Share

Penyusup

Ana memperhatikan dan mendengarkan apa yang sedang mereka bicarakan. Gea melirik Ana sesaat sebelum menundukkan kepalanya.

“Ah, bukan kenapa-kenapa, Non. Kelamaan berendam jadinya masuk angin. Dingin banget, jadinya pake syal. Terus ini tadi kena panci, jatuh dari rak atas,” jawab Gea.

Jelas ia berbohong karena sebenarnya ia sedang menutupi bekas-bekas kissmark yang ditinggalkan Criss. Begitu pun dengan luka lebam itu, Criss yang amarahnya meluap-luap, justru malah memukuli Gea karena sang asisten rumah tangganya tersebut terus melawan.

“Duh, hati-hati dong!” sosor Ana.

“Ih, kok horor banget, ya? Mmm ... jangan lupa minum obat, Gea!” ucap Bella.

“Iya, Non.”

“Makanya ... jangan coba-coba ngambil panci dari atas Bella, nanti kaya si Gea, loh!” Ana cemas.

“Iya, Mama tenang aja. Enggak akan lagi, kok! Ma, aku mau makan di kamar aja.”

“Ya udah, Sayang. Mama juga udah selesai. Mama juga mau nonton TV. Drama kesukaan Mama bentar lagi tayang,” ujar Ana.

“Mama dan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Julia Samuel
Bellanya ganjeng
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status