Share

53. Curiga Berat

Aku jadi curiga pada Mas Hanif. Seharusnya ia tidak perlu marah kalau bukan dirinya pelakunya. Sepertinya semua ini ada kaitannya dengan Mas Hanif.

"Hentikan omong kosongmu itu, Mbak! Jangan Mbak pikir aku tidak berani berbuat kasar. Aku diam bukan berarti takut padamu, Mbak. Aku masih menghargaimu sebagai kakakku. Jika tidak, sudah lama aku membungkam mulutmu itu, Mbak." Tangan Mas Hanif mengepal, wajahnya merah padam menahan amarah. Tatapan matanya tajam, seperti tatapan singa yang siap menerkam mangsanya.

"Kamu dengar itu, Nuni? Jangan kamu pikir Hanif takut padamu. Hanif bisa berbuat nekat jika dia sudah kehilangan kesabaran. Jadi, stop berbicara yang tidak penting karena itu akan membahayakan dirimu sendiri." Ibunya Mas Hanif malah membenarkan kelakuan anak kesayangannya itu. Sungguh miris!

"Kalian ingin mencelakai aku juga? Silakan, aku tidak takut!" Mbak Nuni malah menantang Ibu dan adiknya.

Apa maksud ucapan Mbak Nuni ya? Apa jangan-jangan memang benar bahwa Mas Hanif lah yang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status