Share

92. ANTARA BATAS MIMPI DAN DUNIA NYATA

Bagi Mars, menunggu itu membosankan.

Terlebih jika dia harus menunggu sendirian.

Setelah berpuluh pesan dia kirim pada Dandi, serta beberapa kali panggilan, sayangnya telepon itu tak juga dijawab oleh si pemilik nomor.

Alhasil, Mars hanya bisa pasrah menunggu kedatangan Dandi beserta keluarganya di restoran sepi ini.

Tak habis pikir dengan apa yang sebenarnya Dandi rencanakan untuk istrinya, Mars hanya heran, kenapa Dandi justru mengundangnya untuk datang ke resto ini jika memang Dandi mau melewati Dinner romantis berdua dengan Adiba saja?

Terkadang, jalan pikiran Dandi itu memang sulit ditebak. Tidak hanya sikapnya saja yang absurd tapi pikirannya juga.

Mars masih terdiam di tempat duduknya di meja kecil yang memang hanya pas untuk dua orang saja.

Menatap hidangan lezat yang terdapat di sana satu persatu meski, Mars tak sama sekali berani untuk menyicipinya karena ini jelas bukan acara pribadinya. Lagi pula, dari cara penyajian dan bentuknya yang begitu cantik saja, Mars sudah bisa m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status