Share

Bab 159

Ah, iya. Hati hati di jalan." Ucapku.

Aku memegang bahu Alina dan memapahnya keluar, wajahnya yang masih terlihat pucat, sungguh membuatku khawatir.

"Kita langsung kerumah sakit saja ya, aku benar benar khawatir padamu," pintaku yang langsung di sambut dengan wajah masam Alina.

****

Mobil yang kutumpangi tak bisa melaju kencang karena jalanan yang begitu ramai dan padat. Beberapa kali kami terjebak di lampu merah, membuat rasa mual dan pusing yang kurasakan kini semakin terasa.

Tubuhku lemas, dan akhirnya memilih bersandar sambil sesekali memejamkan mata. Melihat wajah Mas Reyhan yang begitu tegang, aku tahu ia sangat khawatir padaku.

Mas Reyhan memutuskan untuk mengantar Mbok Sum terlebih dahulu ke rumah saudaranya, sesuai dengan keinginan wanita paruh baya itu. Yang kebetulan searah dengan rumah sakit yang akan kami tuju.

Kuambil beberapa tisu yang berada di dashboard mobil, untuk menutup hidungku, entah mengapa aroma pengharum mobil ini membuatku bertambah mual dan tak nyaman.

"Ada
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status