Share

Bagian 33

Jenazah Ibu dibawa ke rumah duka. Sebelumnya sudah dimandikan dulu di rumah sakit. Jadi, ketika datang ke rumah, sudah bersih.

Para tetangga berdatangan untuk takziah ke sini. Semua menyampaikan rasa duka cita.

Tak henti-hentinya kami menerima tamu. Termasuk teman-teman arisan Ibu, yang membuat Ibu ter-black list dari.

Bu Rita, koordinator arisan menyapaku.

"Oh ini Deni yang tak mau ngasih uang lagi sama Ibunya? Bagaimana sekarang, kamu nyesel nggak, Den?"

Aku geram, bisa-bisanya membicarakan masalah yang mereka tidak tau duduk perkaranya.

"Maaf, hal itu telah berlalu, Bu. Kami pun sudah berhubungan baik," kataku.

Bu Rita memperlihatkan tingkah pongah khas Ibu sosialita. Padahal aku tau di komplek sekitar sini, tak ada kaum sosialita. Kami hidup biasa saja.

"Oh begitu. Aku sangat kasihan dengan Bu Ratih punya anak sepertimu. Sehingga dengan terpaksa kami mengeluarkannya dari grup arisan kami."

"Mohon tidak bicara untuk s

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status