" ujar Zoya kemudian.

"Haha! Terima kasih atas pujiannya Ananda Zoya, orang termanis sejagat raya!" ledek Gio.

Zoya menyunggingkan sebelah bibirnya ke atas, "Kau tidak usah meledekku ya? Semua orang juga tahu! Semua ucapanmu itu adalah fitnah besar!" ketus Zoya membuat Gio tergelak.

"Hahaha..., Aku tidak bermaksud!" balas Gio, "tapi aku serius dengan pertanyaan ku barusan!" lanjut Gio.

Zoya mengerutkan dahinya, "Pertanyaan apa?" 

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status