Hai kak , apakah Rara benar anak Nyonya Richard entahlah yuk ikutin ceritanya jangan lupa komen ya di kolom komentar makasih kak
Liontin itu membuat nyonya Richard terdiam, ingatan masa lalunya menyeruak masuk membuatnya mengeluarkan air mata. "Aurora." Satu kata yang keluar dari mulutnya. Notification pesawat akan segera berangkat membuat Jessica menarik tangan mamanya, "Ayo Ma, pesawat akan segera berangkat," ujarnya. Dalam kebingungan, wanita itu menurut saja dengan sang anak. Sepanjang perjalanan Nyonya Richard mengingat bentuk liontin yang dipakai oleh Rara, liontin yang sama seperti liontin yang dia pesan untuk bayinya puluhan tahun yang lalu. "Apa dia adalah Aurora?" Nyonya Richard bermonolog sendiri di dalam hatinya. Singkat cerita kini mereka telah tiba di Bandara internasional kota Berlin, kota nomor satu di negara Jerman. Anak buahnya sudah menunggu di depan bandara, bersiap untuk membawanya pulang. Di rumah, semua pelayan berjejer menunggu di depan rumah, menunggu kepulangan sang majikan. "Selamat datang Nyonya Besar dan Nona besar." Hal yang dilakukan Nyonya Richard setibanya sampai di rumah
"Hasilnya ialah positif, dia benar anak anda Nyonya Richard." Suara direktur rumah sakit sedikit bergetar karena terharu.Mata wanita itu membasah, dia segera memeluk Rara begitu pula dengan Tuan Richard. Raymond melongo tak percaya siapa sangka istrinya adalah anak kandung dari keluarga Richard, entah dia harus senang atau sedih dengan kebenaran ini."Selama ini mama selalu mencarimu Sayang, siapa sangka jika bayi kecil mama adalah istri orang yang sangat mama kenal."Rara hanya diam seribu bahasa, dia masih shock dengan kenyataan yang baru saja dia terima, bagaimana mungkin? ya itulah yang kini ada di kepalanya. Skenario Tuhan memang jauh lebih indah dari skenario manusia, wanita yang selama ini dimusuhi bahkan diculik oleh mama suaminya justru dialah pewaris sesungguhnya, bukan Jessica yang sampai saat ini masih belum jelas siapa identitas aslinya.Setelah semua jelas, Nyonya Richard meminta Raymond untuk berbulan madu di Jerman saja, dia janji akan mengganti rugi biaya yang sudah
Rara memegangi pipinya yang terasa panas akibat tamparan Mama dari suaminya, dia sangat terkejut dengan sikap Arogan sang mertua. Melihat istrinya yang kesakitan membuat Raymond marah, dia sangat menyayangkan sikap mamanya tersebut."Apa yang Mama lakukan?" Pria itu segera berdiri sembari menatap mamanya dengan tajam."Aku tidak suka kalian berada di Negara ini!"Raymond tertawa mendengar ucapan sang mama, orang nomor satu di Jerman saja tidak mempermasalahkan kedatangan mereka."Apa hak Mama melarang kami pergi ke negara ini?" sahut sang anak.Wanita itu semakin murka, dia menatap Rara kembali guna melayangkan tamparan untuk kedua kalinya, namun tiba-tiba ada sebuah tangan dari belakang menahan tangannya."Beraninya anda Nyonya Corner!" Terdengar suara dingin dari belakang.Nyonya Corner menoleh, alangkah terkejutnya dia melihat Nyonya Richard yang memegangi tangannya."Nyonya Richard." "Apa yang anda lakukan Nyonya Corner?" Sambil membuang tangan wanita jahat itu."Aku hanya ingin
Jessica masih ambigu dengan ucapan mamanya, apa perhatian terhadap Rara adalah kejutannya? atau gimana? Nyonya Richard membawa Jessica mendekat, dia memberitahu jika Rara adalah adiknya yang hilang dua puluh tiga tahun yang lalu. "Dia adik kamu Sayang." Berita ini benar-benar membuat Jessica shock bagaimana bisa Rara menjadi adiknya, bukankah mereka berasal dari negara yang berbeda? "Bagaimana bisa Ma?" tanyanya. Semua berawal dari sang kakek yang memiliki pengaruh besar di negara Jerman, pemberontakan waktu itu membuatnya harus menyelamatkan semua keluarganya, Semua keluarga Richard harus pergi ke Asia untuk menyelamatkan diri dan mereka memilih tanah air untuk tujuan mereka. Persembunyian mereka ternyata sudah diketahui, sang kakek harus meregang nyawa demi menyelamatkan anak dan cucunya, bayi kecil itu yang tak lain adalah Aurora juga diambil, mereka hanya bisa menyelamatkan Jessica yang masih sangat kecil. Setelah peristiwa itu mereka tidak lagi tahu dimana Aurora, entah dibu
Sepanjang malam Nyonya Richard memeluk anaknya, sangat terlihat jika dia tidak ingin melewatkan waktu sedikit pun bersama sang anak. Ketika sang fajar datang, wanita itu sudah bangun. Dia duduk di sisi anaknya sambil menangis. "Kenapa kamu ketemu saat sudah menjadi milik suami kamu sayang." Hatinya sangat tak rela jika sang anak kembali ke negaranya tapi dia tidak bisa menahan karena bagaimanapun juga seorang suami memiliki kuasa penuh terhadap istrinya. Puas menatap anaknya, Nyonya Richard turun untuk memasak, pagi ini adalah moment terakhir sarapan bersama sang anak oleh karenanya dia memasak aneka macam makanan. Jessica yang kebetulan ingin olahraga di taman belakang tak sengaja melihat sang mama yang tengah sibuk memasak, "Mama ngapain?" "Adik kamu mau pulang jadi mama masak banyak," jawabnya. Melihat mamanya yang sangat perhatian terhadap adiknya membuat Jessica iri, dia merasa jika sang mama sangat menyayangi Rara. "Selama ini Jessica tidak pernah melihat mama masak tapi ke
Semua orang menyambut dengan bahagia kepulangan Raymond dan Rara, di kantor semua staf memberikan kejutan untuk presiden mereka, meskipun hanya kejutan kecil tapi hal ini membuat Raymond cukup terharu.Di rumah sakit Rara juga mendapatkan kejutan dari beberapa partner kerjanya, semua turut bahagia dengan apa yang Rara rasakan."Selamat ya Dokter Rara, semoga cepat mendapatkan momongan." Semua turut mendoakan Rara, mereka semua berharap ada malaikat kecil yang hadir diantara Rara dan Raymond.Waktu berlalu dengan cepat, tak terasa sudah sebulan Rara dan Raymond pulang dari bulan madu.Hari ini Rara nampak begitu lelah, dia merasa kurang enak badan sehingga meminta ijin pada Reyhan untuk pulang cepat."Pak Rey saya ijin pulang cepat ya." Suaranya lirih nampak sekali jika dia tidak baik-baik saja."Ra kamu nampak pucat sekali, aku periksa dulu ya." Reyhan sangat khawatir dengan keadaan Rara.Dokter wanita itu segera menggeleng, dia tidak ingin merepotkan Reyhan, lagi pula yang dia butu
Hingga pagi hari Raymond belum juga pulang hal ini membuat Rara sangat marah kepada suaminya, rencana indah ingin memberitahu kabar gembira pupus sudah yang ada hanya keinginan memarahi suaminya.Ketika Rara bersiap untuk berangkat ke rumah sakit, terdengar suara langkah kaki masuk ke dalam, dan sudah dipastikan itu adalah suaminya."Bagus, pagi baru pulang," katanya ketus sambil menatap marah sang suami.Raymond yang lelah tidak menggubris ucapan istrinya, dia melepas sepatutnya lalu merebahkan diri sejenak."Mas! aku tuh bicara sama kamu!" Dia sudah tidak bisa menahan emosinya.Berkata apa-apa Raymond mengambil guling, dia segera menutup wajahnya dengan guling tersebut.Amarah Rara meletup-lepas melihat sikap suaminya, "Keterlaluan kamu Mas!" Tangannya mengepal.Dengan langkah cepat dia segera mengambil guling yang digunakan Raymond untuk menutup wajahnya dan membuangnya."Aku tuh lagi bicara sama kamu!" teriaknya."Apa sih mau kamu, aku tuh lelah baru pulang bukannya disambut denga
Tak ingin berdebat dengan menantunya, Nyonya Richard menerobos masuk ke dalam, betapa terkejutnya dia melihat sang buah hati berbaring dalam keadaan setengah telanjang. "Apa yang telah dilakukan suami kamu?" Melihat sang Mama, Rara segera menutup tubuhnya dengan selimut, dia tidak percaya jika mama yang keberadaannya ribuan mil kini berdiri di depannya. "Mama, ada urusan apa datang kemari?" tanyanya dengan malu. Nyonya Richard menghela nafas, tentu kedatangannya untuk melihat keadaan putri tercintanya. "Sayang kamu kan sedang hamil jadi Mama kesini untuk melihat keadaan kamu dan calon cucu Mama," jawabnya. "Rara baik-baik saja Ma, nggak perlu dikhawatirkan kan sudah ada Raymond." Raymond ikut duduk diatas tempat tidur. Melihat menantunya membuat emosi wanita paruh baya itu perlahan naik, dia merasa kesal karena Raymond mengajak Rara bercinta padahal Rara baru saja dinyatakan hamil. "Memangnya kamu bisa menjaga Rara, lihatlah kalian habis ngapain, kalau sampai terjadi apa-apa d