Joan tidak pernah terpisah darinya. Ini adalah pertama kalinya. Brenda Wright memeluk putrinya dan menciumnya dengan keras. "Joan, apakah kau bermain dengan senang di sini?""Ya!" Joan mengangguk. "Mommy, semua orang di sini sangat baik padaku, terutama kakek buyutku. Dia membelikan banyak mainan untukku, juga menyiapkan kamar tuan putri yang sangat cantik untukku. Satu-satunya kekurangan adalah aku tidak bisa melihat Mommy. Aku sangat merindukan Mommy."Brenda Wright menyentuh kepala Joan dengan penuh sayang. Anak itu tidak dibutakan oleh semua barang-barang bagus ini dan masih memikirkan ibunya. Dia memang anak yang sangat perhatian."Aku sudah bilang pada Kakek Buyut bahwa aku sangat merindukan Mommy. Kakek Buyut berkata Mommy segera datang. Benar saja, Kakek Buyut tidak berbohong padaku. Mommy benar-benar sudah datang."Tampaknya Pak Tua Randall sudah menduga dia akan menemukannya. Brenda Wright tidak menyukai perasaan ini dan semakin waspada dengan Pak Tua Randall dalam hatinya.
Brenda Wright terkejut. Dia juga sudah memikirkan hal ini. Dia ada di sana saat Wenda menancapkan pisaunya. Meskipun nyawanya bisa diselamatkan, tubuhnya mungkin ... akan cacat.Sekarang ucapan Pak Tua Randall telah mengkonfirmasi dugaannya, pria itu benar-benar terluka.Ini adalah pukulan besar bagi seorang pria.Pada saat ini, Pak Tua Randall melanjutkan ucapannya, "Sebenarnya, aku tahu Hugh dan Wenda belum punya akta nikah dan dia juga tidak pernah menyentuh Wenda. Aku tidak peduli bagaimana dia bermain di luar, tapi aku punya satu syarat, yaitu berharap dia dapat memberikan banyak keturunan untuk Keluarga Randall dan melahirkan beberapa anak lagi."Setelah berbicara, tatapan Pak Tua Randall tertuju pada wajah Brenda Wright. "Nona Brenda, sekarang kau tahu betapa pentingnya Joan bagiku, Hugh dan seluruh Keluarga Randall. Jika ingin menempuh jalur hukum, dengan kondisi Hugh yang tidak bisa punya anak lagi, hakim pasti akan memberikan hak asuh Joan kepada kami."Brenda Wright menurunk
Apa yang dia katakan?Siapa istrinya?Brenda Wright segera mengerutkan alis. "Kau salah paham, aku bukan istrimu."Hugh Randall meliriknya dari atas ke bawah lagi, kali ini dengan agak jijik. "Oh, jadi kau hanya pacarku.""..."Apakah otaknya korslet?"Sepertinya aku tidak terlalu menyukaimu dulu, bahkan tidak memberimu status. Aku tidak tahu tipuan apa yang kau gunakan sehingga bisa mengandung putriku. Sudahlah, aku tidak peduli dengan urusan masa lalu. Apakah kau pikir bisa membawa putriku pergi dengan sesuka hati?"Brenda Wright, "Aku ..."Pada saat ini, Hugh Randall tidak menatapnya lagi, mungkin merasa dia sangat menjengkelkan. "Cepat pergi. Aku tidak akan memberikan putriku padamu. Kau bisa mencari kepala pelayan untuk mengambil cek, anggap saja itu adalah imbalanmu."Brenda Wright terdiam, tubuh rampingnya mematung, bahkan tangan kecil yang tergantung di sisinya perlahan mengepal, sepertinya pria itu benar-benar amnesia.Sekarang pria itu sudah amnesia, bagaimana dia bisa ber
Brenda Wright menyadari sifat asli pria itu muncul setelah amnesia. Mereka berdua kembali ke titik awal lagi setelah berputar-putar.“Mommy, apakah kau baik-baik saja?” Joan Kecil bergegas memeluk ibunya.Sekarang Joan adalah harapan dia satu-satunya. Agar tidak menakuti putrinya, dia memaksakan diri untuk tersenyum. "Tidak apa-apa Joan, Mommy baik-baik saja."“Joan, ke sini!” Pada saat ini, Hugh Randall melambaikan tangan pada Joan.Joan pergi ke tempat ayahnya. "Ayah, kau tidak boleh bersikap kasar pada Mommy, jika terulang lagi, aku tidak menyukaimu lagi." Joan berkata dengan kekanak-kanakkan.Hugh Randall menyentuh kepala kecil Joan."Joan, Mommy kamu yang menerobos masuk dan berkata ingin membawamu pergi. Cepat suruh Mommy kamu pergi, aku tidak akan menyerahkanmu padanya."Melihat Hugh Randall sangat menyayangi Joan, Brenda Wright menghela napas lega. Tampaknya dia masih sangat mencintai putrinya dan tidak akan memperlakukan putrinya dengan kasar seperti padanya."Joan," Brenda
"Ayah, Mommy," Joan Kecil memegang Brenda Wright dengan satu tangan dan Hugh Randall dengan tangan lainnya, dia menyatukan kedua tangan dan berkata dengan gembira, "Mari kita putuskan begitu saja, oke? Kau menikah hari ini juga."Brenda Wright menyentuh tangan Hugh Randall dan ingin menarik tangannya buru-buru seperti tersengat listrik.Namun,Hugh Randall memimpin untuk melepaskan tangannya dulu dan menatapnya dengan jijik, dengan maksud—siapa yang mengizinkanmu menyentuh tangan Tuan Muda?Brenda Wright, "..."Brenda Wright menatap Joan yang penuh harap. Dia ingin berusaha menjelaskan dengan cara yang paling halus agar Joan mengerti bahwa pernikahan orang dewasa bukanlah permainan anak-anak. "Joan, Mommy tahu kau mau Ayah dan Mommy menemanimu. Mommy tadi sudah berkata, tidak peduli siapa pun yang kau pilih, kau tidak akan kehilangan kami. Kau tetap memiliki cinta Ayah dan Mommy. Jadi, Ayah dan Mommy tidak harus menikah. Pernikahan sangat rumit, Ayah dan Mommy tidak ingin menikah."Hug
Pada saat ini, Hugh Randall, yang berada di depannya, sepertinya merasakan sesuatu. Dia menghentikan langkahnya dan menatapnya dengan sengit.Brenda Wright yang sedang menggerakkan tinjunya, segera menurunkan tangannya. "Tuan Muda, apakah masih ada yang ingin kau katakan padaku?"Hugh Randall meliriknya, lalu berbalik dan memasuki kamar.Brenda Wright kesal setengah mati. Dia masih berusaha membujuk di depan pintu, tetapi Joan mau tidak membuka pintu.Tampaknya Joan bertekad ingin memaksanya menikahi Hugh Randall.Pada saat ini, Pak Tua Randall datang dan berkata, "Nona Brenda, bagaimana, aku tidak berbohong padamu, bukan? Joan hidup dengan sangat baik di sini dan Hugh benar-benar amnesia."Kaki Brenda Wright terasa lemas. Dia perlahan berjongkok di depan pintu dan tidak peduli dengan Pak Tua Randall."Nona Brenda, bagaimana pendapatmu tentang usulan Joan?""Usulan apa?""Agar kau menikah dengan Hugh. Sebenarnya, usulan ini cukup bagus. Nona Brenda bisa mempertimbangkannya."Apa?Pak
Brenda Wright merasa tubuhnya terangkat lagi. Dia masih trauma dengan kejadian akan dilemparkan dari jendela. Entah apa yang akan dilakukan pria tiran amnesia ini untuk membunuhnya.Pak Tua Randall menghalangi Hugh Randall. "Hugh, berhenti. Jika kau berani menyentuh Brenda, langkahi mayatku dulu!"Pak Tua Randall menghentakkan tongkatnya ke lantai dengan kencang.Dada Hugh Randall bergerak naik turun. Dia segera duduk di kursi rotan, dan menyandarkan punggungnya yang kekar, sehingga membuat kursi rotan mengeluarkan suara berderit, seolah-olah tidak bisa menahan tubuh kekarnya."Aku tidak akan menikahi wanita itu!""Lalu siapa yang ingin kau nikahi?""Aku tidak ingin menikah dengan siapa pun. Apakah aku harus menikah? Aku ingin mati sendirian. Oh, tidak, aku sudah punya seorang putri. Pak Tua, mengapa kau masih mencampuri urusanku?"Pak Tua Randall juga marah, dia melihat penampilan acuh tak acuh Hugh Randall. Anak ini benar-benar tidak ingin menikah selama hidupnya."Oke, jika kau tid
Brenda Wright menoleh ke jalan di belakangnya. Dia masih sempat jika menyesalinya sekarang, kan?Pada saat ini, terdengar suara bising. Ternyata Hugh Randall sedang bertengkar dengan seorang pria yang sedang mengantri untuk menikah. Pria itu tidak sengaja menabrak Hugh Randall dan terus-meminta maaf, "Maaf, maaf, aku tidak sengaja."Hugh Randall yang bertubuh tinggi besar, terlihat sangat mencolok di sini. Dia menatap pria dengan sinis dan kedua tangannya dimasukkan ke saku celana. "Jika minta maaf berguna, apa gunanya polisi? Apakah matamu bukan untuk melihat jalan?"Pria itu tercengang setelah mendengarnya. "Maaf, maaf ..."Tunangan pria itu datang dan berkata dengan kesal, "Bukankah pacarku sudah meminta maaf, apa lagi yang kau inginkan? Tidak perlu begitu kasar, kan?"Hugh Randall berkata, "Kalau begitu aku akan menabraknya lalu meminta maaf?""..."Brenda Wright buru-buru berlari dan meraih Hugh Randall sambil tersenyum, "Tidak apa-apa, tidak apa-apa. Ayo, kita pergi."Hugh Rand