Share

Chapter 10

Aku terus berlari tak tentu arah sampai tiba-tiba ada sebuah tangan menarik lenganku, membuatku berhenti berlari.

Lia.

Sekarang aku berada di sebuah taman kecil, di samping fakultas bersama Lia. Lia menarikku dan mengajakku berbicara. Aku masih menangis memikirkan ucapan teman-teman kelasku.

"Kamu nggak jijik sama aku atau Yuda, Li?" ucapku.

"Aku hanya jijik sama kotoran." Lia berucap sambil mengusap punggungku. "Dan bukan sama seorang teman." Kini aku menatap Lia yang sedang tersenyum.

Melihat senyuman Lia membuatku semakin menangis, aku menangis karena ucapan Lia yang membuatku terharu. Aku kemudian memeluk Lia dengan erat.

"Terkadang sesuatu yang berbeda, tidak semuanya bisa diterima dengan baik Ra. Kita harus bersabar menghadapinya." Lia bersuara dengan lembut

AFRIL

Wohow! Emang bener guys, satu teman yang ngerti kita itu lebih baik dari seribu teman yang cuma nyapa. Ehe! Anyway, mahal banget lho punya temen yang kayak Lia. Tetep disamping kamu walau semua orang nilai kamu jelek. Saat pacarnya bahkan, menilai sama seperti orang lain. Lia, Yura. We stand you all! Ulasan jangan lupa guys :)

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status