Share

Melawan Mama Mertua

Aku akhirnya mengajak suami pulang, ingin istirahat karena sudah seharian bekerja di toko, dan malam-malam malah harus ngelayap tidak jelas seperti ini.

“Kenapa kita pulang? Baru jam sembilan, Sayang!” ucap Bang Damian dengan ekspresi kurang suka.

“Aku capek, ngantuk. Lagian untuk apa kita jalan-jalan kalo ujung-ujungnya malah diem-dieman seperti ini?” protesku kesal.

“Abang minta maaf!”

“Ya sudah. Lebih baik kita pulang. Tau mau begini akhirnya lebih baik aku tidur saja tadi. Ayo, Mas!” Menggendong Viera, sementara Mas Erlangga menggendong Mikayla yang sudah terlihat ngantuk sedang tangan kanannya menggandeng Danisa.

“Vani, Abang minta maaf kalau sudah menghancurkan mood kamu malam ini.” Laki-laki bertubuh atletis serta bertato ular naga di punggungnya itu mencekal lenganku.

“Maaf, Bang. Tolong jangan paksa istri saya. Dia sudah kelelahan. Apa Abang tega kalau melihat dia pingsan nanti?” sambung suami sambil menatap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status