Share

BAB 49. Melawan ibu.

"Eeh, enggak usah masuk! Di luar aja!" pekik Mba Lili. Saat kaki ini hendak melangkah masuk ke dalam.

"Ada apa, Dan? Apa kamu sudah menyerah tinggal sendiri tumben banget ke sini pagi-pagi begini," ucap ibu.

"Enak aja! Di sini sudah enggak ada tempat untuk benalu macam mereka, Bu," sahut Mas Roni. Astaghfirullah ini laki-laki mulutnya lemes banget.

"Cepat bilang ada apa? Kami sibuk!" timpal Mbak Asih.

"Ibu, begini aku mau minta sertifikat kebun karet milikku yang dikasih Kakek dulu, Aku berniat untuk menjual kebun itu. Selama ini kan, hasilnya sudah Ibu nikmati. Jadi kurasa ini waktu yang tepat untuk kujual," terang Mas Danu.

Ibu kaget mendengar penuturan Mas Danu, lalu terlihat sangat gelisah sedang yang lain diam mematung.

"Besok saja ya, Dan. Ibu sibuk mau berangkat kondangan," jawab ibu lalu hendak menutup pintu. Dengan cepat aku menahan pintu itu.

"Sekarang saja, Bu. Kan, gampang tinggal ngambil aja lalu Ibu kasihkan pada kami," kataku menimpali.

"Eh, kamu siapa ikut-ikutan ngom
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status