Share

BAB 20. Jahatnya ibu dan Mbak Asih.

🌸🌸🌸

“Maaf juragan, kangkungnya belum ada, kata yang punya sawah tiga hari baru numbuh lagi tunasnya,” jawabku.

“Memang itu kangkung bukan milik kamu?”

“Bukan juragan, kami dapat dari ngambil di sawah tetangga,” jawabku tanpa melihat ke wajah juragan ikan. Entah kenapa aku merasa tidak enak hati.

“Oh, ya, sudah tidak apa-apa, besok kalau sudah ada biar anak buah saya yang ke sini. Ini kamu mau ke mana?”

“Oh, ini mau ke warung Wak Haji mau belanja bahan kue untuk jualan besok."

“Jadi, selain jualan kangkung kamu juga jualan kue?” tanyanya.

“Iya, benar juragan.”

“Kue apa yang kamu jual?”

“Donat dan bolu sarang semut.”

“Hem, sepertinya enak. Kalau begitu saya mau pesan donatnya 100 biji sama bolu sarang semut ya 5 loyang, besok pagi jam 10 anak buah saya yang ambil ke sini.” Aku kaget mendengar pesanan Juragan Ikan. Aku sangat bahagia dan terharu.

“Apa juragan? Sebanyak itu?” tanyaku tak percaya.

“Iya, besok di rumahku akan ada pengajian anak-anak yatim-piatu jadi perlu kue banyak, ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status