Share

Evani

"Wanita menyebalkan! Baiknya kamu mati saja, Nan!" Evani tengah dibakar amarah. Pasalnya dia mengingat hari dimana dia memakan masakan yang Nania buat.

Sebagai orang dengan strata tinggi di ibu kota Jakarta, Evani selalu merasa kalau tidak semua makanan bisa dinikmati. Dia hanya tahu jika makanan mahal lah yang bisa membuatnya terpuaskan.

Sampai masakan Nania mampir ke mulutnya.

Rasanya kesal saat tahu wanita hina seperti Nania bisa membuatnya terpesona. Apa lagi jika membayangkan Brata memakan makanan itu setiap hari.

"Aku juga bisa masak. Aku bahkan bisa menyalakan kompor."

Evani tahu jika kompor induksi di rumahnya bekerja seperti tombol pada coffee maker miliknya. Dia tak tahu kalau memasak tak hanya tentang satu atau dua tombol, tapi tentang jumlah bumbu dan juga waktu dimana seluruh bahan harus tercampur.

"Pa! Kita punya kenalan chef, gak sih?"

Papa Evani tampak bingung saat tiba-tiba anaknya menelepon hanya untuk bicara soal chef.

"Ada. Steven kan chef restoran teman Papa, mema
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status