Share

Kedatangan wanita lain

***

"Cepat sekali, Non?"

"Kita pulang saja, Mang!"

Mang Dana mengangguk patuh meskipun aku tau seraut wajahnya menunjukkan kebingungan melihatku keluar dari Cafe dalam kurun waktu kurang dari tiga puluh menit.

"Non Lena baik-baik saja?" Pria paruh baya itu bertanya sambil melirikku dari kaca.

Aku mengangguk. Apa yang bisa kulakukan selain mengulas senyum tipis di depan banyak orang? Aku tidak mau mereka kembali mencemaskan keadaanku seperti seminggu belakangan.

"Baik, Mang. Tadi saya berubah pikiran, sepertinya makan masakan Bik Asih bersama kalian di rumah jauh lebih enak daripada sendirian di Cafe."

Mang Dana manggut-manggut. "Asih memang pandai memasak, tidak rugi Non Helena menggajinya."

Kami tergelak. Bukan rahasia umum lagi jika Bik Asih selalu menjadi bahan guyonan para satpam dan tukang kebun di rumah. Namun begitu, Bik Asih selalu menanggapi gurauan mereka dengan senyuman. Di rumah Papa itulah mereka bersikap seperti keluarga. Dan hanya mereka yang mengisi kesepianku selama
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status