Share

Bab 86. Tragedi

Hana pasrah tubuhnya disentuh oleh Adam. Dia bahkan tengah menikmati sentuhan yang sudah lama tidak dia dapatkan. Mereka bersama-sama merasakan kebahagiaan yang telah lama dirindukan.

"Makasih, ya, Sayang," bisik Adam di telinga Hana.

Hana sama bahagianya dengan Adam. Tak bisa dipungkiri jika dia masih sangat mencintai Adam. Hana tertidur dalam dekapan Adam. Dada Adam memberikan kenyamanan tersendiri bagi Hana.

Suara tangisan Keenan membuat Hana dan Adam terbangun. Hana bergegas menghampiri Keenan yang mungkin saja bangun karena haus.

"Sayang, kenapa? Keenan haus?" tanya Hana ketika sudah berada di kamar Keenan.

Kepala mungil Keenan itu pun mengangguk pelan. Hana langsung menggendongnya ke dapur. Dengan cekatan Hana membuat susu untuk Keenan.

"Silakan, Tuan kecilku yang tampan!" kata Hana sambil memberikan gelas berisi susu pada Keenan.

"Maacih," jawab bibir mungil Keenan.

Ya, sedari dini memang Keenan sudah diajarkan tiga kata ajaib, yaitu tolong, maaf dan terima kasih walaup
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status