Share

Lampu kuning

Saat Satria kembali bakso mereka sudah tersedia di meja.

Mungkin bakso itu akan segera dingin kalau Satria telat datang lima menit saja. Maudi sampai bingung sendiri, Satria ini ke toilet untuk menunaikan bisnis atau membantu cuci piring sebenarnya.

Lama bukan main, hampir-hampir Maudi dongkol. Sudah lapar, ditinggal-tinggal lagi.

"Kamu habis lari-lari, mas?" tanya Maudi begitu melihat Satria menyeka peluh dari pelipisnya.

"Eh?" gumam Satria reflek, lalu sedetik kemudian pria itu menggeleng tenang. "Enggak,"

Enggak habis lari-lari tapi keringatnya sebanyak ini?

Makin aneh.

"Kok keringetan?" tanya Maudi lagi, kali ini membiarkan picingan matanya terlihat jelas.

Dan Satria tidak menjawab.

Dia cuma mengangkat bahu dan mulai mengambil botol kecap yang ada di meja, malah lebih tertarik untuk membumbui baksonya daripada membalas perkataan Maudi.

Maudi masih menatap Satria dengan tatapan yang curiga, namun tak urung tangannya ikut mengambil botol saus dan samb
Esteifa

Gimana pedekate Bang Sat Mody sejauh ini? Mulai ada merah muda di hati Maudi lho. Btw cerita ini nggak lama lagi tamat ya, mungkin beberapa part lagi. Dan maaf juga kemarin bolong apdet. Author habis kedatangan cororo, sekarang sudah sehat^^ jaga kesehatan ya yorobun! Terimakasih**

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Lina Maryani
happy ending ya Thor....
goodnovel comment avatar
Nisya Kharem
makasih dobel up nya .. blom rela kl ending... seru PDKT ala" mereka ..
goodnovel comment avatar
Retna Saipudien
semoga trus sehat neng
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status