Share

Bab 17 : Selembar Surat

“Selama ini kau hanya sibuk mengurus pekerjaanmu dan melupakan tanggung jawabmu sebagai seorang ayah dan suami. Hingga aku harus mencari berbagai alasan di hadapan kedua orang tua kita hanya untuk menutupi semua kesalahanmu. Sampai kapan, Mas? Sampai kapan kau akan bersikap seperti ini? Sampai kapan kau akan membiarkanku menunggumu? Apa tiga tahun tidak cukup bagimu untuk melupakan Mbak Aleya?”

Kata-kata Nayla terngiang kembali dalam ingatan Abyan. Walaupun matanya tertuju ke layar laptop yang menyala di depannya, tetapi pikirannya melayang jauh entah ke mana. Ia sama sekali tidak fokus pada pekerjaannya.

“Orang yang sudah meninggal, tidak akan bisa hidup kembali, Mas. Kalau aku dan kedua orang tuaku saja bisa mengikhlaskan kepergian Mbak Aleya, kenapa kau tidak bisa? Kenapa kau tidak bisa menghargai orang yang masih hidup? Apa kau baru akan sadar setelah aku pergi dari hidupmu?”

Abyan mencerna kembali semua kalimat yang terlontar dari bibir

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status