Share

44-TUMBAL

Dua minggu sudah berlalu sejak kejadian itu. Aku yang sedang duduk di depan warung dengan beberapa cemilan yang aku makan, tak lupa aku menyapa beberapa orang yang baru pulang dari sawah ataupun kebun di sore itu.

“Pulang pak? ” kataku sembari tersenyum.

“Iya Jang! ” jawab seorang petani dengan cangkul dan topi caping yang dia pakai.

“Ga ngopi-ngopi dulu di warung pak? ” tanyaku.

“Ah engga Jang, besok aja, si Ibu lagi masak jengkol jadi harus cepet-cepet pulang. ” katanya sembari melambaikan tanganya kepadaku.

Suasana Kampung Sepuh di sore hari memang ramai, orang-orang pulang kembali dari sawah, kebun dan hutan untuk bekerja mencari penghasilan untuk menunjang kehidupannya, namun tidak ada wajah-wajah setres dan gelisah dari diri mereka. Tidak ada raut ke khawatiran akan segala cicilan pinjaman online atau kartu kredit yang harus mereka bayar setiap bulan layaknya orang-orang yang hidup di kota, mereka sepe

pujangga manik

Terima kasih sudah menjadi pembaca setia Warung Tengah Malam, jangan lupa novel lain yang tidak kalah seramnya dari Warung Tengah Malam yaitu Kampung Halimun. Jangan lupa untuk selalu Vote dan review novel ini ya Terima kasih

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Ani
bab 44 nya dobel ya ...
goodnovel comment avatar
PENYULUH KEHUTANAN CHANNEL
makin seru euw
goodnovel comment avatar
m shidiq
Jangan lupa baca prequel Warung Tengah Malam yang tidak kalah seru silahkan baca KUTUKAN LELUHUR ekslusif hanya di goodnovel
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status