Share

Bernapas Lega

"Gusti!! Bicara yang benar, Kamu!" hardik Pak Bagyo marah. Gusti bukannya menjawab, malah terus menunduk, ia semakin ketakutan setelah dibentak keras oleh bapaknya.

"Sudah, Pak. Ayo kita keluar, temui mereka." Bu Dian menarik tangan suaminya.

Suasana di luar rumah Bu Dian sudah sangat ramai, para petani sayuran sudah berkumpul sambil membawa bertruk-truk sayuran hasil panen kebun mereka. Mereka menuntut Bu Dian untuk segera membelinya sesuai dengan apa yang pernah Bu Dian janjikan. Mereka juga membawa satu dirigen besar minyak tanah yang akan dipergunakan untuk membakar hasil panen mereka di depan rumah Bu Dian jika Bu Dian tidak segera menepati janji.

"Sabar, Bapak-bapak. Saya akan berusaha menepati janji, Saya." ucap Bu Dian setenang mungkin, berkebalikan dengan suasanan hatinya yang juga sangat merasa ketakutan. Pak Bagyo suaminya, juga hanya diam, dan cenderung tak peduli dengan permasalahan yang disebabkan oleh istri dan anaknya.

"Jangan janji-janji terus, Bu. Ini sudah ketig
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status