Share

Bab 41. Jalan Maaf

***

Upik hendak bangkit dari tempat duduknya, ia benar-benar trauma dengan Bambang. Melihat itu, Liom memegang tangan Upik, menganggukkan kepala, meminta Upik tak perlu kemana-mana.

"Mau apa ke sini?" tanya Liom.

"Nak, Bapak tahu kau sangat marah pada Bapak. Namun nak, kau juga tahu kalau semua yang terjadi adalah di luar dari kendali Bapak."

"Termasuk membeli Upik dari rumah Bordir?"

"Aaah, maafkanlah kesalahan yang sudah berlalu, Nak. Ayo kita mulai kehidupan baru ke depan yang lebih baik."

"Lebih baik apanya? Bapak bahkan sudah menyia-nyiakan masa-masa sehatku. Masa di mana masih ada Ibu dan aku di rumah itu. Dan sekarang, aku bahkan tak tahu berapa hari lagi aku bisa bertahan."

Mendengar itu, Upik langsung menggenggam tangan Liom, menatap Liom dalam, menggelengkan kepalanya seolah tak mau mendengar Liom mengatakan itu.

"Bapak akan menebus semuanya semampu Bapak, Julian. Andai kamu beri Bapak satu kali kesempatan lagi."

"Pergilah dari sini! aku tak membutuhkanmu." Liom memalingk
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status