Share

Dua Puluh Tujuh

Hari ini cuaca di Shibuya benar-benar cerah, sampai Junko bisa merasakan sengatan matahari di lengannya. Seperti biasa Junko akan duduk di kursi yang berada di atap sekolah untuk menenangkan dirinya.

Lagi-lagi pikirannya tertuju pada sepucuk surat yang ia terima pagi ini di dalam kotak surat rumahnya. Perasaannya antara senang menerima kabar bahwa dia baik-baik saja dan sedih karena dia tak akan kembali kesini.

Saat Junko mengucapkan bahwa ia membenci Wanita yang telah melahirkannya itu, sebenarnya ia tak bersungguh-sungguh membencinya. Ia hanya ingin memiliki sedikit perhatian dari Ibunya itu.

Junko bahkan rela kembali ke masa lalu jika untuk menerima kasih sayang dari Ibunya lagi. Tapi jelas saja itu tak mungkin.

"Kenapa akhir-akhir ini dadaku sering sekali sakit. Apa karena terlalu banyak masalah yang kuhadapi?" gumam Junko pada dirinya sendiri.

"Aku merindukanmu Okaasan. Aku harap, aku bisa menemuimu lagi suatu hari nanti. Aku janji tak akan pernah membu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status