Share

Bukan Malam Pertama

"Mentari ... Sayang," Panggilan dari Mas Bagas menarikku ke alam nyata.

Ah, ternyata tadi aku hanya menghayal saat duduk dipangkuan Mas Bagas dan menggodanya. Mungkinkah suatu saat nanti aku akan berbuat seagresif itu pada suamiku. Mungkin bisa kucoba juga sepertinya.

"Ada-ada saja kamu ini Mentari," ucapku dalam hati.

Posisiku masih di tengah ruangan tepat di mana tadi aku memikirkan adegan percintaan yang terjadi pertama kali di tempat ini.

"Kamu melamun?" tanya Mas Bagas menghampiriku.

"Hanya mengingat hal-hal yang pernah terjadi disini."

"Apa yang paling kamu ingat? Apa saat kita bercinta disini?" tanyanya sambil memelukku dari belakang, menyandarkan dagunya di bahuku.

Ah, tahu saja suamiku ini apa yang aku pikirkan. Tapi tentu saja aku tidak akan mengakuinya, walaupun aku lama-lama aku juga bucin padanya tapi tidak akan kutampakkan begitu saja.

"Ayo pulang, Mas. Sudah malam nih," ucapku mengalihkan perhatiannya.

"Apa kamu tidak rindu padaku? Maksudku, beberapa hari ini kita
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status