Share

Tujuh Belas

Selesai berdoa mereka berdua menghampiri Ryota yang sedang duduk sambil menikmati pemandangan guguran daun-daun dari pohon maple yang berderet rapih mengelilingi kuil Tenryu-ji tersebut. Di sepanjang jalan menuju kuil pun tak luput dari pohon-pohon maple dan sakura yang ditanam dengan indahnya.

"Jun-chan, apa yang kau inginkan di musim gugur ini?" Kanna tiba-tiba bertanya pada Junko yang sedang membenarkan letak tasnya.

"Hmm..." Junko menggeleng, "Tidak ada," sahutnya.

"Biar ku tebak. Kau pasti berdoa tentang paman itu, kan?" tebak Kanna. "Kau pasti meminta Kami-sama untuk-"

"Kanna-san, sudahlah, biarkan saja. Itu masalah pribadi Nakamura-san, kau tidak berhak ikut campur," sela Ryota yang tak tahan melihat Junko di pojokkan oleh pernyataan dan pertanyaan Kanna.

Kanna berdecak, "Aku hanya mengungkapkan apa yang aku pikirkan. Lagipula semua itu benar bukan."

Ryota mendesah, Laki-laki itu sudah hampir merasa kesal dengan kakak kelasnya itu. Junko yang meli
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status