Share

Awal Mula Terbukanya Mata Batin

Bab 19

"Bunda! Jangan marah gitu sama Mbak Arini. Dia cuma karyawan di sana, cuma menjalankan tugas!" Suaminya sedikit menghardik.

"Loh, Ayah kenapa membela kaki tangan Nyi Roro Kidul? Semua orang di Vila Melati kan antek-anteknya si betina pantai selatan!" Meninggi suara wanita itu.

"Ataukah Ayah masih cinta sama perempuan gaib itu?! Ayo ngaku!!" Kini ia melabrak permukaan meja. Udang krispi dan sayap ayam berhamburan keluar dari piring. Melanting, tepat mengenai hidung Hektor.

"Bun, Bun, Bun, cukup!"

"Cukup, Bunda!" Hektor bangkit dan meraih Ibunya. Memeluk erat lalu mengusap pundak yang tak lagi tegap.

Ia memapah Ibunya ke lantai dua melalui tangga manual di sudut ruangan. Dari atas sana, menggema omelan wanita itu, "Kamu juga, Hektor! Mau mau aja disuruh Ayahmu kawin sama Kidul brengsek! Apa kamu gak jijik? Ayah dan anak sama aja!"

"Bun, sudah, Bun. Tenang dulu." Terdengar juga Hektor membujuk.

Kini tersisa aku dan Ayah Hektor. Kami duduk membisu, menatap makanan yang bertebaran
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status