Share

Bab 17

POV DEWI

"Pelan-pelan saja, Wi." ucap Ibu sembari menepuk pundak belakang. Bagaimana aku bisa tenang? Arum ada di tangan Ayahnya. Ayah? Bukannya Mas Veri itu Ayah kandung Arum? Kenapa aku harus takut. Padahal tak mungkin jika lelaki itu berani menyakiti darah dagingnya sendiri.

Hah, apa yang telah terjadi padaku? Kenapa aku menjadi separno ini dengan lelaki itu?

"Wi, Arum masih butuh sosok kamu!"

"Astagfirullahaladzim," jawabku sontak mengerem motor saat itu juga.

Beruntung tidak ada motor maupun kendaraan lain dibelakang. Andai saja ada mungkin akan berbeda cerita.

Tak berapa lama motor yang kami kendarai tiba di halaman rumah Mas Veri. Nampak motor lelaki itu juga terparkir diteras.

"Mas Veri? Tolong, buka pintunya!" Aku mengetuk pintu sembari berteriak. Entah apa yang ada dipikiran para tetangga aku tidak peduli yang aku harapkan kali ini aku bisa bertemu Arum dengan keadaan sehat tanpa kurang suatu apapun.

Ceklek,

Sosok lelaki tua membuka pintu utama. Tatapannya penuh tanya, ada a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status