Share

Bab 28. Membujuk Rayu Bambang

***

Bambang keluar dari Garasi, ia dapati sambutan hangat dari Rianti. Parfum lembut khas dari tubuh Rianti terasa menenangkan saat memeluk Bambang. Namun, kehangatan itu tetap tak bisa melelehkan dinginnya tanggapan Bambang pada Rianti.

Rasa enggan bersentuhan, ingin segera berjauhan, adalah gestur Bambang saat bertemu dengan Rianti. Bukan tak sadar, Rianti bahkan sudah siap dengan itu. Namun Rianti tetap melancarkan serangan-serangannya, untuk menaklukkan Bambang malam ini.

"Mas, kamu capek?"

"Ya, tadinya aku mau tidur di Kantor saja. Namun, aku sudah berjanji untuk pulang."

"Aaah, makasih sayang!" Rianti merangkul lengan Bambang.

Sampai di ruang makan, Rianti membuka jas hitam yang dikenakan Bambang. Is kembali memeluk Bambang dari belakang. Belahan dadanya yang rendah, beberapa kali ia gesek-gesekkan ke lengan dan bahu Bambang. Namun, Bambang seperti tak bergeming. Ia hanya melihat ke langit-langit rumah, dan melangkah ke meja makan.

"Kamu mau kopi, atau teh?" tanya Rianti.

"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status