Nala memelototi Felix sekilas. ‘Kalau aku tidak merindukanmu, buat apa aku berdiri di depan kamarmu?’“Hmph, kenapa kamu tidak menemaniku?” ucap Nala dengan kesal.“Jangan marah, ya! Malam ini suamimu bakal menemanimu sampai puas!” Felix langsung memeluk Nala.“Begitu, dong! Punyaku atau punya Cornelia lebih bagus?”Felix terbengong sejenak. Dia berpikir sejenak dan baru merespons apa maksud ucapan Nala. Dia pun berkata, “Waktu itu aku hanya khawatir dengan diri kalian. Aku tidak memperhatikannya.”“Jadi, kamu masih ingin merasakannya lagi?” tanya Nala dengan mata terbelalak.“Aku juga bukan tidak ada kerjaan. Sekarang aku ingin melayani istri kesayanganku!”Selesai berbicara, Felix menggendong Nala ke sisi ranjang.Setelah peperangan sengit, Felix sedang memeluk Nala di dalam pelukannya, tetapi dia terlihat tidak begitu fokus. Mimpi buruk itu terus menempel di benaknya.“Apa yang sedang kamu pikirkan?” tanya Nala sambil menoel hidung Felix.“Nala, dari mana kamu mengenal si Cornelia?”
Raut wajah Felix berubah muram. S*alan! Sepertinya masalah waktu itu tidak diselesaikan dengan tuntas!Isi setiap surat kabar hampir mirip. Semuanya sedang melihat Felix mengandalkan kekayaannya memperlakukan reporter dengan semena-mena. Sementara, Sue adalah simpanan yang dihidupi oleh Felix.Bahkan, ada yang menyebar gosip bahwa posisi petugas keamanan Sue dibeli Felix dengan uang tinggi. Bukan hanya sampai di sana saja, masalah Sue membawa anggotanya untuk menyelesaikan masalah panti asuhan juga terekspos. Warganet merasa Sue telah salah berpihak. Kejahatan yang dilakukan Felix pantas untuk dipidana!Setelah meletakkan koran, Felix mengambil ponsel dari tangan Cindy. Lagi-lagi dia membaca judul berita yang memojokkannya.[ Memukul Reporter Tak Bersalah, Petugas Keamanan Juga Mengabaikan Masalah Ini. Sebenarnya Hukum Melindungi Rakyat atau Orang Kaya? ]Dengan adanya judul berita itu, kolom komentar juga sudah dibanjiri dengan banyak komentar.[ Menakutkan sekali! Pada zaman sekarang
Felix spontan menghela napas berat. Kekuatan dari masyarakat memang sangat mengerikan!“Kita terpaksa menggunakan bantuan konsorsium Negara Havana. Suruh mereka alihkan dana ke bank kita. Aku juga akan segera menghubungi Negara Shawana untuk mempersiapkan dana. Beri tahu semua orang, mereka bisa menarik seberapa banyak uang yang ada di tabungan mereka. Kemudian, berikan bunga spesial bagi nasabah, promosinya berlaku dalam tiga hari ini!”“Emm … berapa bunganya?” tanya Helen.Felix berpikir sejenak, lalu berkata dengan tersenyum, “Bunga deposito tahunan sebesar 10%! Bahkan bunga deposito selama lima tahun baru sebesar 10%. Hanya saja, promosi ini hanya berlaku dalam tiga hari ini saja!”“Selain itu, beri tahu seluruh orang, penarikan deposito sebelum batas waktunya adalah keputusan yang tidak bijak. Bank pusat akan menurunkan nilai bunga. Dengan begitu, bunga deposito semua bank juga akan ikut menurun!”“Apa? Sepuluh persen? Bunga itu terlalu tinggi. Pak Felix, aku harap kamu bisa berpi
Pada saat seperti ini, masih bisa-bisanya mengatakan bahwa ini adalah sebuah kesempatan? Kesempatan apaan!“Apa kamu lagi bercanda? Ini namanya kesempatan?”“Iya, sekarang pihak pemerintah telah turun tangan, tetapi apa mungkin pihak pemerintah bisa menahan opini publik? Aku akui keberadaan Jones Group memang sangat berarti bagi negara, tetapi tidak mungkin negara membela Jones Group dan menelantarkan rakyatnya?”Dalam sesaat, semua orang mengerti arti dari “kesempatan” yang dimaksud. Seandainya mereka memperparah opini publik, pihak pemerintah hanya bisa mengorbankan sebagian orang untuk dijadikan kambing hitam. Itu berarti Felix hanya bisa ditelantarkan.Ini memang adalah sebuah kesempatan bagi mereka! Kepikiran hal ini, semua orang memutuskan untuk bersatu. Baiklah! Mari lakukan penyerangan!Keesokan paginya, semua perusahaan media pun bersuara. Mereka semua melakukan permintaan maaf terhadap Felix dan juga Jones Group.Meskipun mereka telah melakukan permintaan maaf, sikap mereka m
Di Jones Group ….Setelah mendengar laporan Helen, Felix pun mengerutkan keningnya. Mereka semua memang berani!“Sampaikan kepada pihak penanggung jawab bank, demi memberi apresiasi kepada nasabah, kita bisa menghitung bunga per hari. Hanya saja, setiap nasabah yang mendapat pencairan bunga harus melakukan pernyataan di media sosial. Setelah mendapat pencairan bunga, nasabah akan dimasukkan ke dalam daftar hitam Bank Mortal, tidak diperbolehkan untuk mengambil fasilitas apa pun lagi di Bank Mortal!”Helen semakin panik lagi. Dia pun berkata, “Pak Felix, kamu jangan gegabah. Dana nasabah Bank Mortal telah melampaui enam kuadriliun. Jika kita menjalankan seperti yang kamu katakan, itu berarti kita harus mengeluarkan uang 20 triliun untuk membayar bunga!”“Tenang saja, aku masih sanggup untuk membayarnya. Jalankan saja sesuai dengan perintahku.”“Baik ….”Helen juga merasa tidak berdaya. Dia terpaksa mengangguk, lalu berjalan keluar ruang kantor.Melihat ekspresi capek Felix, Patricia spo
Setengah jam sebelum pertandingan, para warganet terus memaki Felix dan juga Jones Group.[ S*alan! Mereka benar-benar menyuruh anak di bawah umur untuk bermain gim. Apa si Felix tidak punya hati? ][ Iya, dia malah ingin anak itu bertanding dengan pemain profesional dari luar negeri. Sepertinya dia memang ingin malu-maluin saja! ][ Diamlah! Aku dan Casper sama-sama mengikuti pelatihan profesional. Aku akui kemampuanku tidak bisa dibandingkan dari dia. Asal kalian tahu, jangan remehkan pertandingan esport! ][ Dasar bodoh! ][ Iya, bodoh! ][ Setuju! ]…Meskipun ada suara dukungan di kolom komentar, suara-suara itu malah berhasil ditenggelamkan oleh warganet yang ingin menekan Felix.Saat ini, Casper tidak mengetahui kondisi di internet. Dia hanya terus kepikiran dengan ucapan yang disampaikan Anderson tadi.Bertanding dengan serius?‘Kak Felix, aku pasti tidak akan mengecewakanmu!’Sebelum pertandingan dimulai, Anderson diam-diam memanggil keempat peserta dan berbisik kepada mereka.
Melihat Casper yang berada di dalam layar, semua orang spontan memberi dukungan.[ Casper, semangat! ][ Nak, kamu paling hebat! Semangat! ][ Jangan menyerah! Harumkan nama Negara Xia! ]Terjadi perubahan sikap signifikan di dalam komentar. Suara makian seketika berubah menjadi suara dukungan untuk Casper.Meskipun Casper tidak mengetahui reaksi para penonton. Hanya saja, dia tetap berusaha untuk melakukan pertarungan.Tebasan pertama!Setelah Casper berhasil membunuh ketua pihak lawan, dia segera kembali ke menara untuk melakukan pertahanan.Tebasan kedua!Casper bagai Dewa Perang saja. Meskipun jumlah darah telah berkurang, dia masih tidak bermaksud untuk menghindar.Tebasan ketiga!Semua orang mulai merasa gugup menyaksikan pertandingan menarik ini.Terdapat banyak orang yang menyaksikan siaran langsung ini tidak mengerti permainan. Hanya saja, saat ini mereka semua sangatlah fokus pada layar mereka.Tebasan keempat!Setelah berhasil membunuh lawan keempat, komentar di layar kembal
Ternyata Casper tidak sedang bermain. Esport adalah olahraga cabang yang diakui oleh komite olahraga.Pada puluhan tahun kemudian, siapa juga tidak bisa memastikan apakah cabang olahraga ini akan menjadi salah satu olahraga di dalam Olympic atau tidak?Setelah pertandingan, Casper diundang untuk melakukan wawancara. Saat ini para wartawan yang awalnya ingin mencari gara-gara dengan Casper itu, langsung mengurungkan niat mereka setelah melihat mata bengkak Casper. Mereka tidak ingin menambah tekanan anak yang sudah bekerja keras dan serius ini.Sebenarnya para awak media ingin mewawancarai Tim Zero, saat ini malah hanya ada Casper sendiri di tempat. Menghadapi begitu banyak kamera, Casper juga tidak sedikit pun merasa takut.“Casper, tadi anggota timmu meninggalkanmu sendirian di arena kompetisi. Apa yang membuatmu bisa bertahan hingga akhir?”“Semua karena Kak Felix! Dia pernah memberitahuku esport bukan hanyalah sebuah permainan. Seandainya aku hanya ingin bermain saja, dia tidak meng