Raja Api tidak pernah menyangka bahwa tindakannya yang sok pintar ternyata hanya akan merugikan dirinya sendiri. Dia bahkan dipukuli oleh David.Dia mengelus matanya yang bengkak, kemudian bangkit berdiri dan ingin menyuruh Hadran pergi. Tiba-tiba, David memanggilnya. “Tunggu sebentar. Di mana Kakak Ke-enamku?”“Nona Melinda sedang menjalani penilaian.” Raja Api buru-buru berkata sambil membungkuk dan mengangguk dengan homat. “Kali ini kamu sudah tahu apa yang harus dilakukan, ‘kan?” David menatapnya dengan seperti sedang tertawa. “Sudah tahu, sudah tahu.”“Pergilah. Layani Kakak Ke-enamku dengan baik dulu.”David melambai-lambaikan tangannya dan Raja Api segera pergi ke lokasi pernilaian bagaikan mendapatkan remisi. Saat ini, Frandy berjalan masuk. “Bos, semua anggota baru sudah berbaris. Menurut Anda, apakah kita sudah harus pergi ke sana?”“Tidak perlu terburu-buru.”David mengangkat kepala melihat matahari terik di atas langit dan menggelengkan kepala sambil berkata, “Kamu bia
“Katakan!”“Sa……saya bernama Hadran!”Dengan wajah marah, Frandy berkata, “Hadran, ‘ya? Kamu bahkan tidak bisa berhitung? Kamu tidak punya otak?”“Lapor, saya…… barusan saya melamun.” Hadran buru-buru memberi penjelasan. Frandy tidak menyangka dirinya begitu terus terang dan dia tersenyum serius. “Melamun, ya? Keluar dari barisan!”Hadran buru-buru berjalan ke posisi paling depan di tengah tatapan simpati semua orang. “50 kali push-up!” kata Frandy dengan wajah tanpa ekspresi. Begitu mendengar omongan ini, wajah Hadran memucat. Jangankan 50!10 kali saja dia sudah kewalahan!Dia terbiasa hidup manja dan tidak pernah berolahraga. Biasanya tenaganya digunakan untuk bermain wanita. Dengan suara datar, Frandy berkata, “Kamu keberatan? Jika tidak bersedia, maka enyahlah. Pencak Silat Persaudaraan Setia tidak perlu makhluk tidak berguna, apalagi orang yang tidak taat pada perintah!”“Saya tidak berani, saya tidak berani.” Hadran bergidik. Dia buru-buru tengkurap dan melakukan push-up d
Di antara semua orang, Hadran adalah orang yang paling menantikan kehadiran Kepala Instruktur David itu. Dia tahu bahwa kinerjanya barusan sangat buruk dan berkemungkinan besar untuk tereliminasi. Tapi jika saat bertemu dengan Kepala Instruktur David itu, dia bisa memanfaatkan kesempatan untuk mendekatinya, mungkin dia masih bisa bertahan di Pencak Silat Persaudaraan Setia.Selain Hadran, Jery termasuk yang paling menantikannya. Saat ini, sepasang tangan Jery mengepal erat. Selama dia sudah membantu Keluarga Jiman menjalin hubungan baik dengan Kepala Instruktur David, maka Keluarga Jiman akan memiliki batu sandaran yang luar biasa besar. Sampai pada waktunya, apa yang disebut dengan Keluarga Windian dan yang lainnya bisa dimusnahkan hanya dengan mengangkat tangan saja!Mengenai Melinda dan David, dia bisa membunuh mereka semudah membalikkan telapak tangan. Berpikir sampai di sini, Jery semakin penuh penantian. “Tuk tuk tuk……”Seiring dengan terdengarnya suara langkah kaki yang p
David memberi perintah dengan berkata, “Usir dia!”Frandy segera memerintahkan orang untuk menggotong Hadran ke luar. Jery juga berlutut dengan keras di atas lantai dan bersujud bagaikan alu sambil berkata, “Tuan David, maaf. Aku tidak seharusnya menyinggung Anda. Ampunilah saya.”Saat ini, wajahnya penuh dengan penyesalan. Jika dia mengetahui identitas David lebih awal, bahkan jika dipinjami 100 nyawa, dia juga tidak akan berani mengambil keuntungan dari Melinda.Tentu saja, dia juga tidak akan berani menjalin pertikaian dengan David.Begitu mengingat dirinya bahkan masih memiliki keinginan untuk membalas David, dia ingin memberi dirinya sendiri beberapa tamparan. “Jery, saat di lokasi pesta, awalnya aku mengira bahwa dirimu akan menahan diri setelah aku memberimu sedikit pelajaran.”“Yang tidak kuduga adalah setelah kejadian itu kamu bahkan membawa orang-orang untuk menyerang ke rumah Keluarga Windian dan mencoba membalasku.” Dengan nada dingin, David berkata, “Makhluk bodoh yan
Hadran melihat ekpresi penuh penantian dari semua orang dan sangat ingin mengatakan satu kalimat “Kepala Instruktur David itu sebenarnya adalah David!” dengan nyaring. Namun, begitu omongan itu sampai di tepi mulut, dia menelannya kembali dengan paksa.Dia bukannya tidak ingin mengatakannya. Tapi saat dia diusir keluar, ada seseorang yang memperingatinya untuk tidak membeberkan identitas David. Jika tidak, maka akan dibunuh tanpa terkecuali!Ini adalah perintah dari atasan Pencak Silat Persaudaraan Setia!Sebelum David mengadakan upacara pelantikan, identitasnya harus dirahasiakan dengan ketat. Karena di bawah permukaan danau yang terlihat tenang, sebenarnya terdapat arus yang mengamuk. Entah ada berapa banyak mata-mata dan orang kuat dari negara musuh yang bersembunyi di dalam kegelapan. Begitu identitas David tersebar keluar, pasti akan mendatangkan banyak masalah untuknya. Melihat Hadran yang tampak bertele-tele, nyonya besar Keluarga Windian panik hingga menghentakkan kakinya
Nyonya besar Keluarga Windian tercengang!Semua anggota Keluarga Windian juga tercengang.Mereka tidak salah dengar, ‘kan? Melinda bahkan benaran sudah bergabung dengan Pencak Silat Persaudaraan Setia?Bagaimana ini mungkin?Hanya Hadran yang tampak sedih. Dia sudah tahu. Kakak perempuan kepala instruktur tidak mungkin tidak bisa masuk ke Pencak Silat Persaudaraan Setia. Bukankah ini hanya lelucon? Di antara semua orang, raut wajah Shelly yang paling tidak enak dilihat.Saat ini wajahnya tampak pucat. Kecemburuan di hatinya membuat dirinya hampir meledak. Dia selalu memandang rendah Melinda dan merasa Melinda adalah seorang gadis liar yang tumbuh besar di luar. Meskipun darah Keluarga Windian mengalir di tubuhnya, tapi dia tidak pantas untuk dibandingkan dengan dirinya. Namun sekarang, kenyataan justru memberitahunya bahwa Melinda bahkan sudah menjadi anggota Pencak Silat Persaudaraan Setia!Bagaimana hal ini bisa diterima oleh dirinya?“Tidak mungkin!”“Ini tidak mungkin!”Dia h
Setelah omongan Hadran diselesaikan, semua orang di tempat itu membodoh. Nyonya besar Keluarga Windian masih mengira dirinya salah dengar. “Hadran, apa katamu?”“Nek, aku sudah dikeluarkan dari Pencak Silat Persaudaraan Setia.” kata Hadran sambil menunjukkan senyuman yang bahkan lebih jelek daripada menangis. “Apa?”Nyonya besar Keluarga Windian hampir pingsan dan dengan penuh emosi berkata, “Kenapa bisa begitu? Kenapa bisa begitu?”Raut wajah sekian banyak anggota Keluarga Windian juga sama jeleknya dengan saat memakan lalat. Mereka masih mengira setelah Hadran bergabung ke dalam Pencak Silat Persaudaraan Setia, maka Keluarga Windian akan bisa mengalami kemajuan. Siapa sangka bahwa dalam sekejap mata, mereka justru terpukul turun ke neraka lagi. Hadran melirik David dengan hati-hati. “Aku……aku dikeluarkan oleh Kepala Instruktur karena kinerjaku saat mengikuti pelatihan gabungan terlalu buruk……”“Puch!”Nyonya besar Keluarga Windian memuntahkan semulut darah dan langsung pingsan d
“Untuk apa kamu ke sini?” kata David sambil mengerutkan alis. “Ke……Kepala Instruktur David, sa……saya bisa bicara beberapa patah kata dengan Anda?” kata Hadran dengan hati-hati. “Bicarakan di dalam saja.” David mengangguk. “Tidak, tidak perlu. Saya bicarakan di luar saja.”Hadran menggeleng dan tiba-tiba berlutut di hadapan David. “Kepala Instruktur, dulu sayalah yang merendahkan Anda. Ampunilah saya.” Setelah mengetahui identitas David, dia selalu merasa tidak tenang. Meskipun sudah dikeluarkan David dari Pencak Silat Persaudaraan, dia tetap merasa ketakutan. Dia takut David akan membalas dendam kepadanya. Maka dari itu, setelah mengantar nyonya besar Keluarga Windian ke rumah sakit, dia segera datang secara khusus untuk meminta maaf kepada David.“Kamu berpikir berlebihan. Aku sudah menghukummu dan tidak akan menargetkan sesuatu kepadamu lagi.” David menggelengkan kepala dan berkata, “Lagipula, orang sepertimu ini tidak layak untuk aku turun tangan.”Meskipun diucapkan dengan s