"Ada hubungan apa antara kau dan Grand Duke Glenn?" tanya Cashel dengan penuh penekanan pada kata-katanya.Cette tidak langsung menjawab pertanyaan Cashel. Ia sedang menerka-nerka berita apa gerangan yang telah didengar oleh Cashel itu.Kabar simpang siur? Cette menduga mungkin yang dimaksud Cashel adalah berita tentang Morgan yang datang ke kediaman Luvena di hari ia siuman. Karena menurut Cette, mustahil Cashel sudah mengetahui perihal pembicaraannya dan Morgan mengenai pertunangan itu. Sudah jelas Morgan tidak akan mungkin menemui Cashel dengan kedua kakinya sendiri dan membicarakan soal itu.Namun, hal itu menjadi mungkin bila target Morgan adalah Cashel dan takhta Raja. Begitulah yang dipikirkan oleh Cette saat ini.Cette tidak mau salah langkah. Saat ini tidak ada orang yang benar-benar bisa ia percaya. Jadi, ia ingin berhati-hati seperti yang diucapkan oleh Cette asli di Kastil Emas waktu itu.“Maksud Anda perihal Lord Morgan yang datang ke kediaman ini di hari saya siuman?” ta
“Apa kau sudah siap?” tanya Cashel kepada Cette.“Siap untuk apa Yang Mulia?” Cette bingung mendengar pertanyaan Cashel."Bertemu lagi dengan Pasukan Dragon!”***Di ceritakan, saat kecil Raja Calliope sempat memerintahkan seorang kesatria pedang yang berpengalaman untuk menjadi guru pedang Cashel.Ratu Engrasia yang tidak mau kemampuan berpedang Cashel meningkat lebih cepat dan membuat Mana pedangnya muncul lebih dulu dibandingkan putranya. Akhirnya, Ratu Engrasia membunuh kesatria tersebut dan menggantinya dengan kesatria pilihannya.Tentu saja kesatria yang dibayar oleh Ratu Engrasia tersebut tidak mengajari Cashel dengan benar. Cashel yang sadar akan hal tersebut, setiap kali les pelajaran berpedang tiba –ia selalu kabur dan pergi ke luar Istana secara diam-diam.Cashel memutuskan untuk mencari guru berpedangnya sendiri, seseorang yang bisa ia percaya.Lalu saat berkeliaran di luar istana, seolah seperti takdir, Cashel bertemu dengan seorang pria pengelana yang sangat ahli dalam m
“Sudah sampai!” seru Cashel kepada Cette yang masih diam sambil menutup matanya.Mereka baru saja melakukan teleportasiuntuk menemui anggota Dragon yang lain. Cette membuka matanya perlahan. Ia melihat bahwa mereka seperti berada di sebuah gua yang ada di dalam hutan.Jia yang ada di tubuh Cette merasa takjub karena baru pertama kali melakukan teleportasi. Ia memandang ke sekeliling tempat itu, tapi lupa bahwa saat ini ia masih memegangi tubuh Cashel. Apalagi suasana di sana sangat gelap dan dingin membuatnya sedikit cemas.“Aku masih tidak bisa terbiasa dan menganggap situasiku ini sebagai hal yang nyata. Aku baru saja berpindah tempat melalui teleportasi? Ini benar-benar tidak masuk akal,” batin Jia yang berada di dalam tubuh Cette.“Mau sampai kapan kau akan memelukku?” tanya Cashel dengan gerakan canggung karena Cette masih memeganginya.“Tapi Yang Mulia, kita sebenarnya berada di mana?” tanya Cette bingung karena merasa lokasi itu tidak familiar.“Apa kau takut?” canda Cashel se
Kenan yang pendiam bertemu dengan Cette yang juga pendiam karena baru saja kehilangan ibunya. Sempat membuat Cashel dan tiga anggota Dragon yang lain menjadi cemas.Mereka tidak bisa memprediksikan akan bagaimana nantinya hubungan Cette dan Kenan sebagai murid dan guru dalam hal berpedang.Namun, tidak ada yang menyangka kalau latihan tersebut malah lebih cepat menunjukkan kemajuan yang pesat.Andai teknik berpedang memiliki levelnya masing-masing, maka sword master berada di level yang tak terbatas dalam hal penggunaan pedang dan juga Mana.Cashel dan Kenan tentu saja berada di level pertama setelah sword master. Dax, Ian, Clo berada di level dua. Lalu Cette akan berada satu tingkat di bawah itu, yaitu level tiga.Level tiga penggunaan pedang biasanya sudah setaraf dengan kesatria pelindung biasa atau kesatria kerajaan.Level tiga itu masih masuk dalam kategori level yang tinggi dan biasanya memerlukan waktu sekitar lima tahun untuk bisa berada di level itu. Sementara tanpa diduga, h
Adney mulai mengecek tubuh serta aliran Mana milik Cette dengan sihir yang ia miliki.Saat Adney sibuk mengalirkan Mana sihir miliknya, Cette sedikit terpegun karena merasakan ada yang begejolak dalam tubuhnya. Untuk pertama kalinya Cette merasakan pergerakan pada aliran Mana miliknya, terutama pada Root Chakra-nya.Root Chakra itu berwarna merah dengan elemen tanahnya dan terletak di perut bagian bawah. Ini merupakan chakra paling dasar. Bila seseorang sudah mampu menguasai root chakra, maka orang itu akan semakin cepat menstabilkan seluruh chakra dalam tubuhnya."Aku tidak bisa mendeteksi apakah lingkaran yang memblokir aliran Mana milikmu ini dibuat oleh penyihir atau bukan. Tapi aku jelas bisa merasakan ada lebih dari satu blocking-an yang berbeda dalam tubuhmu," jelas Adney dengan posisi di mana ia masih mengecek tubuh Cette sambil memegang kedua tangannya."Ada dua?!" sentak Cette tidak habis pikir. "Apa Anda tidak bisa mendeteksi siapa orangnya melalui warna dari kedua Mana yan
Saat ini Cette dengan sangat jelas merasakan seseorang sedang berdiri di belakangnya."Siapa orang yang ada di belakangku ini? Kapan dia masuk? Kenapa aku tidak bisa merasakan aura kedatangannya?" batin Cette dengan perasaan cemas."Apa mungkin Pangeran Cashel kembali? Tidak! Itu tidak mungkin. Karena kalau benar Cashel yang datang, aku pasti bisa merasakannya. Mungkinkah dia pembunuh bayaran yang dikirimkan oleh Davlin ataukah Ratu?" batin Cette lagi dalam kegalauannya itu.Cette merasa tegang. Tapi ia berusaha untuk tetap terlihat tenang. "Apa yang harus aku lakukan?" batin Cette lagi masih belum berani melihat ke arah belakangnya. Tapi ...."Hei, Putri Luvena!" bisik orang itu tepat di telinga Cette.Sontak Cette dengan cepat berbalik ke arah orang yang baru saja berbisik itu. Bersikap pura-pura tidak tahu –pun sudah tidak ada gunanya. Karena orang itu sudah memberikan stimulus langsung melalui bisikannya yang barusan itu.Awalnya, Cette tidak bisa melihat wajah orang yang kini bera
Kembali ke novel 'I'm Sorry, But I Don't Love You!' —yang pernah dibaca oleh Jia. Ini akan menjadi point of view terakhir dari novel tersebut.Kenapa novel itu disebut sebagai novel bad ending? Tidak hanya itu saja, novel tersebut bahkan mendapat predikat sebagai novel terfenomenal dan sangat best seller yang memiliki banyak pembaca karena ceritanya yang terlalu sedih.Novel itu mendapatkan banyak kecaman, bahkan authornya sampai dijuluki sebagai 'Author Tidak Punya Hati Nurani' dan diminta untuk berhenti menulis saja. Kalau ia masih memiliki ide gila yang sama diceritanya yang lain.Di sebut terfenomenal karena penulisnya sampai mengalami anxiety yang parah dan harus menjalani terapi yang serius, karena ungkapan-ungkapan kebencian yang ia dapat dari para pembacanya.Memang apa yang membuat novel tersebut dinobatkan sebagai novel bad ending, tersedih, dan terfenomenal?Pertama, tentu saja karena Pangeran Cashel yang perjalanan hidupnya dikisahkan penuh kemalangan juga memilukan. Pange
"Sudah sejak kapan kau memiliki hubungan dengan Cladios?" tanya Morgan dengan penuh penekanan kepada Cette."Kenapa Anda menanyakan tentang itu kepada saya? Bukankah hubungan kita tidak sedekat itu, hingga saya harus menjawab pertanyaan Anda. Anda jelas bukan sekutu Yang Mulia Pangeran Pertama. Saya juga tidak memiliki alasan untuk mengatakan apa pun kepada Anda. Itu hanya akan membuat posisi Yang Mulia Cashel menjadi semakin berbahaya," tutur Cette panjang lebar tanpa keraguan kepada Morgan. Walaupun ia masih merasa ketakutan kepada Morgan.Morgan tersenyum. "Apa karena Ratu?" tanya Morgan dengan sangat tenang. Seolah ia sedang berusaha untuk memancing Cette berbicara.Cette diam saja tidak menjawab pertanyaan Morgan."Apa kau takut kepada Ratu? Atau ...Cladios yang memintamu untuk melakukan itu?" tanya Morgan lagi."Saya tidak takut kepada Yang Mulia Ratu! Saya membenci Ratu dan semua faksi yang berada di bawahnya. Ter-termasuk Anda juga!" ucap Cette dengan penuh percaya diri dengan